Prolog

284 14 2
                                    

"Astaga Shena, lo kemana aja sih jam segini baru sampai sini? Lo udah dicari banyak orang dari pagi tau" pekik seorang mahasiswa yang melihat Shena akhirnya sampai di gedung gladi resik.

Dengan membenarkan rambutnya, gadis yang di panggil Shena itu hanya tersenyum sembari memamerkan gigi rapinya.

"Gue bangun kesiangan" sahut Shena.

Dia adalah Shena, Shena Arabella Zoe. Gadis yang sudah membuat panik para panitia acara recruitment Artclub sejak pagi tadi karena tidak bisa dihubungi.

"Udah-udah, mending sekarang lo buruan naik ke panggung buat latihan. Sekalian cek panggung ya, ada beberapa anak baru juga yang masih buta sama kondisi panggung. Jadi, sekalian handle ya, Shen" ucap Kak Reno, salah satu coach diArtclub.

Shena menganggukkan kepalanya, kemudian bergegas menuju panggung.

Artclub adalah sebuah klub seni, tentunya sesuai dengan namanya. 

Klub ini merupakan organisasi eksternal di Universitas Galaxy, tempat Shena berkuliah. Artclub ini klub seni panggung khususnya musik yang paling terkenal di Indonesia saat ini. eksistensinya bahkan mampu membuat beberapa entertainment tertarik untuk mengambil talent jebolan Artclub.

Singkatnya, begitu tentang Artclub.

Shena naik panggung sesaat setelah semua orang yang akan tampil itu sudah latihan. Sebelum cek sound, Shena terlebih dahulu memeriksa kondisi panggung yang sudah 95% kesiapannya untuk acara malam ini.

Tanpa Shena sadari, dari bawah panggung ada seorang lelaki yang memperhatikannya sejak kedatangannya hingga interaksi Shena dengan para anggota dan panitia. Jangan lupakan senyum manis Shena yang sejak tadi tidak pernah hilang dari wajahnya.

Dia adalah Raka, Raka Qavi Buana. Mahasiswa baru yang juga merupakan anggota baru diArtclub.

"Kedip kali, Ka" ujar Liam, teman Raka yang kebetulan sedang duduk di samping pria itu.

Raka sama sekali tidak merespon ledekan Liam, mata pria itu masih fokus melihat gerak-gerik gadis yang sejak kedatangannya sudah mencuri perhatiannya.

"Lo lihatin siapa sih?" tanya Jauhar, teman Raka yang lain.

"Itu, yang rambutnya dikuncir asal" sahut Raka yang matanya masih saja terfokus pada gadis yang ia maksud.

Setelah itu, Raka sudah tidak lagi fokus dengan obrolan teman-temannya. Misi Raka saat ini adalah, mengetahui nama gadis yang sejak tadi mencuri atensinya itu.

"Shena, nih minum dulu. Jangan sampai suara lo crack nanti" omel seorang yang menepuk pundak wanita yang sejak tadi tak lepas dari pandangan Raka.

Shena kemudian tersenyum menatap gadis itu, "Makasih" sahutnya sembari membuka botol air mineral yang diberikan padanya.

Raka tersenyum, misi awalnya berhasil. Ia sudah mengetahui nama gadis itu.

***

Langit tampak semakin gelap karena eksistensi matahari digantikan oleh bulan yang semakin indah ditemani oleh bintang yang bertaburan di sekitarnya, itu tandanya performance Artclub sedang berlangsung.

Berbagai media sosial milik Artclub sudah memulai siaran langsungnya, acara ini memang sering ditunggu oleh orang-orang karena beberapa anggota baru akan tampil, dan tentunya senior pun juga banyak yang tampil.

Raka sedang duduk santai di backstage, dia sudah selesai tampil. Penampilannya berjalan dengan baik dan mendapat respon yang baik. Kali ini, Raka sudah bisa tersenyum. Tidak seperti sebelumnya saat sebelum tampil.

Trust IssueWhere stories live. Discover now