04. Tamparan Keras

93 5 1
                                    

•HAPPY READING GIRLS!

-
-
-

---000---

"Luna pulang..."

Kaluna menatap ke sekeliling ruangan dengan tatapan kosong. Rumah megah bak istana itu tidak ada kehangatan di dalam nya, orang orang hanya sibuk masing masing tanpa adanya waktu buat keluarganya.

Dengan kaki melangkah ke arah tangga, Kaluna mendengar perdebatan dari arah kamar orang tuanya. Ia hanya menatap pintu kamar itu dengan tatapan datar.

Sudah jadi makanan sehari hari mendengarkan perdebatan orang tuanya. Kaluna sudah sangat muak berada dalam lingkungan toxic seperti ini. Kaluna butuh kehangatan, butuh kasih sayang, butuh kebahagian.

Apa dengan uang Kaluna bahagia? Tidak. Kaluna sama sekali tidak bahagia. Kaluna tidak membutuhkan uang, yang ia butuhkan hanya kasih sayang dan kehangatan di keluarganya. Baginya uang bisa di cari tetapi memiliki keluarga cemara susah di dapatkan.

Kaluna berjalan sempoyongan menuju tangga dengan perasaan yang lelah, sakit, semua campur.

Sesampainya di depan pintu kamar ia segera masuk sambil membanting tasnya ke sembarang arah dan langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur.

Sesampainya di depan pintu kamar ia segera masuk sambil membanting tasnya ke sembarang arah dan langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambar kamar Kaluna)

"Gue cape."

Dua kalimat yang langsung mengantarkan Kaluna ke alam mimpi. Ya, dia tidur.

17.25

Waktu sudah semakin sore, Kaluna meregangkan kedua tangannya. Dia baru saja bangun dari tidurnya. Saat melihat ke arah jam yang berada di atas nakas sebelah tempat tidur Kaluna membulatkan kedua matanya.

"Buset lama amat gue tidurnya!"

Setelah mengatakan itu Ia langsung berlari ke arah kamar mandi dengan rambut yang masih acak acakan, baju yang masih mengenakan pakaian sekolah.

Beberapa menit kemudian Kaluna keluar dari dalam kamar mandi dan langsung menuju ke arah depan cermin dengan handuk yang menutupi rambut yang basah.

"Gila gue cakep bener!" seru Kaluna sambil terkikik geli.

Sedangkan di tempat lain seseorang tengah berada di sebuah rumah mewah dengan beberapa orang yang saling melempar candaan. Siapa lagi kalau bukan Arabella beserta teman temannya.

Mereka tengah berkumpul di rumahnya Ara.

"Ara lo ada mangga, ga?" tanya Flora.

Kita dan Semesta!Where stories live. Discover now