" Andai kamu tau jika daddy bukanlah orang tua kandung kamu sayang. apa kamu akan membenci daddy nantinya? " batin Anthony bergumam akibat perkataan terakhir putrinya.

Anthony menegakkan tubuhnya. ia akan membawa Xavia pulang ke Jakarta hari ini juga. dan setelah itu, Anthony bertekad akan menyelesaikan para biang masalah yang dengan beraninya telah berurusan dengan putri semata wayangnya.

" Kita pulang hari ini, " ujar Anthony dengan nada kembali dingin seperti sebelumnya.

" Ke Dubai? " tanya Xavia dengan begitu antusias.

" Jakarta, " jawab Anthony singkat.

" Huh, kenapa? "

" Bukankah daddy bilang jika harus menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu? hanya beberapa hari, " tutur Anthony begitu lembut.

" Dan setelah itu kita pulang ke Dubai bukan? " tanya gadis bermarga Alber itu.

" Memangnya kamu tidak jadi menikah dengan Gus Varo? " tanya Anthony balik namun hanya dibalas tatapan heran dari gadis itu.

Gadis bermarga Alber ini teringat sesuatu. ia sempat saja melupakan calon imam nya itu.

" Menikah, sayang. apa perlu diperjelas lagi, hm? " balas Anthony berdehem pelan.

" Aku lupa, " jawab Xavia dengan menampilkan cengiran tak berdosa miliknya.

" Akan kita bicarakan hal ini lagi nanti. sekarang bersiaplah untuk pulang ke Jakarta, " titah Anthony kepada Xavia.

" Kalian serius ingin langsung pergi ke Jakarta? " tanya Ning Kirana.

Ning Kirana sudah tau mengenai hal ini, hanya saja ia memastikannya kembali. berharap jika Anthony merubah keputusannya.

" Keputusan saya sudah bulat Ning, " jawab Anthony dengan formal tanpa embel-embel kakak.

Anthony hanya tidak ingin Xavia kebingungan karena ia memanggil Ning Kirana dengan sebutan kakak. biarkan Xavia tidak tau apa-apa saat ini.

Jika waktunya tiba, ia akan mengatakan segalanya kepada permata hati nya.

" Nak, kamu tidak ingin ke pesantren terlebih dahulu? " tanya Gus Mahen ikut menyahuti mereka.

Sontak Xavia menundukkan kepalanya akibat pertanyaan yang dilontarkan oleh Gus Mahen.

" Saya tidak bisa kembali kesana lagi Gus. saya takut, " cicit Xavia.

" Maaf nak, " sesal Gus Mahen.

Xavia hanya diam dan menganggukkan kepalanya pelan.

" Xavia, pergilah ke mobil terlebih dahulu! daddy ingin berbicara sesuatu kepada Ning Kirana dan Gus Mahen. didepan juga sudah ada John yang sudah menunggu, " titah Anthony dengan cepat tanpa mengulur banyak waktu lagi.

" Daddy cepatlah menyusul! " sahut Xavia.

" Hm, tidak akan lama "

" Kalau begitu saya permisi Ning dan Gus. terimakasih sudah menemani saya disini semalaman dan merepotkan waktu anda, " pamit Xavia kepada sepasang suami-istri tersebut.

" Kami sama sekali tidak merasa direpotkan nak. jangan mengatakan hal seperti itu lagi! " jawab Ning Kirana tidak setuju dengan ucapan Xavia.

" Syukron, " ucap Xavia.

" Wa iyyaki, " jawab kedua orang tersebut.

" Dad, Xavia pergi terlebih dahulu, " pamit gadis itu.

" Iya sayang, " balas Anthony dengan tatapan lembutnya yang tak lepas untuk putri semata wayangnya.

" Assalamualaikum "

Guliran Tasbih Aldevaro [Open PO]Where stories live. Discover now