33. I'm here

696 87 10
                                    

Alister's
Writer by Aerinna
.
.
.
.
.
Enjoy and sorry for typo
.
.
.
.













Sebulan sudah sejak kematian haikal. Pembelajaran di neo berjalan seperti biasa hanya sekarang cukup berbeda bagi alister bersaudara kini nathan tidak terlihat bergabung bersama saudaranya bahkan dia terkesan menghindari saudaranya bahkan teman-teman nya juga ikut dia jauhin.

Sebagai contoh saat istirahat dimana seluruh meja kantin penuh dan hanya tersisa meja yang ditempati oleh saudaranya namun nathan malah lebih memilih bergabung dengan adik kelas atau bahkan dirinya makan di kelas. Dirumah pun sama dirinya akan berangkat pagi untuk menghindari ayah mama dan saudaranya dan dia pulang saat yang lainnya sudah tertidur. Terkesan tidak sopan memang tapi mau bagaimana lagi nathan belum siap untuk menghadapi mereka

Dan soal kemoterapi nya nathan bahkan sudah tidak memperdulikan nya beberapa kali dokter rudi menelpon nya untuk melakukan kemoterapi tapi nathan tidak pernah menanggapi nya sekalipun itu Kirana nathan tetap mengabaikannya. Nathan hanya mengandalkan obatnya walaupun itu tidak membantu sama sekali dirinya belakangan ini sering mimisan dan susah untuk fokus.

Raiyan sebagai kakak tertua tentu saja dirinya tidak tahan dengan masalah ini dia berencana nanti akan menunggu nathan pulang dan bicara padanya secara 4 mata. Masalah ini harus segera di selesaikan cukup waktu arinda meninggal terdapat jarak antara nathan dan saudara yang lain.

Saat malam sekitar pukul 11 Nathan yang baru pulang berniat untuk istirahat karena jujur dia sangat lelah dia baru saja pulang dari perpustakaan kota karena selama beberapa hari ini dia tidak bisa fokus dan akibatnya banyak materi yang harus dia pelajari sendiri. Saat akan memasuki kamarnya dirinya melihat sang kakak sulung sedang berdiri di depan pintunya seperti nya sengaja menunggu dirinya.

"Gue mau bicara, tapi lu mending mandi dulu" Kata raiyan sambil sedikit menggeser tubuhnya agar sang adik bisa masuk ke kamarnya

Nathan hanya menjawab dengan anggukkan lalu masuk kedalam kamarnya dan menyuruh sang kakak masuk.
Saat nathan mandi raiyan menunggu nya sambil duduk di kasur nathan dirinya memperhatikan setiap sudut kamar sang adik lalu fokusnya teralihkan dengan ponsel sang adik dimana terdapat pesan masuk dari dokter rudi yang sepertinya sengaja tidak dirinya buka. Raiyan membuka handphone itu untungnya nathan tidak mengganti kada sandinya Raiyan membaca riwayat chat nathan dan dokter rudi juga dengan  Kirana bukan berniat untuk melihat privasi sang adik hanya saja dirinya ingin tau mungkin ada alasan sikap nathan akhir-akhir ini saat sedang membaca nathan ternyata sudah selesai mandi dan keluar dengan kaos lengan pendek dan celana pendeknya

Nathan menghampiri raiyan lalu duduk di sebelah nya di antara keduanya tidak ada yang buka suara karena nathan sudah sangat lelah dan raiyan tidak kunjung bicara dirinya memutuskan untuk bertanya apa yang ingin di bicarakan oleh sang kakak

"Mau bicara apa? " Tanya nathan tapi dirinya tidak menoleh pada raiyan

"Lu nggak kemoterapi akhir-akhir ini? Sorry ya gue buka HP lo tadi dan gue baca chat lo sama dokter rudi" Kata raiyan menurut nya itu adalah topik penting sekarang bagaimana bisa adiknya ini tidak melakukan kemoterapi dan membiarkan penyakit nya meluas di tubuhnya

" Oh ga papa, lagian buat apa juga. kan pada akhirnya gue juga bakal nyusul bunda adek sama haikal, kemoterapi cuman buat gue sakit "

"Jadi lo juga berfikir buat ninggalin kita dan nyusul mereka ? " Tanya raiyan

"Pada akhirnya gue juga bakal nyusul mereka jadi buat apa kemo, gue capek kalau kemoterapi terus badan gue makin sakit "

"Nat lo kok mikir gitu? Terus kenapa akhir-akhir ini lo ngehindar dari kita lo selalu berangkat pagi dan pulang larut bahkan lo nggak sapa kita waktu di sekolah kenapa Nat? " Tanya raiyan kini dia menatap sang adik

" Gue nggak mau kalian kena sial, cukup arinda sama haikal aja kalian jangan. Cukup bagi gue kehilangan mereka gue nggak sanggup kalau harus kehilangan lagi. Gue tau lu pasti bilang kalau semua ini bukan salah gue ini semua kecelakaan tapi nggak menurut gue, semua ini, kesialan keluarga ini ada karena gue. Ray gue nggak mau kehilangan orang yang gue sayang lagi, gue capek kemoterapi terus gue benci diri gue sendiri. Sekarang saudara gue tinggal lo sama jovan aja gue nggak bisa bayangin gimana hidup gue kalau lu sana jovan ninggalin gue. " Kata nathan dia memilih untuk menceritakan tentang keluh kesah dia

" Kita nggak bakal ninggalin lu nat, dan lu bukan pembawa sial di keluarga ini kecelakaan arinda sama haikal itu bukan kesalahan lu itu semua takdir. Lo tau nggak kehadiran lo dikeluarga ini itu anugrah karena lo kakek sama nenek sering kesini mereka jadi makin deket sama bunda "

"Nat lo pasti bisa sembuh dari penyakit sialan ini. Ayo berjuang Nat gue bakal berjuang bareng lo gue temenin lo sampe sembuh Jangan mati dulu Nat. Gue mohon setidaknya bertahan buat gue kali ini aja. " Air mata Raiyan mengalir tanpa bisa dia tahan dirinya tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan nya jika nathan meninggal kan nya juga. terlahir sebagai anak sulung membuat raiyan dapat melihat bagaiman tumbuh kembang adik-adiknya dan sekarang dia sudah melihat kedua adiknya yang pergi hanya tersisa 2 adiknya sekarang dan dia akan melindungi mereka apapun yang terjadi.

Nathan melihat raiyan menangis sambil meminta dirinya untuk kemoterapi. Nathan akui dirinya egois selalu memutuskan sendiri dan suka memendam perasaan nya sehingga dirinya tidak melihat bahwa diantara semua saudaranya raiyan lah yang banyak menyimpan luka yang mungkin tidak bisa dia bagikan pada adiknya.

"Besok " Kata nathan

"Besok temenin gue kemoterapi " Sambung nathan hal itu membuat raiyan menoleh

"Nat.."

"Temenin gue buat sembuh jangan tinggalin gue " Nathan rasa dirinya harus menurunkan ego nya untuk orang-orang disekitar nya




























Keesokan harinya nathan benar-benar kemoterapi ditemani oleh raiyan dan juga Jovan ya tadinya hanya raiyan yang ikut tapi saat akan berangkat Jovan tiba-tiba muncul dan bertanya mereka akan kemana lalu setelah raiyan menjawab nya dia memaksa untuk ikut jadilah 3 bersaudara itu sekarang berada di ruang kemoterapi dengan nathan yang sudah berbaring di ranjang rumah sakit serta raiyan yang berdiri disamping nya.

Rangkaian kemoterapi sudah di lakukan oleh nathan. sekarang dirinya sedang berbaring di brankar ruangan nya setelah kemoterapi dirinya masih lemas

"Mau makan nggak? " Tanya Raiyan

"Nggak. nanti aja kalau udah nggak mual " Jawab Nathan memang biasanya sehabis kemoterapi dirinya merasa mual dan jika di paksa untuk makan nathan malah akan muntah jadi biasanya nathan makan saat malam harinya atau keesokan harinya

"Nanti langsung pulang kan? Atau ada proses lain? " Tanya Jovan

"Nggak ada, Tanya dokter rudi aja dulu nanti" Jawab nathan

"Yaudah istirahat gih biar cepet pulih kalau butuh sesuatu gue sama Jovan disofa " Tutur raiyan

Nathan hanya menganggukkan kepalanya dan memejamkan matanya. Rangkaian proses kemoterapi membuat tenaganya habis nathan akan tidur setidaknya kali ini dia memiliki saudara yang menemani nya





























To Be Continued

Hai 👋 gimana kabarnya?
Maaf banget nih jarang update karena ada keperluan yang nggak bisa di tinggal.

Gimana nih ceritanya?
Kalian tim Sad ending atau happy end nih

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Alister'sWhere stories live. Discover now