Unstable

2.4K 128 9
                                    


....



Remaja muda itu menarik Lian tergesa-gesa..
Menjauh dari area sekolah Lian, hari ini Jona seperti biasa selalu menunggu Lian kembali didepan gerbang sekolahnya..

Mereka sering mendapat tatapan heran dari siswa siswi di sekolah Lian ketika remaja SMP itu selalu menjemput dan menunggui dirinya.

Tangannya digenggam erat oleh Jona, gejolak yang akhir-akhir ini sering Lian rasakan terus saja merasuk di rongga dadanya.

Lian tidak menolak ataupun melepaskan nya..

"Kita mau kemana?" Tanya Lian memulai pembicaraan.

Jona melepaskan genggaman tangannya pada Lian saat sudah sampai di depan motor yang dia parkir sembarangan, lalu mengambil helm yang dia bawa khusus untuk dipakai Lian..

"Mau nya sih bawa kakak menikah segera, tapi kakak belum mau jadi istri sah ku" jawab Jona aneh pada pertanyaan Lian sebelum nya.

Lian melirik Jona malas.

"Serius" Lian.

Jona tersenyum semeringah..

"Aku selalu serius pada kakak" ujarnya.

Lian semakin jengah, remaja gila satu ini memang agak lain.

"Apa kamu tau, remaja seumuran dirimu seharusnya tidak memikirkan percintaan seperti ini ditambah dengan gander yang kita miliki ini sama" jelas Lian pada Jona.

Remaja SMP itu menatap Lian dengan pandangan tak terbaca.

"Tidak peduli" jawab Jona acuh tak acuh.
Lalu membalik tubuhnya dan menginterupsi Lian segera menaiki motor mereka.

Lian hanya mengikuti Jona tanpa protes.
Seperti nya Lian sudah membuat mood Jona tidak stabil hari ini.





....







Klik//

Lian membuka pintu apartemen Jona, namun saat belum sempat melangkah.. tangan Jona sudah terlebih dahulu menahannya dengan mendekap tubuh Lian dari belakang.

"Kak jangan abaikan aku" kata Jona merasa sedih.

Lian masih belum ingin menanggapi.
Sebelumnya Jona dulu yang mengajaknya beradu dalam diam..
Namun, kini Jona lah yang paling tidak bisa diabaikan oleh Lian.

Jona menelusupkan wajahnya di balik punggung Lian, tubuhnya sedikit menunduk karena perbedaan tinggi yang mereka miliki.

Tangan Jona sigap memeluk erat pinggang Lian erat.

Lian yang masih terdiam itu mulai merasa tak tega dengan Jona yang sedikit terasa kekanak-kanakan hari ini.

"Baiklah, lepaskan aku dulu.." akhirnya Lian mau merespon Jona dengan lembut.

Jona mendongakkan wajahnya, dagu nya dia tumpukan di bahu Lian..
Mencoba melihat wajah Lian.

Lian menolehkan wajahnya kearah Jona hingga pemuda remaja itu bisa melihatnya.

Jona tersenyum melihat wajah manis Lian begitu dekat padanya.
Membuat Lian terpesona sesaat dengan wajah menawan yang dimiliki Jona.

Namun pandangan nya segera dia alihkan kembali.
"Aku mau mandi" ujar Lian.

"Mandi bersamaaa" Jona tersenyum nakal.

"Tidak!" Lian reflek menjawab dengan sedikit berseru.

Wajah binar Jona seketika menjadi buram.
Lagi-lagi mendapat penolakan.

"Kamu bukan kah sebentar lagi akan memasuki masa-masa akhir semester dan ujian sekolah Jona?" Lian.

Jona hanya bergumam tak jelas menjawab pertanyaan Lian.

Kakak Hamil??Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ