chapter 19 : aksi bantai

6.6K 340 82
                                    

"Jangan berusaha keras jika berhadapan dengan kami karena itu sia-sia." - Milan Sabiru.

༺❀༻

Milan tengah berjaga di depan pintu masuk ditemani oleh Alaric, sebagai panitia keamanan lelaki itu telah siaga memantau keadaan sekitaran.

"Yang lain gimana?" Milan menghampiri Alaric setelah berbincang dengan salah satu panitia.

"Bentar gue hubungi dulu." Alaric menekan earphone ditelinga berulang kali namun tidak satupun terhubung. "Gak ada yang jawab, mungkin lagi pada istirahat, biarin aja Lan, sejauh ini aman juga," lanjutnya kemudian.

Milan mengangguk singkat. "Gue ngerokok dulu," ucapnya kemudian dia beranjak dari sana menuju lorong. Setelah memastikan tak ada seorangpun, Milan segera membakar sebatang rokok dari sakunya.

"Milan," panggil seseorang, "nice to meet you, lo masih ingat sama gue?" tanyanya.

"Tesha?"

Tesha tersenyum, "daya ingat lo oke juga," kekehnya.

Milan tidak menanggapi.

"Gue baru tahu lo anak Rajawali, mungkin lo juga baru tahu kalau gue alumni, ya?" tanya Tesha.

"Lo gak terlihat tiga tahun di atas gue," ucap Milan akhirnya menanggapi.

Tesha mendongak pada Milan yang tampak santai menghisap rokoknya. "Jadi lo mengakui kalau gue masih terlihat muda?" tanya wanita itu.

"Dan ketat," tambah Milan.

Tesha semakin tertawa mendengar pengakuan Milan, lelaki itu sungguh terang-terangan.

"Lo bilang gak akan ada sex kedua setelah one night stand." Tesha menjeda. "Setelah pertemuan kedua kita ini apa lo tetap akan pegang prinsip itu?" tanya Tesha dengan tatapan menggoda.

Milan mencegah lengan Tesha ketika hendak bergerak menyentuh dadanya. Penolakan tersebut membuat Tesha terkejut.

"Jangan menganggap prinsip gue mudah, sex kedua after one night stand?" Milan terkekeh. "Kesempatan itu diperuntukkan untuk orang yang berkualitas," lanjut Milan kemudian menyingkirkan tangan Tesha.

"Gue gak berkualitas?" Tesha membuka mulutnya setengah terkejut mendengar ucapan Milan. "Baru beberapa menit lalu lo bilang punya gue masih ketat," ucapnya.

"Pelacur mana yang bisa penuhi standar? Jangan harap, Tesha, kita udah selesai sejak malam itu," ucap Milan lagi.

Tesha menjadi bungkam, lantas Milan menjatuhkan rokok lalu menginjak putungnya hingga padam, kemudian Milan segera beranjak pergi meninggalkan Tesha yang kesal di tempatnya.

MILAN [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now