penolongan

2 0 0
                                    

"Aku dah curiga dari awal, semua ini adalah ulah kamu." Lanjut seseorang yang tadinya ada di belakang Rachel. " Rendi...kok kamu bisa ada di..di..disini?" Tanya Rachel dengan nada yang agak gugup. " ya gitulah, aku sudah mengetahui rencana kamu dari awal. Kamu memang manusia jahat dan tidak mempunyai hati." Jawab Rendi. " aku jahat hhhh...hh..  sejak kapan? Yang jahat adalah si anak itu Chava." Kata Rachel dengan raut wajahnya yang jahat itu. " Dan kenapa kamu mau sama anak itu yang tidak ada apa-apanya dibandingkan aku?" Tanya Rachel. " Bukan urusan kamu, intinya kamu adalah manusia yang tidak memiliki hati dan merasa bawa diri kamu harus sempurna" jawab Rendi. " Terserah orang mau bilang aku jahat, tak punya hati, dan bla..bla..tapi yang ku inginkan adalah si Chava itu dapat mati dan meninggalkan dari dunia ini selamanya" kata Rachel. " Berbuatlah sesuka hatimu dan ku pastikan semua yang kamu rencanakan itu tidak akan terjadi" kata Rendi. " karena aku telah mempunyai bukti kejahatan dan kekerasan yang kamu lakukan kepada Chava di sekolah, dari kamu menghancurkan laptop chava dan hingga kamu mendorong chava ke kolam renang. Bakal ku pastikan nama baikmu pasti bakal hancur." Kata Rendi dengan menunjukan beberapa rekaman yang selama ini dia kumpulkan untuk menjadi bukti yang kuat. Si Rachel cuma bisa berdiam dan tak bisa berkata-kata apa-apa lagi, setelah Ia melihat sebuah rekaman yang menunjukan dirinya sendiri. Rachel pun pergi dan meninggal tempat itu. " sial...banget kalau begini rencana aku bisa gagal."  Kata Rachel sambil memukul tembok markasnya. " ku harus cari jalan lain dan ku tetap menginginkan Si Chava harus Mati.."Lanjut Rachel.

Malam hari....
" Ya Tuhan kenapa hati meresa nggak tenang?" Tanya ku yang dari tadi mondar-mandir dengan pikiran yang tak karuan. " Sayang bunda ngerti kok sepaniknya Chava sama teman kamu. Bunda yakin dua teman kamu pasti bakal ketemu dan mereka bakal baik-baik saja" jawab mama yang tiba-tiba menjawab pertanyaanku. "Tapi bun, kejadian itu sama dengan yang terjadi didalam mimpi Chava" kataku. " Chava, percaya sama bunda mimpi itu cuma sebagai bunga tidur saja dan bunda yakin dua teman kamu bakal ketemu dan juga pasti baik-baik saja" kata bunda. " kita doakan saja semoga mereka baik-baik saja dan segera ditemukan" lanjut bunda sambil bangkit berdiri dari tempat tidurku. " Amin bun" kataku. " Sudah bunda kekamar dulu mau istirahat dan kamu tidur jangan terlarut malam ya. " kata bunda dan sambil meninggalkan kamarku. " tingg....." suara notifikasi handphone. Akupun membuka handphone ku dan mengangkat telpon dari orang yang tak dikenal. "Hallo ini dengan siapa?" Tanya ku. " jika kalau mau teman mu selamat, maka datanglah kesini di Alamat indah permai" kata orang yang sedang menelpon denganku. " Chava...ku mohon tetaplah dirumah...plak...ahh ahh" terdengar suara Amanda yang mendapat kekerasan. " Amandaa." Kataku. Aku pun tidak ada pilihan lain, selain menyelamatkan mereka. Aku pun pergi alamat yang telah di beri itu.

Rumah Clare...
" Aku tahu siapa pelaku di balik penculikan Amanda dan Ananda" Kata Rendi.  " siapa?" Tanya Clare. " Dia adalah Rachel." Jawab Rendi. " Anak itu lagi sampai bosan aku mendengarkan nama dia" kata Clare. " aku pikir dia bakal banyak rencana untuk menghabiskan si Chava dengan cara menculik Amanda dan Ananda. " Aku heran sama anak ini, sebenarnya dia mau apasih? Sampai dia bisa melakukan ini" Tanya Clare. " Dia sangat iri dengan Chava. Tapi tenang aku tahu dimana letak markasnya, karena kemarin aku mengikuti dia dan meletakan kameran tersembunyi di tempat itu, selagi gus ku pasang CCTV." Jawab Rendi. " Bagus dengan dia kita tahu untuk rencana apa yang bakal dia lakukan." Kata Clare. " yap kita ikuti saja permainan dan aku akan menghancurkan namanya." Kata Rendi. " kayanya Abang ku ini cinta banget sama Chava ini hhh...h..." kata Clare. " hhh..hh..apaan sih Clare? Tapi benaran aku benaran sayang sama Chava, walaupun kita ngorbol bisa dihitung pakai jari." Kata Rendi. " ya ngaku sendiri kan, tapi aku selalu dukung kalau Abang sama Chava hh...hh..." kata Clare yang sambil memegang pundak Abangnya.

HAI GUYS MAKASIH YA SUDAH MAU MAMPIR DAN BACA OMD. SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITANYA DAN JUGA KALIAN BISA MEMBERI KRITIK DAN SARAN YANG MEMBANGUN YA

BYE AND SEE YOU NEXT PART

one million dreamOnde as histórias ganham vida. Descobre agora