6

100 11 1
                                    

"Kamu jangan khawatir, hidup kamu selanjutnya akan baik-baik aja, aku bertanggung jawab atas kamu lebih dari apapun"

-R

•••

"Alora..." panggil seorang pria paruh baya.

Lora mendongak, betapa terkejutnya ia ketika melihat Ayahnya berada di belakangnya.

"A-ayah?" Lora langsung menjatuhkan cutter yang di pegangnya.

Tiba-tiba Ayah menghilang dari pandangannya. Lora tersadar, barusan ia hanya berhalusinasi.

"A-ayah..."

"AYAH!!!"

Air mata Lora kini turun kembali dengan deras, "Kenapa dunia jahat banget sama Lora, Yah?!"

"Kenapa Ayah tinggalin Lora?"

•••

Lora terbangun dari tidurnya karena suara ketukan pintu dari luar.

Seperti biasa Lora menyembunyikan luka yang ada di tubuhnya. Lalu, Lora menghampiri pintu kamarnya.

"Kak, maaf ganggu"

Ternyata itu adalah Mia.

Lora menggeleng, "Ngga, ada apa?"

"Mau main ke kamar Kakak." ucapnya.

"Kamar Kakak berantakan Mia, nanti aja ya?"

"Oh...Yaudah"

•••

Saat Lora sedang berada di dapur tiba-tiba Sheva meneriakinya, "LORA!"

Lora terkejut, "Ada apa Bu?"

"Kamu jadi anak gak tau diri! Mia cuman mau masuk kamar kamu kenapa kamu ngebentak dia?!"

Lora terdiam, apa katanya? membentak?

"L-lora ga-"

Plak...

Lora ditampar keras oleh Ibunya sendiri, "Mia baru sehari aja disini kamu udah bertingkah gila!"

Lora memegang pipinya yang panas, "Lora berani sumpah, Bu. Lora gak bentak Mia."

"Saya gak percaya! Mia sampe nangis gara-gara kamu!" ucap Sheva sambil menarik paksa tangan Lora, Sheva menarik Lora ke kamar mandi.

Byur...

Setibanya di kamar mandi Lora langsung di siram dengan air dingin. Badannya langsung menggigil.

"Jangan berani-berani sama Mia, dia anak saya!"

"A-anak..." batin Lora.

"Kalo kamu berani sama Mia kamu tau kan balasannya apa?"

"Kamu saya siksa!!" tegasnya. Setelah itu, Sheva meninggalkan Lora.

ALORA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now