Merajuk

268 45 4
                                    

••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••


3 bulan setelah bersama

Masih pagi tapi suara bel rumah sudah berbunyi, membuat pemilik rumah menghentikan aktivitasnya saat di dapur untuk membukakan pintu.

"Ayah."

"Apa aku berkunjung terlalu pagi?"

"Tidak apa-apa, toh ini rumah anak ayah." Mew dan ayah mertuanya berjalan menuju ruang tengah.

"Ayah sedang apa pagi-pagi di sini?" sahut Gulf yang baru saja turun dari tangga.

"Aku di suruh ibumu untuk melihat keadaan kalian, setelah kembali dengan Mew kau jadi tidak perduli lagi pada ibumu."

"Bukan begitu tapi __"

"Aku lapar."

"Ayah tidak tau malu ya? sudah datang pagi-pagi, minta makan pula."

"Mew? apa aku ini orang lain? apa tidak boleh aku makan di rumah anakku sendiri?"

"Tidak ayah, ayah adalah ayahku, tentu saja ini juga rumah ayah," jawab Mew menenangkan keduanya.

"Mulai sekarang kau yang jadi anakku Mew." Setelahnya ayahnya pergi ke ruang makan yang diikuti oleh Mew dan Gulf.

"Duduklah ayah, aku bangun pagi sekali untuk memasak semuanya."

Ayahnya sempat terkejut melihat pemandangan di meja makan, terlebih perkataan Mew yang bilang jika dialah yang memasak di dapur.

"Kau yang memasak?" Mew hanya mengangguk mengiyakan.

"Lalu apa gunanya dia?"

Gulf tak memperdulikan perkataan ayahnya, dia hanya sibuk memasukkan makanan ke piring nya.

"Aku membiarkan Gulf istirahat dengan cukup, aku tidak mau menganggu dia saat sedang tidur."

"Istirahat apanya ...dia tidak bekerja sama sekali, jadi setidaknya biarkan dia bekerja di rumah," ujar ayahnya yang membuat mood Gulf hancur di pagi hari.

"Kedatangan ayah ke sini bukan untuk melihat keadaan ku, tapi untuk merusak mood ku."

"Sudahlah Gulf! ayah jarang berkunjung, setidaknya sambut dengan benar dan perlakukan dia dengan baik."

"Mew, kau tahan berlama-lama dengan dia?" ayahnya bertanya sembari memasukan makanan ke mulutnya.

"Orang tua kalau sedang makan diam! jangan banyak bicara, bahaya."

Thalassophile S2 Where stories live. Discover now