🥜 Don't touch ✔

Beginne am Anfang
                                    

"Nggak papa yang penting mama senang perut pun kenyang" jawab Ciko dan memakan bekalnya dengan lahap

Lima menit berlalu, mereka semua sudah menyelesaikan makan siangnya. Kini mereka semua berjalan keluar kelas menuju ke Masjid untuk sholat Dhuhur.

Beruntung, karena Masjid sudah lumayan sepi jadi mereka tidak perlu antri untuk wudhu.

Disisi lain.

Suasana setengah ramai kini di alami oleh kelas Disa. Istirahat untuk kelas Perkantoran 2 diundur, ini termasuk permintaan para siswa-siswi yang meminta untuk melanjutkan jam pelajaran supaya guru tidak bolak-balik ke kelasnya.

Merasa ide mereka tidak buruk, Ibu Guru pengampu mata pelajaran Matematika itu pun menyetujui. Jika dilihat dari jadwal setelah istirahat Matematika hanya tinggal satu jam pelajaran. Jadilah diteruskan.

"Bu Novi, kemarin saya lihat Bu Novi di butik. Mau saya panggil tapi takut salah" celetuk salah satu siswi ditengah-tengah mengerjakan tugas yang diberikan Bu Novi

"Ohya? Tidak apa-apa" jawab Bu Novi

"Saya juga lihat Dina waktu di pasar Bu, padahal dia lihat saya eh- malah langsung lari" ucap salah satu siswa_Dodi

"Hari apa? Soalnya aku jarang ke pasar" ucap Dina dengan nada yang dilembut-lembutkan

"Lupain aja" jawab Dodi singkat

"Ohya, Ibu boleh bilang sesuatu ke kalian?" tanya Bu Novi

"Boleh banget lah Bu" jawab Dodi mewakili anggota kelas

"Nak, gini. Jika kalian sedang berbicara atau berinteraksi sama orang asing atau siapapun itu jangan terlalu menonjolkan pribadi atau kebiasaan kalian. Aku orangnya manja jadi kalau sama aku ya harus siap direpotin, aku orangnya gampang baper jadi kalau sama saya kalimatnya tidak boleh menyinggung. Jangan!. Cobalah untuk mengerti, jangan hanya ingin dimengerti. Sebab jika kalian tidak mau mencoba mengerti, orang-orang disekitar kalian akan mundur secara perlahan karena terkadang orang menilai seseorang dari pribadi, interaksi, dan apa yang mereka lihat ketika bersama saja. Selain itu? Mereka tidak memperdulikannya. Bisa dimengerti?" jelas Bu Novi dalam dan jelas

Semua yang ada didalam kelas mengangguk pelan dan mulai memikirkan setiap inci kalimat yang diucapkan Bu Novi.

"Aku nyesel setelah kamu pergi. Bisakah kamu kembali sekali lagi?" batin salah satu siswa

"Sudah waktunya kalian istirahat, Ibu akhiri. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Bu Novi

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh"

Disa segera merapikan buku dan alat tulis lainnya kemudian memasukkannya kedalam tas. Merasa diperhatikan, Disa menoleh

Pandangannya bertemu dengan Erick, Erick tersenyum tipis sedangkan Disa langsung memalingkan wajahnya kedepan.



___





Pulang sekolah, Hari Jum'at mereka pulang pukul 13.00. Setelah pulang sekolah sebenarnya mereka tidak ada hal yang membuat pulang terlambat, tapi karena Pak Jaki ada urusan mendadak jadilah mereka diminta oleh Bunda untuk menunggu disekolah. Kenapa tahu, tentu saja Bunda menelepon setelah bel pulang berbunyi.

Perlu diketahui bahwa setiap hari Jum'at akan ada ekstrakulikuler pramuka dan itu wajib namun Jum'at ini pramuka diliburkan.

Suasana kelas yang semula ramai kini perlahan sepi. Trio kembar berada dikelas masing-masing karena didalam kelas masih terdapat beberapa teman mereka.

Dikelas Disa

Sekarang Disa merasa bosan meskipun ada handphone digenggamannya, entahlah rasanya berbeda. Jujur ia ingin sekali cepat pulang dan rebahan.

"Hai Dis, kok belum pulang?" tanya seseorang yang membuat Disa mengalihkan pandangannya

Dirinya berdecak sebal ketika tahu siapa yang duduk dikursi belakangnya. "Nunggu jemputan" jawab Disa singkat

Melihat didalam kelas cuma tinggal mereka, Disa menyambar tasnya dan berjalan keluar. Namun ketika sampai didepan papan tulis ia merasa tangannya dicekal. "Apa lagi sih Rick?" tanya Disa

"Don't touch my sister" ucapan datar itu keluar dari mulut seseorang yang membuat Disa menoleh

"Leno" beo Disa melihat siapa yang datang kedalam kelasnya

Merasa cekalan tangannya sudah tidak ada, Disa segera berlari kearah Leno. Tanpa sepatah kata lagi Leno mendekat kearah Erick. "Gue kan udah bilang jangan deket-deket sama Disa lagi. Owh atau lo sengaja deket Disa lagi terus lo nyakitin dia lagi gitu?" ucap Leno dan terkekeh pelan diakhir kata

"Kalau iya kenapa?" jawab Erick bercanda tapi menantang

"Kalau lo berani nyakitin Disa lagi, gue akan buat lo menyesal" ucap Leno memperingati. "Ayo Dis" ajak Leno dan langsung menarik tangan Disa keluar kelas

"Gue akan terus deketin Disa, gue nggak mau kehilangan dia lagi" batin Erick penuh ambisi

Flasback Leno pov.

"Huft, bosen banget. Mana si Gana sama Vino udah pulang duluan lagi. Samperin Disa kali ya, terus baru Cilla" ucap Leno kemudian berdiri dan keluar kelas

Koridor Multimedia dan Perkantoran itu cukup dekat dibandingkan dengan koridor Akuntansi.

Ketika sampai di depan kelas Disa, emosinya membuncah melihat tangan Disa dicekal oleh Erick. Sebenarnya setelah Disa putus hubungan Erick dan trio kembar baik-baik saja selagi Erick tidak lagi mendekati Disa.

"Don't touch my sister"











___

Sampai jumpa di part selanjutnya. Saya ucapkan terima kasih telah bergabung di 'Mengalah? Gak papa'

Semoga kita bisa bersilaturahmi disini.

Dukung penulis dengan memberikan Vote dan Follow juga.

"Hallo guys, hari ini seperti biasa. Senin 🥲" Author Ian

Mengalah? Gak papa (END)✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt