Devandra dan Bintang adalah suami-istri yang tidak ingat dua alasan paling penting dalam hidupnya.
Alasan pertama, kenapa mereka bisa menikah?
Dan alasan kedua, kenapa mereka mau bercerai?
Semua terjadi karena kecelakaan hebat yang membuat ingatan t...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hai halooooo, aku publish cerita yang sejak September 2023 aku buat tapi karena sibuk di platform sebelah, aku sampai lupaaa.
Judul awalnya Before Divorce. Tapi aku ganti gak tahu biasalah kalau masalah judul suka plin-plan xixixi
Ini mungkin akan aku teruskan setelah cerita Larasa dan Kahfi selesai ya?
Semoga sukaaaa
Jangan lupa vote komen yang banyak
💗💗💗
03 JANUARI 2023
"Jemput."
"Di mana Yang?"
Bintang terkekeh datar, wajahnya nampak merah penuh dengan kekesalan. Wanita itu segera mengetik kembali pesan di ponsel pintarnya. "Di kafe biasa."
"Oke, aku ke sana, love you."
Love you?
Iyuuuuuh!
Bintang tak ingin menjawab ungkapan penuh dusta dan menjijikan itu.
Devandra bajingaaaaaaaan!
Segala kutukan dan sumpah serapah sudah terkumpul di ujung lidah Bintang. Siap menyembur untuk Devandra, sang suami. Ia tak akan menahan diri. Pernikahan lima tahun yang mereka bangun akan porak poranda hari ini juga!
Bintang tak peduli!
Ia menyayangi dirinya sendiri. Jadi untuk apa bertahan dengan si Bajingan bau domba itu? No way!
Menjadi janda di umurnya yang menginjak tiga puluh tahun ini kan bukan masalah besar.
Ia masih langsing, mulus, cantik. Kelihatan seperti gadis ting-ting dua puluh satu tahunan! Dan ia akan mencari laki-laki yang lebih segala-galanya dari Devandra!
Sumpah demi apapun, Bintang tak akan berbohong. Ia akan pacari CEO atau anak tunggal kaya raya yang tampangnya sudah tidak perlu diragukan lagi.
Saat sebuah mobil dengan jenis Rolls Royce Phantom berhenti di hadapannya, tanpa ragu, kedua tungkai jenjang milik Bintang yang tengah memakai alas dengan hak lima centi itu melangkah maju, elegan sekali. Kemudian, Bintang membuka pintu dan menutupnya keras. Tak menghiraukan jika sang suami marah karena mobil yang baru saja ia banting mempunyai harga selangit.
"Kamu kenapa sih, Binbin? Kok cemberut gitu?" tanya Devandra sembari kembali melajukan mobilnya di jalanan Jakarta Selatan. Menuju rumah mereka yang ada di salah satu area elit Pondok Indah.
"Shut up your freaking mouth."
"Weesss, freaking-freaking-an segala, enggak baik Bin."
