[0] Chapter 8 - Talent

266 53 2
                                    

Albus menatap Alice yang sekarang duduk di depannya. Perpustakaan yang sepi dan hening karena banyak murid yang sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Alice membalas tatapan Albus dengan tenang. 

"Kau tidak terlihat terkejut saat  melihatku?" ucap Albus dengan tersenyum tipis.

 "Benar-benar mirip dengan yang di film, senyumannya juga" kata Alice dalam hati.

"Tentu saja, aku terkejut. Bagaimana aku tidak terkejut melihat kepala sekolah Hogwarts dan salah satu penyihir hebat berdiri di sebelahku" jawab Alice sekenanya. "Bukankah anda masih ada urusan dengan paman dan bibi saya?"

"Urusan kami sudah selesai" jawab Albus. 

"Lalu, apa yang anda lakukan disini?" tanya Alice. 

"Tentu saja, aku ingin berbicara denganmu" jawab Albus. 

Alice yang mendengarnya menarik napas pelan. Alice sudah merasa dari awal permintaan Albus menyuruh Johnson dan Emma datang adalah untuk berbicara dengan Alice.

"Walaupun wajahmu mirip sekali dengan Neoma tapi rambut dan matamu sama dengan William" ucap Albus. "William salah satu penyihir hebat yang pernah aku temui. Penyihir yang rela berkorban untuk keluarganya"

"Apakah anda tidak marah saat dia memutuskan pergi?" tanya Alice. 

Albus terkekeh pelan. "Jadi kau sudah membaca buku itu?"  

"Bagaimana aku bisa marah padanya? Dia tidak salah apapun"

"Keputusannya untuk pergi adalah perintahku" kata Albus pelan. 

"Apa?" tanya Alice terkejut. 

Hal ini tidak tertulis di diary William. "William adalah penyihir yang hebat. Kamu juga sudah tahu tentang skill keluarga Lee kan? Skill "camou-flage" adalah salah satu skill yang tidak mudah dipelajari. Skill yang hanya bisa dipelajari kalau kamu berdarah keluarga Lee, tapi tidak semua anak keluarga Lee bisa mempelajari ini. Ayahmu adalah salah satu dari keturunan keluarga Lee yang bisa menggunakan skill ini" cerita Albus. "Skill ini terlalu berbahaya dan 'dia' tidak akan membiarkan orang yang memiliki skill ini masih hidup. Setelah kejadian menyedihkan yang dialami keluarga Potter, aku menyuruh orang tuamu pergi. Walaupun aku juga yang meminta mereka kembali setelah merasa keadaan lebih baik"

"Tapi aku salah, 'mereka' belum hilang sepenuhnya....Maafkan aku semua yang terjadi adalah kesalahanku" ucap Albus pelan. 

Alice yang mendengarnya terdiam, memikirkan cerita Albus. "Kenapa anda meminta maaf?"  

"Karena kesalahan perhitunganku orang tua mu harus kehilangan nyawa" sesal Albus. 

Alice terdiam lagi. "Ini bukan salah anda, kematian orang tuaku bukan salah siapapun itu adalah salah pembunuh mereka" 

Alice tidak pernah merasa ini salah siapapun bahkan setelah mendengar cerita Albus. Albus tidak salah dengan menyuruh William dan Neoma pergi sementara untuk menghindari kejadian seperti keluarga Potter. Albus juga tidak salah meminta kembali saat suasana lebih baik. Tidak ada yang mengira death eaters masih berkeliaran secara terbuka. Sudah seharusnya tidak ada yang disalahkan dari masalah ini. 

"Siapa death eaters pembunuh orang tuaku dan bagaimana dia bisa mati disaat yang sama?" tanya Alice. 

"Johnson dan Emma belum memberitahumu? tapi kamu masih 9 tahun. Ini bukan sesuatu yang baik untuk didengar anak kecil" Albus berpikir sejenak.

"Aku sudah 10 tahun November tahun ini. Tahun depan aku 11 tahun. Aku sudah cukup dewasa untuk tahu dengan jelas masalahnya. Anda juga tahu kan, aku bukan seperti anak kecil pada umumnya" jawab Alice tenang. 

The Story of Alice LeeWhere stories live. Discover now