17

14.1K 632 19
                                    

"Rangga yuhuu~" terdengar suara nenek lampir dari luar ruangan osis, suara tersebut membuat beberapa osis didalam merinding.

Setelah di cek itu hanyalah Hanni yang sedang iseng "mau apa lu?" tanya Rangga sambil keduanya masuk kedalam ruangan osis untuk menunggu anggota lainnya karna sebentar lagi rapat akan dimulai.

"lu suka tipe culun ya"

"maksudnya?"

"ayo ngaku, yang culun itu siapa?"

"siapa apanya?"

"lu pikir gua ga tau Rangga, lu deketin Julian tapi malah mesum ke cewek lain" perkataan Hanni malah membuat Rangga tertawa, anehnya seluruh anggota osis didalam ruangan terlalu sibuk sampai tidak mendengar pembicaraan mereka.

"buktinya?"

"ada di tempat terpercaya" kata Hanni sambil melempar-lempar pelan hpnya seakan memberi tau kalau bukti sudah ada didalam hp milik Hanni.

"tau dari mana?"

"gua punya orang terpercaya"

"shura? ya kan shura hahahaha" Hanni malah kesal karna Rangga menganggap apa yang dia sampaikan hanya berupa candaan semata.

"Han han, gua tau Shura ada disana pas gua ngajak mantan gua ketemuan, kalo gua takut ya ga mungkinlah gua sengaja bawa mantan gua ke tempat yang ada sepupulu disana"

"j-jadi lu pikir lu bisa mempermainkan Julian gitu aja hah? lu selama ini gak suka sama dia kan?"

"gua peduli sama dia tapi untuk saat ini prioritas gua bukan cuma dia"

"iya karna lu punya banyak orang buat di prioritasin kan? lu ga tega apa kalo Julian tau?"

"dan lu pikir Julian bakalan peduli kalo gua pergi kencan sama orang lain? Julian buang pemberian gua, ucapan dia nyakitin gua, dan kalo gua mati pun dia ga peduli, dia bilang itu tepat didepan wajah gua..intinya dia ga peduli Han, dan gua juga ga bakalan peduli . Deketin dia emang seru tapi pacaran sama dia gak bakalan seru" Perkataan Rangga sudah cukup membuat Hanni terkejut, tapi reaksi dari Hanmi hanya bisa mengagguk paham dan pergi dari hadapam Rangga.

"Hanni" panggil Rangga yang membuat Hanni kembali menengok

"lain kali kalo mau bahas sesuatu yang penting jangan disini, lu keliatan bercanda" Hanni menjawab dengan anggukan dan pergi mencari tempat untuknya duduk.

"Han tadi lu ngomong apa sama Rangga?" bisik seorang anggota osis

"gapapa" jawab Hanni dengan sedikit senyuman.

Rapat pun dimulai dengan lancar sama seperti rapat-rapat sebelumnya, hanya rutininas biasa yang di laksanakan para osis untuk membahas kegiatan sekolah nanti. Untuk saat ini mereka membahas tentang LDKO yang akan dilaksanakan bulan depan

"Rangga, gimana kalo nanti dilaksanain di sekolah aja, soalnya dana buat transportasi bisa kita pake di kegiatan perkemaham nanti" saran seorang osis

"yaelah mar, ga adil dong buat calon osis nanti, masa kita dibawa jalan-jalan jauh tapi mereka di sekolah doang"

"harusnya kan kita harus lebih hemat, ingat kata kepsek dana bos gak selalu bisa kita pake buat keperluan osis"

"gua tau lu bendahara tapi jangan pelitlah mar" perdebatan kedua osis tersebut dibalas dengan tawa kecil dari Rangga

"pak, gimana pak? apa bisa dana bos dipake buat transportasi nanti?" tanya Rangga pada pembina osis yang memperhatikan setiap berjalannya rapat

"untuk saat ini belum ada dana bos, jika memang ingin mengadakan kegiatan tanpa menggunakan uang sekolah kalian inisiatif lah sendiri supaya uang sekolah nantinya bisa dipake untuk transportasi" jelas guru

Ketos VS si Tampan [BL]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora