Since the incident

2.7K 145 13
                                    

haii Adakah yg menunggu cerita ini up??

Maaf arth sibuk sm real life.. dan merasa mungkin kalian sudah mulai bosan dengan alur cerita saya yg gitu² aja.. jujurly saya mls bkin konplik.. mumett..

Sory jg buat chptr sblmnya yg gk ngefeel sm skli trmsuk bgian make love nya wkkk..






....





Apa yang sedang Lian pikirkan sekarang?

Tidak ada.

Pikirannya kosong, sejak malam penuh teori dan praktek dengan Jona saat itu, benar-benar membuat Lian masih malu hingga sekarang.

Kefrustasian Lian semakin bertambah ketika Jona semakin lengket kepadanya.

Seperti sekarang, pria muda itu sejak tadi sudah menusuk-nusuk pipinya pelan sambil tersenyum gila.

Dia menolak kembali ke apartemen nya sendiri, Jona mengatakan bahwa dia lebih ingin tinggal bersama Lian dan neneknya saja..

Lian mungkin dalam waktu dekat harus memeriksakan diri ke puskes terdekat..

Apakah dirinya masih sehat atau sudah gila karena masih saja memberi kesempatan kepada Jona untuk menempelinya..

"Heheee.." lagi-lagi Lian mendengar tawa bodoh dari Jona.

Dia menolehkan kepalanya kearah pria muda yang duduk tepat disampingnya.

Menepis pelan tangan Jona agar berhenti menusuk-nusuk pipinya.

"Berhenti.." Lian.

Cupp..

Jona mengabaikan perkataan Lian, dia justru mengecup sayang pipi Lian yang sebelumnya dia tusuk-tusuk pelan dengan jari jemarinya tadi.

"Kak.. lakukan lagi yuk" pinta Jona terasa sangat ambigu.

Lian menghela nafas..

Dia menatap baju seragam yang masih melekat ditubuh Jona berkat kebengalannya yang tidak mau kembali ke apartemennya.

Hari ini nenek sedang tidak ada dirumah, mungkin beliau pergi kerumah bibinya.

Bibinya adalah adik kandung dari Ayah Lian..
Nenek adalah ibu dari Ayah dan Bibinya. Dan bibi nya adalah adik satu-satunya yang dimiliki oleh ayahnya.

(Note: Gatau kalian bkl phm gak sama bahasa belibet saya diatas itu↑)

Sedangkan orang tua Lian sudah kembali berpulang ke rumah Tuhan akibat kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya saat Lian baru saja berumur 5 Tahun..

Hufft namun nenek menolak tinggal bersama bibi, dan lebih memilih tinggal berdua hanya dengan Lian meski sebenarnya bibi nya sangat berharap mereka berdua mau tinggal bersama dengannya.

Itulah sebabnya Lian tak rela meninggalkan neneknya sendirian..

Tapi teringat permintaan bocah SMP yang masih saja tersenyum bodoh saat ini membuat Lian setres..

Mereka saat ini sedang berada di sofa ruang tamu rumah Lian..
Layar tv yang menyala hanyalah pajangan dan barang elektronik yang tidak penting bagi dua sosok pemuda berbeda umur yang sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing..

Yang satu sibuk menggoda yang lebih tua, dan yang satu sibuk ingin menyingkirkan yang lebih muda.

Lian merasa seperti ditempeli lem setan, yang melekat kuat menempelinya kemana-mana..

"Pulanglah.." ini Lian.

Jona yang sibuk mengecupi pipi Lian menghentikan aksinya..
Arah pandang nya fokus menatap wajah Lian saat ini.

Kakak Hamil??Where stories live. Discover now