chapter 16 : can't stop

7.6K 438 75
                                    

"Rules 1 : attract him with his method

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Rules 1 : attract him with his method."

༺❀༻

Berlin keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang dibalut bathrobe, dia nyaris melompat akibat terkejut melihat Kate dengan nyaman merebahkan tubuhnya di kasur.

"Lo kok gak bilang kalau mau datang?" tanya Berlin kemudian.

Kate mengubah posisinya menjadi duduk sila, "sengaja, gue lagi kesal sama lo," ucap Kate seraya memeluk bantal tidur Berlin.

Berlin mengerti maksud sahabatnya itu, satu jam lalu Kate meninggalkan komentar kecemburuan pada postingan Salvador setelah mereka pulang meninggalkan panti asuhan.

"Gue juga dadakan, tiba-tiba Raga ijinin gue buat ikut," jelas Berlin.

Kate memasang pout sembari memperhatikan Berlin yang sedang mengeringkan rambut dengan hairdryer. Tidak mendapat sahutan lalu Berlin melihat Kate melalui kaca.

"Lo beneran kesal sama gue?" tanya Berlin memastikan.

Kate menggeleng kecil, "nggak, gue lagi mikir."

"Mikir apa?" tanya Berlin yang masih dengan kegiatannya namun sesekali melirik pada Kate.

"Gue jadi kepikiran deh buat join Salvador," ucap Kate kemudian.

"Aw, perih!" Berlin hilang fokus hingga tak sengaja menyemprotkan hairspray ke matanya, kemudian dia menyipitkan mata pada Kate yang tampak serius dengan ucapannya.

"Bantuin gue dong, Lin, biar bisa masuk Salvador," ucap Kate setelahnya.

Berlin beranjak dari depan kaca menuju Kate yang sepertinya sedang kerasukan atau apalah itu, yang pasti Berlin sangat terkejut.

"Lo serius?" kedua mata Berlin membulat sempurna, "jangan aneh-aneh deh, lo gak akan sanggup, lihat Milan sama teman-temannya aja lo langsung putar balik." Berlin menggeleng keras, tidak setuju.

Kate menghadap Berlin sepenuhnya, "ya kalau sendiri juga gue takut kali, tapi 'kan berdua sama lo," ucapnya.

"Gak mau, gue gak minat jadi anak motor, dan yang terpenting gue gak bisa bawa motor," tolak Berlin.

"Ayolah, coba pikirin baik-baik, kalau lo bisa berhasil masuk Salvador dijamin lo bakalan terus lihat Milan." Kate memegang kedua tangan Berlin. "Katanya lo mau naklukin Milan 'kan? Nah ini kesempatan buat lo," bujuk Kate.

Berlin terdiam sejenak, kemudian dia menggelengkan kepalanya.

"Emangnya gak ada cara lain selain harus masuk Salvador? Gue gak bisa bawa motor, Kate," ucap Berlin setelahnya.

"Gak ada, kalau lo mau mikat cowok modelan Milan, satu-satunya cara lo harus gunakan metode dia," ucap Kate.

Berlin menatap tangannya yang digenggam Kate, mendadak tak bisa berpikir karena ucapan Kate terus terngiang dikepalanya.

MILAN [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now