5. Sama-sama yudistira!

7 5 0
                                    

"Berbuat baik tidak selalu harus memandang
siapa dan kenapa, setidaknya wajahku
boleh jelek tapi hatiku harus cantik"

*****

"Asu sakit banget anying"

"Shhh pelan-pelan bisa gak si!!"

"Yang bener ngobatinnya"

"Shhh, sakit banget itu"

"Tiupin dulu kek biar gaterlalu sakit!"

"Ngobatinnya pake hati kek"

Bla bla bla bla

Yudistira berceloteh sepanjang Agatha yang sedang mengobatinya. Mulutnya tak henti mengeluarkan suara membuat Agatha mendengus dongkol sudah diurusin malah banyak komentar.

Agatha tak menghiraukan gerutuan Yudis ia hanya fokus mengobati luka Yudis yang terdapat dihampir seluruh badannya.

Bagian wajah, tangan, bahu, leher sudah Agatha obati, menghela nafas sejenak sangat melelahkan padahal dinovel yang ia baca biasanya laki-laki terluka hanya bagian bibir dan sebelah mata kok ini hampit seluruh badannya mungkin Yudis berantemnya sama buaya amazon atau hatimau? Atau mungkin sama mafia gila keren juga ni si Yudis.

"Loh udh beres emang?" Tanya Yudis membuka bantal yang menutupi wajahnya yang ia gigit sebagai pengalihan rasa sakit.

Agatha lantas menoleh menghadapnya, tangannya yang sedang memegang handuk kompres ia simpan disamping baskom yang tersedia.

"Cape ah luka kamu kebanyakan" Ucap Agatha mengerucutkan bibirnya sembari menyenderkan badannya dikursi.

Yudis yang mendengar itu mendecak sebal dan langsung mendekati Agatha, menggeserkan sedikit badannya untuk bersebelahan langsung dengan Agatha.

Agatha tak menghiraukan Yudis yang mendekatinya. Ia mengambil handphone yang tergeletak dimeja kaca didepannya.

Melihat Agatha yang mengacuhkannya Yudis mendengus. "Padahal belum beres ngobatinnya udah main hp aja" gerutunya kemudia "sibuk aja main hp"

Agatha memainkan game dihandphonenya dengan asik dan tak perduli sekitar.

"Ta?" Agatha diam tak merespon.

"Ta ihh masih banyak lukanya mending diobatin dari sekarang" Yudis merengek memegang baju lengan baju Agatha.

Agatha menatap Yudis dongkol. Ia mendelik memejamkan matanya lalu menoleh menatap Yudis dengan dahi yang mengerut seolah bertanya. "Perasaan udah semuanya deh"

"Punggung sama bagian perutnya belum" Ucapnya enteng.

Agatha yang mendengar kata perut mendelik melotot garang sedikit ambigu mendengarnya.

Memencak menatap Yudis marah. "Kamu kira aku cewe apaan" Agatha memalingkan wajahnya malu karna sejujurnya ia baru pertama kali bercengkrama dengan laki-laki yang bukan dari keluarganya. Ia tak pernah sedekat ini dengan laki-laki.

"Yaelah ga kasian apa?" Yudis memberikan tatapan memohon matanya terlihat berbinar.

"Ckk, i-iya ya-yaudah" Agatha mengumpati mulutnya. Kok ia jadi gugup ya.

30 HARI MENAKLUKAN HATIMU || GLOW UPМесто, где живут истории. Откройте их для себя