7. Selamat Datang di Sirkus Darius (yang Gila)

110 29 6
                                    

DARIUS CIRCUS:
THE MASTER WHO LOSES HIS HAT

—Selamat Datang di Sirkus Darius (yang Gila)—

SEJAK Darius mengundangnya, Bella mencoba tidak membayangkan sirkus berperisa manis dan beraroma cokelat panas, sebab, dia tidak mau terhanyut oleh apapun bentuk sihir Darius, termasuk sirkusnya. Namun, saat melihat kemegahan Sirkus Darius dari depan gerbang, Bella mulai berpikir untuk menemukan ayah dan ibunya sambil bersenang-senang. Sihir Darius mungkin tidak buruk-buruk amat. Namun, lagi, saat Sang Badut membisikkan sesuatu seperti mantra yang rasa-rasanya pernah dia dengar dari Darius, Bella bersumpah menerima undangan Darius ke tempat ini adalah keputusan nekat terburuk yang pernah dia ambil selama hidupnya. Dengan kata lain, Bella menyesal.

Suasana Sirkus Darius saat Bella melangkah lebih dalam terasa begitu sinting. Ada aroma karamel yang manis, tetapi di saat yang sama juga aroma karat dan amis darah. Bella mencoba menjernihkan pikiran dan menenangkan perasaan dengan bernapas pelan-pelan. Bau darah itu mungkin berasal dari bagian dalam hidungnya yang terluka. Seharusnya, tidak ada darah di sirkus. Namun, jangankan darah, Bella bahkan melihat hal-hal lain yang seharusnya tidak ada di sirkus biasa.

"Astaga, jangan lari!"

Seseorang—tidak, itu bahkan tidak utuh untuk bisa disebut orang. Setengah bagian tubuh—dari kepala hingga perut-tengah berlari mengejar pinggul dan kakinya yang kabur. Tidak, kepala dan perut itu tidak berlari, dia melompat—

"Sirkusmu gila, Darius!" Bella tidak sanggup lagi.

"Kubilang jangan panggil aku Darius!" Darius berbisik. Jakunnya naik turun saat merapikan kerah kemeja. "Akan kujelaskan setelah kita sampai di tenda penginapan."

"Sepertinya aku tidak sanggup berjalan." Luca berjongkok di tanah berumput. Di sini temaram, tetapi Bella bisa melihat pria itu lebih pucat daripada sore tadi saat mereka baru tiba di Danfell. "Aku akan tetap di sini sampai perutku berhenti mual, atau setidaknya sampai pertunjukannya di mulai dan semua orang pergi. Aku bahkan tidak yakin apakah bisa menyebut mereka orang. Ini terasa tidak nyata."

"Ayo bangun," Darius menarik lengan Luca seperti anak kucing. "Kau bisa bersembunyi sementara di tenda. Saat ini, itu tempat teraman untukmu."

Darius membuat sirkus ini terasa makin menyeramkan karena ucapannya. Seolah serangan pasukan badut menyeringai dan kaki-kaki tanpa tubuh siap menyerang Bella dan Luca kapan saja selagi mereka berada di luar tenda. Namun, rasa-rasanya Darius benar. Yang Bella dan Luca butuhkan saat ini hanyalah tempat tertutup agar mereka tidak terus-terusan melihat keanehan yang berkeliaran sebebas debu.

Bagian pinggang gaun Bella mengendur karena perutnya yang menciut. Mereka melanjutkan langkah yang terasa berat, melewati barisan tenda-tenda yang sebetulnya, tidak semuanya diisi oleh makhluk-makhluk aneh. Bella mungkin akan menuntut banyak penjelasan dari Darius setelah ini, tetapi, mereka memang bukan tiga-tiganya manusia di tempat ini. Banyak manusia yang lain, yang bahkan terlihat begitu terbiasa dengan keanehan di sekitar mereka.

Mungkin Bella seharusnya merasa biasa saja. Dia hanya perlu sedikit menyesuaikan diri setelah istirahat di tenda.

Darius menggiring kedua anak buahnya-Bella dan Luca-masuk ke dalam salah satu di antara banyaknya tenda yang terletak di dekat sebuah kandang raksasa yang memerangkap seorang wanita tertidur berkostum burung gagak. Luca nyaris berkomentar lagi, tetapi Darius buru-buru menariknya masuk seolah tak mau pria itu salah bicara.

Luca masuk urutan akhir, dan saat itu, interior tenda yang semula terlihat senormalnya tenda, berubah secara berangsur-angsur. Ukurannya meluas, sangat luas hingga nyaris melebihi luas rumah Bella. Dua manusia dan satu penyihir di depan pintu berdiri kaku sambil menyaksikan kemunculan ajaib furnitur-furnitur tua serta perabotan lainnya. Meja kayu, dua kasur besar, konter dapur serta kompor, alat makan dan alat masak, bahan makanan, lentera dan lilin, karpet bulu berwarna cokelat, dan semua hal yang bahkan tidak ada di rumah Bella, muncul secara tiba-tiba.

Darius Circus: The Master Who Loses His HatWhere stories live. Discover now