Feign

347 43 15
                                    

••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••

"hi nona.." seru pria tinggi yang datang mendekati Amanda.

"Apa aku mengambil tempat mu?"

"Tidak. aku hanya menyapa mu saja."

Hanya senyum simpul yang Amanda torehkan pada pria tersebut. Sedangkan si pria tetap diam meniliki Amanda dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Merasa risih akan tatapan si pria, Amanda pergi meninggalkan kursinya dan menuju ke arah luar.

"Cantik juga," lanjutnya setelah Amanda pergi begitu saja meninggalkan nya di dalam cafe.

Di luar sana Amanda masih berdiri di dekat pintu cafe sembari merogok tas dan mengambil ponselnya.

"Kau sudah baca pesan ku bukan?" Tanyanya pada seseorang di seberang sana.

Setelah mendapat jawaban pasti, Amanda langsung bergegas pergi meninggalkan cafe tersebut menuju ke arah halte.

Di tangan kanannya ia menenteng sebuah paper bag kecil berisikan kopi yang ia beli untuk orang yang akan ia temui.

Sesampainya di tempat yang dituju, Amanda berjalan dengan langkah yang seakan sedang menuju sesuatu yang sangat menyenangkan, hingga langkah nya sedikit terburu-buru.

Diliat seseorang sudah menunggunya di kursi dekat pohon kelapa dengan tenang.

Mata indah dengan bola mata coklat hajel menatap tajam sandykala di depan mata. Swastamita teramat sayang untuk dilewatkan, namun terlalu sulit untuk disaksikan sendirian.

Surya masih hadir, hanya saja dalam beberapa saat akan segera lenyap dan membiarkan tara menampakkan diri di kegelapan.

"Kau sudah lama menunggu ku?" Amanda mendudukkan diri di sebelah pria yang berperut buncit.

"Berapa kali lagi aku harus melihat wajah menjijikkan punya mu itu?"

"Ayolah Gulf ..jangan bicara begitu, jika aku benar pergi aku yakin semua akan merindukan ku." Amanda berbicara sembari mengeluarkan secangkir kopi yang ia bawa.

"Ambilah!"

Gulf hanya menatap cangkir kopi yang Amanda berikan tanpa mau menerimanya, "Kopi?" Gulf hanya tersenyum smirk pada Amanda sebelum akhirnya menghempas kopi yang ada ditangan Amanda ke atas pasir laut.

"Kau pikir aku tidak tau apa yang ada di dalamnya?"

Benar saja, sebuah serangga yang terkena tumpahan kopi tadi langsung mati dalam sekejap. Bukan maksud curiga tapi Gulf paham akan taktik yang akan dimainkan oleh seorang manusia sialan seperti Amanda.

Thalassophile S2 Where stories live. Discover now