36;

1.2K 136 74
                                    

Gun terbangun dari tidurnya, menatap ranjang sebelahnya yang sudah kosong ditinggalkan oleh penghuninya. Matanya beralih menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 11 siang. Bangun perlahan sambil memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit pusing.

Lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci mukanya. Setelah selesai dengan urusannya dikamar mandi, Gun segera turun ke lantai bawah. Mencari keberadaan suaminya kini, Off tidak mungkin ke kantor karena sebelumnya ia sudah berjanji kalau hari ini Off akan menemani Gun dirumah.

Gun mengedarkan pandangannya ke penjuru rumah yang terlihat sepi, beralih menuju dapur untuk menemui bibi Fah yang tengah berkutat disana.

"Bibi Fah" panggil Gun

"Gun? anda sudah bangun? apa anda lapar dan ingin dibuatkan sarapan?" tanya Bibi Fah yang dibalas gelengan oleh Gun

"Aku tidak lapar" kata Gun

"Gun, tapi anda harus--" ucapan bini Fah dipotong cepat oleh Gun

"P'Off kemana? kenapa aku tak melihatnya ada dirumah?" tanya Gun mengalihkan pembicaraan

"Khun Off sudah pergi dari pagi tadi" jelas bibi Fah yang membuat Gun bingung.

"Kemana?" tanya Gun lagi

"Bibi tidak tau, tapi khun Off tadi pergi masih dengan baju tidurnya. Apa ada keadaan darurat?" bibi Fah malah bertanya balik pada Gun, sedangkan Gun mengernyit bingung dengan ucapan yang baru saja bibi Fah sampaikan.

Kemana suaminya itu pergi? atau mungkin suaminya itu kembali menemui Davikah?

Suara decitan pintu terdengar, yang berhasil membuyarkan Gun dari lamunannya. Gun segera berjalan ke depan untuk melihat siapa yang datang, bisa saja itu Off karena dia tak mengetuk pintu lebih dulu.

"Papii kau darimana saj--ja?" Gun yang awalnya tersenyum melihat kehadiran Off langsung merubah ekspresinya saat melihat Off tidak hanya datang seorang diri.

"Baby, biarkan aku menjelaskan ini dulu" Gun tak mengalihkan pandangannya dari seorang wanita yang tengah duduk di kursi roda yang datang bersama Off.

"Bibi Fah" panggil Off pada bibi Fah, tak lama yang bibi Fah pun datang menemui mereka

"Tolong antarkan Mai ke kamar tamu, dan tolong bantu membereskan barang-barangnya juga" titah Off yang langsung dituruti oleh bibi Fah. Lagi pula Bibi Fah juga tidak berhak bertanya alasan Off membawa Mai pulang kerumah.

"Papii" panggil Gun masih tidak paham dengan situasi yang tiba-tiba ini

"Kita bicara di kamar saja ya baby" ajak Off menuntun Gun menuju kamar mereka.

Sesampainya dikamar, Off langsung menutup pintu lalu mengajak Gun untuk duduk dipinggiran ranjang. Dan meraih tangan mungil Gun untuk ia genggam.

"Kau tahu kan jika rumah Mai mengalami kebakaran?" tanya Off yang diangguki oleh Gun

Sial, kenapa feeling Gun tidak baik tentang ini.

"Mai tidak memiliki tempat tinggal, kalaupun dia tinggal di hotel atau apartemen miliknya, dia tetap tidak bisa melakukannya karena kondisinya saat ini tak memungkinkan Mai untuk tinggal sendiri" ucap Off

"Maksudmu?" tanya Gun bingung.

"Jika Mai tinggal bersama kita untuk beberapa hari, kau tidak masalah kan? setidaknya sampai kondisinya pulih dan bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa"

Benar saja apa yang dipikirkan Gun, suaminya itu meminta izin darinya untuk membiarkan Davikah tinggal bersama mereka.

"Bagaimana mungkin aku bisa mengizinkan orang lain terlebih itu seorang wanita untuk tinggal dirumah kita?" Tolak Gun tak mau

Complicated Love [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant