Bagian 2

486 84 35
                                    

❪ PATUNG ❫

Toko hari ini ramai pelanggan, banyak pelanggan-pelanggan yang membeli patung di tokonya. Bersyukur? sangat, belum pernah toko Riki seramai ini, paling mentok hanya 25 pelanggan tapi kali ini pelanggan yang datang melebihi angka tersebut.

Selain ramai pelanggan, Riki juga ramai pesanan. Untung saja patung manusianya itu sebentar lagi selesai, hanya butuh beberapa sentuhan lagi dan malam ini patung itu pun bisa selesai.

Dengan begitu Riki bisa tenang, mengerjakan semua pesanan patung dari pelanggannya.

Lonceng berbunyi, Riki yang sedang duduk sambil memeriksa penghasilannya langsung bangun dan segera menyambut pelanggannya.

Berdiri tegak lalu memasang senyum manis pada pelanggan yang masuk

"Selamat datang!" tapi Riki langsung memasang wajah datar ketika melihat orang yang masuk ternyata adalah Sunoo.

Yap benar, Kim Sunoo yang sudah 3 bulan belum juga membayar hutang 1 won nya beserta hutang-hutang sebelumnya.

"Kau di blacklist dari toko ini" Riki menatap tajam Sunoo yang malah cengar-cengir di depan kasirnya.

"Jangan marah dulu, aku ke sini untuk membayar hutang."

"Akhirnya otak mu itu bekerja dengan baik, mana?"

Benar saja, pria Kim itu benar-benar membayar lunas hutangnya. Riki sedikit terheran-heran, pria itu baru saja menang lotre atau bagaimana sih? tiba-tiba tak ada hujan tak ada angin langsung membayar lunas hutangnya.

Tapi bagus sih, awas saja Sunoo sampai berhutang lagi padanya.

"Sudah nih ya, jangan kejar-kejar aku lagi."

"Makanya dari awal bayar hutang mu."

Ya benar juga sih, salahnya sendiri yang selalu lupa membayar hutang. Mana Riki benar-benar menerornya saat dia lupa hutangnya 3 bulan lalu yang hanya 1 won.

"Eh ngomong-ngomong, mau ikut ke pesta bersama ku?"

"Pesta apa? aku tidak punya waktu untuk datang ke pesta."

"Ck, ayolah bersenang-senang bersama ku. Tidak bosan 24 jam berada di toko ini? aku ngeri kau tiba-tiba ikut berubah menjadi patung-patung itu."

Riki langsung memukul jidat Sunoo menggunakan lembaran uang yang sedang dia pegang.

"Lebih baik di sini bersama patung-patung itu dari pada pergi bersama mu ke pesta tidak penting."

Sunoo berdecak, sulit juga ternyata mengajak sahabatnya itu keluar mencari kesenangan. Sedari awal yang temannya itu lakukan adalah bekerja dan bekerja supaya menghasilkan uang.

Tak masalah kok bekerja keras untuk menghasilkan uang tapi bukankah butuh sesuatu juga untuk bersenang-senang? setidaknya biarkan tubuhnya itu beristirahat.

"Ayolah ikut dengan ku, hanya pesta kecil dan kita akan bermain kartu."

Riki mengernyitkan dahinya mendengar kalimat terakhir yang Sunoo ucapkan.

"Oh ini ternyata, penyebab kau tidak pernah bayar hutang. Ternyata selama ini kau bermain poker, iya kan?"

Sunoo langsung menutup mulutnya, barusan dia tidak sadar sudah mengucapkan kata-kata yang seharusnya tidak dia ucapkan.

"I-iya sekali doang kok, hehe."

Riki menggeleng pelan "Jam berapa pestanya?"

Sunoo kaget "Eh mau ikut?" Riki mengangguk kecil. Entah kenapa tiba-tiba Riki berubah pikiran, dia penasaran seperti apa rasanya datang ke sebuah pesta.

Maklum, Riki jarang pergi mengunjungi tempat-tempat seperti itu, dia lebih sering menghabiskan waktunya di toko dan rumah.

"Jam 9 malam, nanti aku jemput."

Riki mengangguk, kebetulan sekali itu jam tokonya tutup, dengan begitu Riki bisa pergi meninggalkan tokonya.

"Oke aku ikut, tapi aku tidak mau melakukan hal aneh."

"Siap! kalau begitu aku pulang, hutang ku sudah lunaskan?" Riki mengangguk lagi lalu melambaikan tangannya pada Sunoo yang sudah keluar dari toko.

Riki menghela nafas, mempunyai teman seperti Sunoo sedikit merepotkan, tapi karena temannya itu kehidupannya menjadi tak terlalu datar.

❪ PATUNG ❫

Hari pun semakin gelap.

Sebelum toko tutup dan pergi ke pesta bersama Sunoo, Riki ingin menyelesaikan patungnya. Lantas Riki segera pergi ke ruang kerjanya dan lanjut memahat patungnya yang sebentar lagi selesai.

Kurang lebih 25 menit patung itu pun selesai, Riki menatap tak percaya patung yang sudah dia pahat selama 3 bulan akhirnya benar-benar selesai.

Lihatlah betapa kerennya patung itu, tinggi dan berwajah tampan seperti pangeran di negeri-negeri dongeng.

Riki langsung bangga dengan dirinya sendiri.

Mungkin kalau Riki jual harga patung ini bisa jutaan tapi Riki terlalu sayang untuk menjual patung ini.

Kring kring!

Tiba-tiba terdengar dering telepon, Riki segera bangkit dari duduknya dan pergi menuju kasir untuk mengangkat telepon tersebut.

Riki mengangkat telepon kabel tersebut, sebenarnya pada jaman ini telepon kabel mulai tidak di gunakan lagi, orang-orang kini sudah berganti pada telepon yang tanpa kabel.

Tapi Riki merasa sayang untuk mengganti telepon ini, masih bagus, berguna, untuk apa di ganti? menghabiskan uang saja.

"Halo?"

"Masih di toko kan? aku segera kesana untuk menjemput mu, tunggu ya!"

Belum sempat mengatakan apapun teleponnya sudah di tutup oleh Sunoo. Riki menggeleng pelan dan mulai bersiap-siap untuk menutup toko.

Beberapa menit kemudian mobil Sunoo tiba dan Sunoo langsung membawa Riki pergi ke pesta yang dia bicarakan tadi siang.

PATUNG

Seperti biasa pagi-pagi buta Riki sudah datang ke tokonya, tapi kali ini Riki membawa mobil. Hari-hari sebelumnya dia tak membawa mobil karena mobilnya sedang di bengkel, maklum mobil tua.

Riki membuka tokonya yang masih terkunci, setelah itu masuk menyalakan lampu toko.

Tapi langkahnya itu tiba-tiba berhenti saat melihat pemuda asing yang sayangnya sangat tampan berada di dalam tokonya, sedang memperhatikan patung-patung kecil yang di pajang di rak.

"Di sini banyak spesies ku, iya kan?" pemuda itu menoleh pada Riki.

Riki semakin terdiam di tempatnya, tak tahu harus berbuat apa, mau kabur pun rasanya tubuh menjadi beku.

Lantas, apa yang harus Riki lakukan dengan orang asing di dalam tokonya ini?

─── 〔 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐍𝐆 〕 ───


Mulai besok Patung bakal update setiap hari Jumat, atau lebih tepatnya malem Sabtu.

Kalo semisalnya tiba-tiba aku gak update di hari Jumat berarti Jumat besoknya lagi dan kalo aku gak update berarti aku lagi sibuk atau kena bw.

Ngerti kan? ngerti dong.

Udah ya segitu dulu, ketemu lagi Jumat depan 👋🏻

patung ★ hoonki.Where stories live. Discover now