Mental Disosiatif

261 37 5
                                    

••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••

Entah apa yang terlintas dalam pikiran Gulf hingga membuatnya bangun pagi sekali dan ikut berjibaku dengan ibunya di dapur. Appron berwarna hitam terpasang di tubuhnya, serta rambut hitam yang masih sedikit basah membuat wajahnya terkesan mempesona saat sedang memasak.

Sibuk berbagi tugas dengan ibunya, Gulf nampak seperti sudah biasa berada di dapur saat dirinya mendapat tugas untuk men'chopper bumbu-bumbu dapur.

Terkadang tingkah kaku Gulf tunjukkan saat tidak tau apa yang harus ia lakukan selanjutnya untuk membantu sang ibu.

Hingga tak disadari seseorang sudah menatap mereka dengan penuh tanda tanya dari kejauhan.

"Gulf"

Suara ayahnya yang datang ke dapur membuat atensi Gulf teralihkan.

"Ayah"

"Kau sakit?" Ayahnya berdiri di depan kitchen bar

"Tidak, aku baik-baik saja kenapa memangnya?"

"Lalu apa kau menginginkan sesuatu yang ingin dikatakan pada ayah?"

Gulf nampak berpikir sejenak tentang maksud dari pertanyaan ayahnya "Sesuatu apa? tidak ada" Gulf kembali melanjutkan pekerjaannya di dapur

"Lalu apa yang merasuki mu hingga pagi-pagi sekali sudah berada di dapur dengan ibumu"

"Aku hanya ingin membantu ibu memangnya tidak boleh"

"Bukannya tidak boleh tapi___"

"Sudahlah.. biarkan Gulf membantuku apa salahnya"

"Sayang, jika kau membutuhkan bantuan kenapa tidak beritahu aku saja"

"Memangnya ayah bisa bekerja di dapur?"

"Kau meremehkan ku? bagaimana pun juga aku handal dalam hal memasak"

"Benarkah....?" Gulf mengejek ayahnya dengan ekspresi menyebalkan

"Kau ini anak siapa sebenarnya, kenapa menyebalkan sekali"

"Anak ayahhh,,,"

"Kau membuat macaron? untuk ku?" tuan Nadech sadar saat Gulf mengeluarkan satu loyang macaron dari oven.

Gulf hanya mengernyitkan dahi merasa ayahnya terlalu percaya diri dengan perkataannya

Thalassophile S2 Where stories live. Discover now