[1] Chapter 2 - Houses

338 55 8
                                    

Plan A
Alice hidup seperti di kehidupan sebelumnya dan tidak berhubungan dengan karakter Harry Potter sama sekali.

Plan B
Alice tetap masuk ke Hogwarts dan menjadi karakter figuran.

Plan C
Alice...melakukan semua yang dia mau....

Dengan keadaan saat ini, Alice sudah masuk ke dalam step pertama plan B nya. Step selanjutnya adalah masuk ke asrama lain selain Gryffindor. Kalau Alice masuk ke Gryffindor dia akan masuk ke dalam plan C. Walaupun Alice bisa saja menjadi karakter figuran saat dia di Gryffindor, tapi dia pikir itu akan lebih susah. Dalam karakter Harry Potter semua murid Gryffindor memiliki peran di dalamnya dan naik tingkat ke pemeran pendukung. Alice memiliki "history" dengan keluarga Weasly saat dia menguping pembicaraan Emma dan Molly. Pertemuan pertamanya di kereta adalah dengan Hermione, salah satu pemeran utama. Kecil kemungkinan dia tidak akan terdeksi saat dia masuk asrama Gryffindor. 

"Aku benar-benar berharap tidak masuk Gryffindor. Plan B lebih mudah daripada Plan C" Alice berucap dalam hati.  

Alice melihat banyak murid tahun kedua sampai ketujuh saat memasuki The Great Hall. Mereka sudah duduk manis di meja asramanya masing-masing. Dengan mata Alice yang tajam, dia dapat melihat Chris yang duduk diantara teman-temannya sedang mencari Alice di tengah-tengah murid baru. Saat Chris menemukan Alice yang berjalan di barisan belakang, dia melambaikan tangannya dan tersenyum senang. Alice membalas senyuman Chris dengan lembut. Tak lama para murid baru telah sampai di tengah ruangan. 

"Tolong berhenti disini" ucap Professor Mcgonagall.

Alice berusaha menyembunyikan keberadaannya diantara murid baru, tetapi Professor Dumbledore melihat kearahnya dengan tersenyum tipis. Alice membalas dengan tersenyum tipis dan langsung melihat ke arah yang lain.

Tepat sekali Alice melihat Severus Snape yang duduk bersebelahan dengan Professor Quirell, penjahat utama tahun ini. Severus Snape tidak terlalu berbeda dengan Alan Rickman hanya lebih ketus saja. Tanpa sengaja Severus Snape juga melihat ke arah Alice, dia menampilkan ekspresi terkejut walaupun berusaha menutupinya dan segera membuang mukanya ke arah lain. Alice yang sempat melihat ekspresi terkejut Snape walaupun hanya sebentar merasa bingung tapi lebih memilih tersenyum ke arah Snape. Severus Snape adalah salah satu karakter kesukaannya di film Harry Potter. Alice bahkan menangisi kematian Snape berhari-hari. Terlalu sibuk dengan pikirannya Alice tak sadar bahwa upacara seleksi sudah dimulai.

"Sebelum kita mulai Professor Dumbledore akan memberikan satu dua patah kata" ucap Professor Mcgonagall.

Professor Dumbledore berdiri sebentar dengan tegap. "Aku punya beberapa pengumuman awal semester. Bagi siswa tahun pertama, harap ingat bahwa Hutan Terlarang berbahaya bagi semua siswa. Penjaga sekolah kita, Mr. Filch, juga telah memintaku mengingatkan kalian bahwa koridor lantai 3 sebelah kanan tidak boleh dikunjungi. Bagi yang melanggar dapat menderita kematian yang sangat menyakitkan. Terima kasih"

"Wow di ruangan sebesar ini bahkan suara Dumbledore terdengar sangat jelas" ucap Alice dalam hati melihat Professor Dumbledore yang sudah duduk kembali.

Professor Mcgonagall membuka gulungan kertas yang dia bawa. "Sekarang saat kupanggil nama kalian, majulah kedepan. Aku akan meletakkan Topi Seleksi di atas kepala kalian dan kalian akan diseleksi ke asrama kalian masing-masing....Hermione Granger" Hermione maju kedepan berusaha tetap tenang dan Professor Mcgonagall menaruh Topi Seleksi di atas kepala Hermione.

"Baik.. hm.. aku tahu... GRYFFINDOR!" ucap Topi Seleksi.

Professor Mcgonagall terus memanggil nama murid baru sampai nama Harry Potter dipanggil. "Harry Potter!" 

Alice mendengar banyak murid yang membicarakan Harry, bahkan dari murid kedua sampai ketujuh juga banyak yang membicarakan Harry. "Harry memang seterkenal itu ya" batin Alice mendengar banyak suara-suara kecil di sekitarnya. 

The Story of Alice LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang