chapter 28 : plan a

6.6K 401 67
                                    

"Takdir akan diputuskan oleh pilihan yang seseorang buat, bukan secara kebetulan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Takdir akan diputuskan oleh pilihan yang seseorang buat, bukan secara kebetulan."

༺❀༻

SIANG tadi Kate menarik paksa Berlin untuk menghampiri Milan dan teman-teman nya, lalu dengan satu tarikan napas gadis itu mengatakan bahwa dia dan Berlin ingin bergabung dengan Salvador, permintaan itu langsung ditolak oleh Alaric, dan ditambah dengan alasan yang mengatakan bahwa Salvador terlalu berbahaya untuk gadis lemah seperti mereka, namun Kate terus bersikeras dan memohon sehingga Milan akhirnya menyetujui permintaan kedua gadis itu.

Dan sekarang di sini lah Berlin berada, di depan basecamp Salvador, Berlin turun dari motor besar milik Milan dengan perasaan gugup, dia sesekali mendongak pada Milan yang terlihat sedang membuka helmnya, lalu tak lama Raga muncul kemudian memarkirkan motornya di samping Milan, lelaki itu juga datang bersama Kate.

Kate meletakkan helm di atas motor Raga lalu menghampiri Berlin dengan wajah riang, sementara Berlin tak tahu harus bereaksi seperti apa, rasanya Berlin sangat takut.

"Kata gue juga apa, kalau ada lo pasti Milan gak bakal nolak," bisik Kate setelahnya.

Berlin melirik sekilas pada Milan yang juga sedang melihat kearahnya, lalu lelaki itu melangkah masuk ke dalam.

"Ayo masuk," ujar Raga yang langsung diangguki oleh keduanya, lantas mereka menyusul Milan.

Pintu ruangan terbuka membuat Kate membuka setengah mulut, kagum. Ini pertama kalinya Kate melihat langsung isi ruangan basecamp selain dari insta story Salvador. Kehadiran kedua gadis itu menyita atensi anggota Salvador yang hadir di sana, tak jarang mereka saling menatap penuh tanya, juga ada yang menggoda dengan siulan.

"Lan, lo beneran kasih ijin keduanya gabung ke Salvador?" tanya Alaric seakan tidak menyangka Milan akan menanggapi serius permintaan Kate yang konyol untuknya.

Milan melepas jaket kulitnya, lalu menduduki sofa. "Ya," sahut lelaki itu.

Alaric mendesah pelan mendengar jawaban Milan. "Apa yang bisa diharapkan, Lan? Keduanya bahkan gak ngerti cara berantem, lo hanya akan bawa bahaya ke mereka berdua," ucapnya.

"Gue lulusan sabuk hitam kok," celetuk Kate membuat semuanya menoleh menahan untuk tidak tertawa. "Kenapa? Gue serius," ucapnya sungguhan.

"Dunia kami jauh lebih bahaya dari yang terlihat, Kate, lo gak akan paham," sahut Kareel.

"Gue lihat ada banyak anggota cewek di Salvador, kenapa kita gak boleh?" tanya Berlin, menatap satu persatu anggota di sana.

"Mereka udah lama di sini, tentu mereka udah berpengalaman dan tahu banyak gimana dunia kami, lo dan Kate gak akan sanggup," ucap Nevan menambahkan.

"Yang lama juga pasti pernah baru 'kan?" Kate menoleh pada Nevan. "Kalau gue milih buat gabung sama Salvador berarti gue udah tahu konsekuensinya gimana nanti, lagian Milan juga gak keberatan kok," ucap Kate lagi.

MILAN [TELAH TERBIT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz