Bagian 4

474 80 5
                                    

❪ PATUNG ❫

Patung kayu— ah ralat Sunghoon berdiri di kasir sambil menunggu pelanggan tiba. Dirinya di beri tugas dari Riki untuk menjaga kasir, hanya sementara sampai Riki selesai memahat patung pesanan pelanggannya.

Perawakannya yang benar-benar seperti manusia membuat pelanggan yang datang tidak curiga sedikitpun.

Sikap dan cara berbicaranya sangat mirip dengan manusia pada umumnya, jadi siapa yang akan curiga dan menyangka kalau pemuda berwajah tampan itu ternyata patung?

Ya walau sekarang sudah menjadi manusia, pada dasarnya Sunghoon tetaplah patung berbahan kayu. Jika terkena sedikit api maka dirinya akan langsung terbakar.

Kalau di tanya kenapa dirinya bisa sampai seperti ini, sebenarnya dia juga tidak tahu. Dia sudah sadar dan bisa melihat Riki sejak Riki mulai memahatnya lagi. Di situ yang bisa Sunghoon lakukan hanya memperhatikan Riki yang sedang memahatnya.

Barulah kemarin, tepat pada pukul 12 malam Sunghoon yang awalnya hanya patung kayu tiba-tiba berubah menjadi sosok manusia.

Sulit di percaya tapi memang itu yang sedang terjadi sekarang.

Riki keluar dari ruang kerjanya, sudah terlalu lama dia memahat di dalam sana, dia harus memeriksa bagaimana pekerjaan Sunghoon.

Riki memperhatikan Sunghoon dari kejauhan, ya terlihat pemuda itu melakukan pekerjaannya dengan baik, tak Riki sangka.

Riki kira Sunghoon akan mengacau tapi justru sebaliknya, dia sangat membantu Riki yang selama ini terbebani karena harus bolak balik kasir untuk melayani pelanggan.

Riki kemudian menghampiri Sunghoon setelah pemuda itu selesai melayani pelanggan.

Sunghoon menoleh, melihat kehadiran Riki.

"Bagaimana keadaan di sini?" tanya Riki sesampainya dia di samping Sunghoon.

"Semua baik-baik saja," balas Sunghoon dan Riki menganggukkan kepalanya.

Kalau di pikir-pikir lagi, ucapan Sunoo waktu itu benar juga. Kenapa dia tidak mempekerjakan setidaknya satu pegawai untuk membantunya. Dengan begitu bebannya sedikit berkurang, seperti Sunghoon yang sudah mengurangi bebannya dengan berjaga di kasir.

"Ada yang bisa ku bantu lagi?" tanya Sunghoon.

Sunghoon benar-benar ingin terlihat berguna di mata Riki, apapun yang Riki suruh pemuda itu akan langsung mengerjakannya.

"Menjaga kasir untuk ku sudah cukup, kau sangat membantu" Sunghoon mengangguk walau sebenarnya dia masih ingin mengerjakan hal yang lain untuk Riki.

Lonceng berbunyi, mereka kompak menoleh pada segerombolan gadis muda dengan seragam sekolah masuk ke toko.

Riki agak heran sebenarnya, selama 5 tahun dia membuka toko patung, belum pernah dia kedatangan siswi-siswi dari sekolah menengah atas seperti hari ini.

"Selamat datang!" sambut Riki dengan ramah pada segerombolan siswi itu. Mereka membalas senyuman Riki tapi bisa Riki sadari kalau siswi-siswi itu lebih memperhatikan Sunghoon di bandingkan dia.

Riki langsung berspekulasi kalau mereka semua datang ke sini hanya untuk melihat Sunghoon.

Kemudian segerombolan siswi itu pergi ke rak patung dan mulai memilih-milih salah satu patung. Sesekali Riki bisa mendengar mereka membicarakan Sunghoon.

Tak lama kemudian mereka datang ke kasir dan hanya membawa satu patung.

Padahal jumlah mereka ada 5 tapi yang beli patung hanya satu? ok fix mereka hanya ingin melihat Sunghoon, Riki yakin.

patung ★ hoonki.Where stories live. Discover now