The Kingdom (1).

1.9K 111 6
                                    

Note : Cerita ini mengenai kerajaan modern dan dalam cerita ini tidak menggunakan marga park, kim, choi atau apapun itu, jadi tolong pengertiannya. Terimakasih.

Terimakasih untuk 500 followers, tanpa kalian cerita aku bukan apa-apa, terimakasih karena sudah menghargai setiap cerita yang aku buat, jika ada kesalahan dalam penulisan aku minta maaf karena itu tidak di sengaja, sekali lagi terimakasih banyak ❤️.

★★★★★★

Namaku Stella Cornelia Agatha, usiaku 23 tahun, aku tinggal seorang diri sejak lulus SMA, orang tuaku sudah meninggal dunia sejak aku berusia lima tahun, saat itu aku tidak tau pasti apa yang menyebabkan kematian keduanya.

Paman dan bibi mengatakan bahwa mereka meninggal karena tabrak lari, tapi mereka tidak menceritakan kronologi sebenarnya seperti apa, dulu aku di rawat oleh mereka tapi saat beranjak dewasa paman dan bibi selalu membentak aku dan menghitung semua kebaikan yang mereka berikan kepadaku.

Dulu saat aku berusia enam sd, aku memiliki impian agar bisa berkuliah di universitas Korea Selatan, tapi semenjak kejadian itu terjadi aku harus mengubur mimpi itu dalam-dalam, Ya. Saat Lulus SMA aku memutuskan untuk bekerja untuk mengumpulkan uang dan membayar hutang-hutang kebaikan dari paman dan bibi.

Kenapa demikian? Semuanya di sebabkan karena mereka menganggap bahwa merawat ku sama saja dengan orangtuaku memperkerjakan mereka untuk di gaji.

Aku sudah tidak tinggal bersama mereka tapi tetap saja, mereka terkadang datang ke rumahku untuk menagih hutang tersebut, jika tidak ada maka mereka akan menghancurkan seisi rumah demi mencari uang yang aku sembunyikan.

"Stella, sudah waktunya jam pulang"

"Baik bu"

Aku bekerja di salah satu restoran di busan, mega resto, itu namanya. meskipun banyak karyawan yang tidak menyukaiku tapi aku tidak mau memikirkan hal itu, tujuan hidupku hanya untuk bekerja bukan untuk mengurusi mereka semua.

"Oh ya, untuk gaji kamu bulan ini tolong tunggu ya, mungkin agak telat sama seperti karyawan lain"

"Kira-kira berapa hari ya Bu?"

"Tunggu saja tiga hari, nanti saya kabari lagi"

"Oh, baik bu, terimakasih"

"Sama-sama, hati-hati di jalan"

Terburuknya adalah gaji ku yang selalu telat di bayar, bahkan, aku harus menunggu hingga sebulan penuh hanya untuk sekedar menunggu hak gaji yang selama ini aku harapkan.

Ketika malam datang dan aku melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, aku segera bergegas pulang menggunakan sepeda yang selalu menemaniku setiap saatnya.

"Kenapa aku satu-satunya
seperti mimpi yang sulit
Apalagi jika aku berlari dan berlari, sepertinya semakin jauh

Mengapa semua orang membelakangi saya, saya bahkan tidak bisa mendapatkan pengampunan

Apakah saya akan menjadi dewasa"

Lagu tersebut selalu terngiang di kepalaku, salah satu lagu favorit yang menemaniku selama ini, The Way To, aku menyukai alunan melodinya termasuk lirik dari lagu tersebut, seolah lagu itu mencerminkan diriku sendiri.

Inikah yang namanya dewasa?.

Terkadang aku merasa bahwa hidupku jauh lebih buruk dari yang lain, meskipun aku tau perjalanan hidup setiap manusia itu berbeda-beda, tapi rasanya beban yang aku pikul lebih berat dari yang lain.

Untuk menangis saja sepertinya air mataku sudah habis, sesak yang aku rasakan dulu justru berubah menjadi rasa lelah yang tidak ada habisnya. Sesekali aku selalu termenung di kamar dan kembali menghela nafas berat.

Kingdoms And Magic || TREASUREDonde viven las historias. Descúbrelo ahora