52;

1.6K 114 15
                                    

Mentari masih malu-malu menampakkan sinarnya, namun kaki mungil itu sudah berjalan-jalan diatas rerumputan yang masih basah oleh embun.

Berjalan-jalan santai dengan ditemani suami tercintanya yang setia menggenggam tangannya erat. Sesekali Gun menopang perutnya yang semakin terasa berat.

"Apa masih sakit?" tanya Off

"Sudah lebih baik dari sebelumnya" jawab Gun sambil terus melangkahkan kakinya berjalan menyusuri taman belakang rumahnya yang luas.

Pagi-pagi sekali Gun terbangun karena perutnya yang terasa sakit dan membuatnya tak bisa kembali tidur. Pada akhirnya Gun memutuskan untuk berjalan-jalan ringan di sekitar rumahnya dengan di temani Off.

Akhir-akhir ini Gun memang sering merasakan perutnya sakit, namun setelah konsultasi ke Dokter kandungannya ternyata itu hanya lah kontraksi palsu karena HPL Gun yang semakin dekat. Dan dokter kandungannya juga menyarankan Gun untuk lebih sering bergerak agar memudahkan proses melahirkan nanti. Sedangkan Off baru saja mengambil cuti hari ini sampai Gun melahirkan.

"Jika lelah duduklah dulu baby" Off menuntun Gun untuk duduk di gazebo.

Tampak jelas jika kini Gun tengah menahan rasa sakit, namun Dokternya bilang ini belum waktunya untuk melahirkan jadi sekuat tenaga ia harus sanggup menahannya hingga 4 hari kedepan. Lagi pula rasa sakitnya juga hanya muncul beberapa saat kemudian hilang lagi.

"Bibu sabar dulu ya nak, jangan membuat Papamu kesakitan" Off mengelus perut Gun berusaha berkomunikasi dengan calon anaknya.

Gun yang melihatnya hanya tersenyum melihat Off yang sudah siap untuk menjadi sosok Ayah untuk anaknya nanti.

"Papii" panggil Gun

"Jika Bibu sudah lahir nanti Bibu panggil Papii apa?" tanya Gun random

"Tentu saja Papii, lalu kau nanti di panggil Papa"

"Papii - Papa"

Jawab Off tanpa pikir panjang

"Lalu aku?" tanya Gun yang sukses membuat Off mengernyit heran

"Kenapa?" tanya Off

"Jika Bibu memanggilmu Papii, masa aku memanggilmu Papii juga. Kan nanti dikiranya aku juga anakmu" jawab Gun yang membuat Off terdiam.

"Di pikir-pikir...malah kepikiran"

Gun menepuk jidatnya pelan, tak mengerti dengan sifat aneh suaminya yang semakin menjadi.

"Ya sudah gapapa, kau tetap memanggilku Papii tapi nanti aku juga akan memanggilmu Papa" jawab Off

"Ih aneh, aku tidak suka" balas Gun tak mau

"Lalu kau ingin bagaimana baby?" putus asa Off

"Tidak tahu"

Off menghela nafasnya pelan, bingung juga dengan panggilan mereka nantinya saat Bibu sudah lahir, ia juga tak mungkin memanggil Gun dengan sebutan 'baby' lagi karena bagaimanapun juga bayi besarnya itu juga akan segera punya bayi.

Karena Off dan Gun juga bingung serta Author yang juga bingung jadi apakah ada saran dari teman-teman readers?. Mohon bantuannya terimakasih.

"Kira-kira kelamin Bibu laki-laki atau perempuan ya?" gumam Gun, kini perutnya sudah tidak terasa sakit lagi.

Off menatap Gun dan perut Gun secara bergantian, menebak-nebak jenis kelamin Bibu nantinya.

"Aku tidak masalah itu mau laki-laki atau perempuan, aku hanya berharap jika Bibu bisa lahir dengan sehat dan selamat, begitupun Papanya" senyum Off merekah, membuat Gun ikut menyunggingkan senyumannya.

Complicated Love [END]Where stories live. Discover now