"." SaTu "."

27 3 0
                                    

Happy Reading








































        Seorang Pria berpakaian serba hitam dengan topi dikepalanya tengah berlari kencang untuk menghindari kejaran dua orang tak dikenal yang sepertinya ingin menyakitinya. Ia bahkan berlari tanpa menoleh menerjang gelapnya malam dengan nafas memburu.

   Dari arah berlawanan, tampak seorang wanita yang mengenakan setelan ala kantoran tengah bersenandung ria untuk mengusir ketakutan dalam benaknya. Karna entah kenapa, jalanan menuju tempat tinggalnya, malam ini benar-benar lebih sepi dari biasanya. Ia mencoba berhenti sejenak untuk menghela nafas sembari menatap jalanan di hadapannya, berharap ada satu orang yang berjalan dari arah depan. Namun tampaknya nihil. Hingga sesaat kemudian, Saat ia hendak melanjutkan langkahnya, tiba-tiba sebuah tangan menariknya kedalam gang yang sempit nan gelap, yang buat ia hampir berteriak meminta tolong. Namun belum sempat ia melakukannya, sebuah sentuhan lembut mendarat diatas bibirnya, yang semakin lama semakin membuat ia tak mengerti, karna entah kenapa sentuhannya terasa semakin dalam, hingga nyaris membuat ia kesulitan bernafas, jika saja ia tak segera tersadar dan melakukan perlawan dengan segera. Ia bahkan juga melayangankan tamparan keras pada wajah Pria tersebut, sebelum akhirnya meluapkan emosinya akan perbuatan sang Pria yang mencuri ciuman pertamanya itu.

    "YA!! APA KAU SUDAH GILA? APA KAU SUDAH TAK WARAS? BAGAIMANA BISA MENCURI CIUMAN PERTAMAKU YANG BERHARGA INI, HAH?" decak wanita yang diketahui bernama Eira Ilana Azani itu sebelum bergegas pergi dari Gang tersebut. Namun belum sempat ia keluar gang, tiba-tiba terdengar suara dua orang pria tengah berbincang, hingga membuat ia tanpa sadar memundurkan langkahnya perlahan, sebelum akhirnya Pria yang mencuri ciuman pertamanya itu menarik pergelangan tangannya, dan memberi aba-aba anggukkan untuk segera berlari, dalam hitungan ketiga jarinya. Dan anehnya Eira menurut begitu saja, berlari menyusuri gang-gang sempit nan gelap bersama pria tak kenal itu.

.15 Menit Kemudian

      Eira meminta untuk berhenti sejenak, karna merasa sudah tak kuat lagi untuk berlari, setelah sebelumnya berlari tanpa arah untuk menghindari kejaran dua pria tak dikenal yang tampaknya memiliki niat jahat pada mereka.

    "Astaga! Aku sudah tak sanggup lagi." ujarnya sembari membungkuk dengan nafas terengah-engah, sebelum akhirnya memutuskan untuk mendudukkan diri diatas jalanan yang sedikit menanjak itu.

.Beberapa Saat Kemudian Setelah Hening

    "Kita harus segera berlari lagi, sebelum mereka menemukan kita." ujar pria yang di ketahui bernama Alric Ganesha Evram, yang kini tengah berdiri tepat di samping Eira sembari mengulurkan tangan.

   Mendengar itu, Eira yang masih kelelahan sekaligus kesal akan perbuatan pria tersebut, membuat ia menatap tajam sembari bangkit dan menepis tangan Alric dengan kasar. "KAU LARI SAJA SENDIRI!! AKU MAU PULANG!!" ucapnya sebelum menghentakkan langkah menjauh, menuruni jalanan yang sedikit menanjak itu. Namun belum sampai 10 meter ia berjalan, ia justru sudah berbalik badan dengan langkah seribu. Alric yang mengetahui situasinya, segera meraih dan menarik pergelangan tangan Eira, untuk kembali berlari bersama menyusuri gang-gang sempit nan gelap tersebut.

  Sesaat kemudian, Eira yang memang sudah sangat kelelahan tersandung dan nyaris terjatuh. Namun beruntung, Alric memegang tangannya dengan erat, jadi Eira tak terluka sedikitpun.

    "Aku sudah tak kuat. Lebih baik kau tinggalkan saja aku disini." ucap Eira dengan kalimat terputus-putus.

   Melihat kondisi Eira yang demikian, membuat seorang Alric tampak berfikir sejenak, karna mengendong ataupun memaksanya, jelas bukan pilihan yang bagus. Sebelum akhirnya terdengar suara yang buat Alric seketika tersadar dan segera menarik Eira ke dalam celah sempit sembari mendekapnya erat untuk bersembunyi. 

Insomnia Kiss (On Going)Where stories live. Discover now