32. You

785 88 8
                                    


Alister's
Writer by Aerinna




Enjoy and sorry for typo




Pemakaman haikal di lakukan keesokan harinya dan dihadiri oleh keluarga dan juga sahabat. Tiara sejak mendengar kabar duka tersebut masih menangis sampai sekarang begitu juga dengan teman-teman yang mengenal haikal dan dekat dengan nya.

Sementara itu raiyan nampak sudah tidak mengeluarkan air matanya sepertinya dirinya sudah lelah menangis raiyan hanya menampilkan wajah datar dengan tatapan kosong disamping sang ayah begitupula dengan jovan yang terlihat menenangkan sang mama. Kematian haikal begitu tiba-tiba dan menyisakan banyak duka serta kenangan bahkan tio, doni dan joni yang memiliki pekerjaan diluar negeri sampai pulang dihari itu juga demi melihat keponakan yang sudah mereka anggap sebagai anak nya

Disaat semua orang berlomba-lomba untuk berada di dekat haikal disaat terakhir nya namun berbeda dengan nathan dirinya sejak di rumah menjaga jarak dengan saudara/Teman-teman nya bahkan tadi saat ada begitu banyak kerabat yang datang nathan hanya melihatnya dari jauh begitupula saat sang kembaran dimakamkan dirinya tak membantu tidak seperti kedua saudaranya. Bahkan tadi saat Tio ingin menghampiri nya dirinya langsung pergi menghindar nathan hanya tidak mau ada yang terkena sialnya lagi cukup saudara kembar nya

Saat ini mereka semua sedang berada di ruang tamu keluarga alister semua terlihat sedih dan tidak ada yang memulai percakapan

"Ray makan dulu yuk kamu dari kemarin belum makan kan" Ajak luna walaupun dirinya sendiri juga merasa kehilangan namun jika tidak ada yang memaksa raiyan ataupun jovan makan yang ada mereka nanti nya akan sakit juga.

"Tante juga belum makan kan Naura sama yang lain siapin makanan ya " Tanya naura

"Gak usah kalian ajak ray sama jovan aja tante mau ke kamar aja " Kata nova lalu berlalu menuju kamarnya dirinya ingin tidur dan berharap ini hanya mimpi dan saat bangun dirinya menemukan ke-4 anaknya yang sedang bercanda

"Kalau mau makan ajak nathan juga ya. Ayah nyusul mama kalian di kamar " Kata Jeffrey kemudian berlalu menuju kamarnya

"Nathan dimana ray? " Tanya tio

"Dikamar nya mungkin, ray nggak tau dia dari kemarin ngehindar terus coba om datengin aja dan bujuk makan "

"Yaudah om ke atas dulu kalian makan dulu sana " Kata Tio lalu menuju kamar nathan saat sampai disana yang dirinya lihat adalah nathan yang sudah tertidur sambil memeluk foto sang bunda bersama dengan dirinya dan haikal dapat Tio lihat bantal nathan yang basah seperti nathan tertidur karena lelah menangis

Karena tidak tega Tio pun membiarkan nathan tidur nanti saat bangun baru dirinya membujuk nathan untuk makan. Namun tanpa diketahui Tio sebenarnya nathan tidak tidur hanya berpura-pura setelah Tio pergi nathan membuka matanya . Dirinya memandang foto masa kecilnya dengan haikal perkataan haikal beberapa hari sebelum kecelakaan itu terjadi terngiang-ngiang di kepala nathan

Saat itu nathan dan haikal sedang mengerjakan tugas di kamar nathan.

"Nat gue kangen sama bunda tau nggak? Gue pengen peluk bunda lagi, pengen di puk puk sama bunda terus pengen di nyanyiin sama bunda lo kangen bunda juga nggak Nat? "

"Yaiyalah gue kangen banget sama bunda "

"Nanti kalau misalnya gue nggak ada di deket lo nanti jangan sampai sakit ya jangan lupa makan gue pengen liat lo gembul soalnya jangan diet nggak baik tu diet lo " Kata haikal

"Emang mau kemana? "

"Ya nggak kemana-mana cuman ngingetin aja siapa tau nanti habis nikah sama ara gue pindah ke benua Eropa kan bisa aja "

" Ya berarti gue ikut lo " Kata nathan menggoda sang kembaran

"Wets ya nggak bisa lah anjir lo katanya mau ke canada kan bareng kak kiran "

"Kalau ngomong mulutnya " Nathan memukul pundak haikal

" Lah kan lo deket sama kak kiran masa nggak ada rasa apapun gitu, beneran nggak ada rasa apapun gitu "

"Sekarang sih nggak ada "

"Oh berarti nanti bakal ada ya? " Tanya haikal . Nathan hanya mengangkat bahunya tidak menjawab iya atau pun tidak

" Nat sini deh " Suruh haikal agar nathan mendekat padanya saat nathan sudah di dekat nya dia meraih tangannya dan memeluk leher nya setelah itu

Cup

Haikal mencium pipi nathan dan membuat nathan meronta ingin melepas kan diri

"Akhh lepasin anjirr lo bau jigong "
"Ray jovan bantuin gue tolong ada buto ijo "

Nathan rasanya ingin memutar waktu jika dia tau akan begini dia akan membiarkan dompet dan handphone nya dia bisa mengambil nya esok harinya.
























To be Continued
Alister's writer by Aerinna

Alister'sDonde viven las historias. Descúbrelo ahora