Sex rule

7.2K 162 6
                                    

.
.
.
.





Mm?
Lian merasa risih ketika merasakan sentuhan-sentuhan pada bahu dan punggungnya.

Lian yang masih merasakan kantuk berat memaksa membuka matanya. Matanya terbuka perlahan, tubuhnya terasa tidak nyaman.

Cupp..

Dia merasakan kembali sentuhan pada bahunya.

Cup
Cup
Cup

Lian menoleh kebelakang, saat menyadari siapa yang telah mengganggu tidurnya.
Pria remaja yang semalam membantai tubuhnya.

Dengan seolah tidak berdosa nya mengecupi bahu dan punggung nya. Tangan Jona pun melilit di perut dan pinggang nya. Kakinya ditumpuk membelit kaki Lian.

Pantas saja Lian merasa pergerakannya tidak bebas dan sangat terbatas.

Jona brengsek!

Lian mengumpati pemuda gila itu dihatinya.

Jona tersenyum saat melihat ekspresi runyam Lian.
Dia yakin bahwa Lian sudah pasti sangat kesal dengannya.

"Sudah bangun?" Ini Jona yang bertanya tanpa rasa bersalah ataupun menyesal karena telah membuat Lian habis tak berdaya karena dia gempur semalaman.

"Ada yang tidak nyaman? Apakah ada yang sakit?" Tanya Jona kembali karena tidak mendapat respon dan jawaban dari Lian.

Lian diam, berniat mengabaikan Jona.

Tubuh nya terasa remuk, sakit di setiap bagian.
Termasuk bagian bawah dan perutnya.

"Kak.."

" . . . . "

"Kak~"

" . . . . "

"Sayang...."

Lian masih tidak mau menjawab.

"Dari pada hanya diam, bagaimana jika kita bercinta lagi, hmn??" Ucap Jona memancing Lian.

Lian langsung mencubit lengan Jona yang melingkar diperutnya cukup kuat.

Jona mendesis

"Shhh k-kak, hahahaa aku hanya bercanda" Jona terkekeh, dan tidak berniat menyingkirkan tangan Lian yang mencubit nya.

Lian berhenti mencubit remaja itu, kemudian tangan nya mengelus bagian yang dia cubit.

Jona cukup tersentak dengan perlakuan Lian yang menurutnya lembut.

"Ehehehee" Jona merasa senang.

Lian menghentikan aksinya.

"Lepas.. aku mau mandi, aku harus berangkat ke sekolah sebelum terlambat" kata Lian berusaha melepaskan diri dari bekapan tubuh Jona yang besar.

Jona mendesis kembali, kali ini bukan karena cubitan, tapi karena pergerakan Lian membuat sesuatu pusat bawahnya tergesek-gesek pantat Lian yang kenyal.

Sialan, sepertinya dia turn on.

"Jangan bergerak dulu lagi, atau mau ku perkosa paksa karena kamu terus bergerak" kata Jona serak, nafasnya sedikit panas.

Lian diam seketika, dia bisa merasakan sesuatu yang keras menempel di pantat nya.

Apa apaan!

"Jona.. aku bisa mati jika kamu melakukannya lagi hari ini padaku" Lian berucap pelan, dia takut Jona akan membantai nya lagi.

Jona menarik Lian dalam pelukan nya, wajahnya ditelusup kan di area tengkuk atau leher belakang Lian.

Lian merasakan nafas berat Jona.

Kakak Hamil??Where stories live. Discover now