[0] Chapter 4 - Castelobruxo

315 56 0
                                    

KWAK..KWAK..

"Bunyi apa itu? tanya Chris bingung.

"Sepertinya kendaraan kita ke Castelobruxo sudah tiba" jawab Emma.

Johnson, Emma, Chris, dan Alice segera keluar dari gubuk. Langit terlihat gelap padahal masih siang hari.

Sret.. sret... angin berhembus kencang. Ada sayap besar yang menutup hutan ini hingga membuat langit seperti malam hari. Alice terkejut dan menunjuk ke arah hewan dengan sayap besar itu. "Hewan apa ini?"

"Ini adalah Roc, Alice. Salah satu hewan mitologi yang lebih terkenal di daerah timur tengah. Keren kan?" sahut Fabian.

"Wah, keren sekali. Apakah kita akan naik ini, paman?" tanya Chris semangat.

"Tentu saja, kita akan naik ini"jawab Fabian senang melihat raut kagum dari Alice dan Chris. "Kita akan sampai Castelobruxo dengan cepat naik ini"

Ada 3 burung Roc yang sudah mendarat ke depan mereka. "Kenalkan mereka Al, El, Ol" terang Alana menunjuk burung Roc satu-satu dari burung sebelah kanan.

"Kita akan membagi orang yang naik ke burung Roc. Aku dan Alice akan naik Al, Alana dan Chris akan naik El, sementara Johnson dan Emma akan naik Ol" terang Fabian jelas.

"Ayo Alice ikut paman, paman sudah menyediakan pelana agar kamu bisa duduk diatas Al" ucap Fabian memasang pelana di atas badan burung Roc.

"Terima kasih, paman" kata Alice dengan riang. Di punggung ketiga burung Roc tersebut terdapat pelana untuk memudahkan penunggang naik ke punggung burung Roc. Fabian menaikkan Alice ke punggung burung Roc. Alice yang senang mengelus bulu burung Roc pelan. Burung Roc yang di elus pelan oleh Alice menggeram pelan merasa nyaman dengan elusannya.

Fabian dan yang lain juga segera naik untuk berangkat ke Castelobruxo. "Al, naik" ucap Fabian yang duduk di belakang Alice dengan mengelus lembut punggung Al. Al sebagai burung paling depan berteriak kencang dan mengepakkan sayapnya ke udara. Diikuti dengan El dan Ol mengepakkan sayapnya ke udara.

Alice yang duduk di depan tidak bisa berkata-kata saat melihat pemandangan yang indah dari atas punggung burung Roc. Alice dapat melihat beberapa kota yang dilewatinya dan bertanya khawatir "Apakah muggle tidak melihat kita terbang diatas mereka paman?".
"Tidak Alice, paman dan bibi sudah memberikan mantra invisibility sebelum kita terbang tadi". Mendengar jawaban Fabian, Alice merasa tenang dan menikmati perjalanan mereka menuju Castelobruxo.

Dalam 20 menit terbang, Alice dapat melihat gedung atau kuil dari emas yang sudah terlihat dekat. "Wah apakah kita akan sampai?" tanya Alice. "Matamu sangat tajam Alice. Kamu dapat melihat Castelobruxo bahkan dari jarak sejauh ini. Kita akan sampai dalam 5 menit lagi" puji Fabian.

"Hehehe..terima kasih paman" jawab Alice sedikit malu. Fabian yang melihat itu mulai mengacak lembut rambut Alice. Dua menit kemudian, burung Roc mulai turun menuju Castelobruxo yang sudah terlihat jelas. Sebelum turun Alice dapat merasakan ada roh kuat yang menjaga sekolah ini. Dari buku yang Alice baca, roh ini dipanggil roh Caipora. Tapi seharusnya mereka muncul saat malam hari, kenapa mereka muncul pada siang hari begini.

"Caipora?" celetuk Johnson bingung saat mereka semua telah turun dari burung Roc. Roh Caipora yang muncul dari balik hutan menatap Alice dengan tatapan bingung dan tertarik. Tetapi mereka tidak berani mendekat dan hanya melihat Alice dari jauh.

"Kenapa Caipora bisa keluar pada saat ini?" tanya Emma bingung. "Ini karena Alice Em. Dia sangat harum, seluruh makhluk yang ada disini punya penciuman yang kuat. Tentu saja mereka dapat mencium aroma Alice" bisik Alana pelan agar Alice dan Chris tidak dapat mendengar mereka. Tapi Alice yang memiliki indra pendengaran yang tajam dapat mendengar suara Alana. Agar tidak ketahuan bahwa dia mendengar ucapan Alana. Alice pura-pura bermain dengan bulu burung Roc Al yang mulai ikut mengendus-ngendusnya. Burung Roc yang lain juga menuju ke arah Alice karena ingin disentuh dan mengendus bau Alice juga.

The Story of Alice LeeWhere stories live. Discover now