NSW: Kedatangan Cegil

Start from the beginning
                                    

Navya juga yakin, kalau mereka berdua bukan ingin menjenguk anaknya, tetapi hanya ingin bertemu dengan Samuel saja. Mengingat mereka berdua ini sama. Sama-sama gatal dan caper kepada suami orang.

Navya hanya bisa sabar dan tersenyum seraya melihat tingkah mereka berdua saja. Mereka pun berjalan menuju ruangan Agnes. Di depan Navya jalan terlebih dahulu, namun dia samar-samar mendengar percakapan antara Tarisa dan Amberly.

"Dua perempuan gila lagi ngomongin gue," gumam Navya pelan.

Pintu lift terbuka. Navya keluar dari lift yang diikuti oleh kedua perempuan dibelakang, ketika sudah di depan pintu ruangan putrinya, tiba-tiba Tarisa menghalangi jalan Navya lalu masuk duluan ke dalam ruangan yang diikuti oleh Amberly.

Navya menggelengkan kepalanya. 

Samuel lihat kedatangan mereka tersenyum paksa. Tarisa menghampiri Samuel lalu memeluk lengan pria itu, namun Samuel langsung menepis tangan Tarisa

"Ihh kamu mah," kesal Tarisa.

"Lo niat datang ke sini buat jenguk anak gue, kan? Ngga usah banyak tingkah. Gue risih," ketus Samuel.

Tarisa mengerucutkan bibirnya.

Amberly tersenyum kepada Samuel, "Hallo, Tuan." 

Samuel melirik kearah Amberly, "Nona Amberly. Maaf saya baru menyapa anda. ISTRI saya tadi bilang katanya anda mau datang," ucap Samuel dengan menekankan kata istri yang membuat Amberly terdiam.

Samuel menarik pinggang istrinya. Navya menatap suaminya. Keduanya saling bertatapan, "Sam, jangan gini dong. Ngga enak dilihat Amberly sama Tarisa," kata Navya lembut, namun dia memberikan kode kepada suaminya agar tidak lepas.

"Gapapa, Sayang. Kan ngga di kantor. Lagian kalau diluar kerjaan kita tuh setara, iya, kan?" ujar Samuel dengan melirik kearah Amberly,

Amberly mengangguk pelan. Kedua tangannya terkepal kuat. Begitu pun dengan Tarisa yang sudah menunjukkan wajah tak suka.

Tarisa melirik kearah seorang anak kecil yang tengah tertidur diatas brankar, "Eh, Nesa tidur? Padahal mau diajak main," celetuk Tarisa yang menghampiri Agnes.

Samuel menatap tajam Tarisa, "Jauh-jauh lo dari gue!" tegas Samuel.

Langkah Tarisa terhenti, ia melirik kearah Samuel dengan bingung, "Kenapa si? Aku tuh cuma mau bangunin dia aja. Masa dia lagi dijenguk malah tidur, ngga sopan banget," kata Tarisa yang membuat Navya marah.

Navya melepaskan rangkulan suaminya lalu menghampiri Tarisa yang sudah menepuk-nepuk pipi putrinya. Dengan kasar Navya menarik tangan Tarisa menjauh dari brankar putrinya.

Tarisa menghempaskan tangan Navya, "Apa-apaan si lo? Jangan mentang-mentang di sini ada Samuel lo bisa seenaknya ya!"

Navya menatap datar Tarisa. "Kenapa emang? Lo ngga suka? Silakan keluar. Kalau niat lo datang ke sini hanya untuk membuat kerusuhan mending pergi! Anak gue lagi sakit, jangan karena ulah lo dia tambah sakit!" tegas Navya.

"Sam..." rengek Tarisa yang meminta pembelaan dari Samuel.

Samuel menatap jijik perempuan itu, "Geli gue."

Sedangkan Amberlya hanya diam dan menyimak perdebatan mereka. Gadis itu tidak ingin mengambil langkah yang salah. Bisa-bisa dia diusir dari sini oleh Navya dan Samuel nantinya.

Pandangan Navya teralih kepada Amberly, "Jika kalian datang ke sini hanya untuk menggoda suami saya, lebih baik kalian pulang. Sebenarnya, kami sudah tidak menerima tamu untuk menjenguk anak kami. Sekalipun kami menerima tamu belum tentu anak kami mau dijenguk oleh kalian," sarkas Navya.

NAVYA: Secreet WifeWhere stories live. Discover now