Atarfa - 12

52 0 0
                                    

Happy reading
.

.

.

Sepulang dari rumah utama, mobil sport membela jalan dengan Kanaya yang terus berdiam memikirkan foto yang baru di kirim tadi. Dan Atar yang menyadari bahwa istrinya seperti sedang tidak baik-baik saja. Dia akan menanyakan setelah sampai di Apartemen.

Setelah mobil sport itu memasuki area pekarangan Apartement. Kanaya keluar tanpa banyak bicara.

"Kanaya!!" pekik Atar mengejar Kanaya. Akan tetapi tidak di gubris oleh wanita itu.

"Sayang" panggil Atar sekali lagi kali ini dia berucap lirih dan sangat pelan seolah bibirnya bergetar menahan isakan. Dia tidak tau kesalahannya dimana dan tidak ingin istrinya bersikap acuh padanya.

Langkah kaki Kanaya berhenti kala mendengar isakan Atar, dia berbalik dan menatap suaminya dengan alis yang terangkat.

"Aku ada salah?" tanya Atar yang berjalan mendekati Kanaya dan memeluknya dengan erat.

"ck, jangan nangis cengeng banget." Cibir Kanaya dia pun menarik tangan suaminya untuk masuk ke dalam. Kanaya duduk di sofa di ikuti dengan Atar, menghela nafas sebelum menunjukkan ponselnya kepada Atar

Atar pun meraihnya melihat apa yang membuat Kanaya mendiaminya. Kepalan tangan itu menandakan dia marah, pasti Glady yang melakukan ini. Membantin ponsel itu sehingga membuat Kanaya  terkejut dan menutup mulutnya tidak percaya.

"Anj, ponsel guee!!"pekik Kanaya dan menatap suaminya dengan pandangan horor.

"Lo!! ck kamuu kenapa banting ponselnya sih." cetusnya. "Dah ah kamu selingkuh sama tuh orang?" tanya Kanaya.

"Gak sayanggg, kamu salah paham."ucap Atar menyakinkan Kanaya. "Dia aja yang ganjen"lanjutnya dengan memeluk Kanaya.

"Aishhh, tau ah ponsel guee"ucap Kanaya dan mengambil ponselnya bisa dia lihat benda itu layarnya pecah. Huft

"Kamu lebih mentingin ponsel itu dari pada aku?"tanya Atar.

"Iya kenapa?"Jawab Kanaya. Melihat benda malang itu Kanaya kembali berucap. "Kenapa di banting sih sayang bangett." Lanjut Kanaya

"Bisa di beli lagi sayang"

"Sipaling horkay"

Kanaya pun kembali ke sofa setelah mengambil ponsel itu dan menyimpannya kembali.

"Emang iya, kalau perlu tokonya aku beliin buat kamu."

Kanaya tidak memperdulikan omongan Atar, hingga Pria itu kembali berbicara. "Aku gak pernah niat untuk selingkuh. Foto itu emang benar tapi dia sengaja jatuhin dirinya ke aku, aku udah hempaskan dan berkata kasar padanya. Percayalah kepadaku. Sayang" ucap Atar panjang lebar dia menunduk takut tatapan intimidasi dari Kanaya membuat dia tidak bisa bergerak.

"Good boy, lain kali gausah di hempas. Di tendang aja udah, biar mampuss ganjen sama suami gue, kalau ada aku di sana udah habis tuh. Udah aku geprek." jawaban Kanaya membuat Atar menatap Istrinya dengan raut terkejut. Apa istrinya mantan psikopat?

"Kamu gak marah lagi?" tanya Atar pelan.

Kanaya menggelengkan kepalanya dia tidak marah, hanya saja kesal wanita itu dengan mudahnya duduk di atas pangkuan suaminya. Dia saja tidak pernah bahkan takut untuk melakukan hal itu. Tanpa di sadari Atar mengangkat tubuh Kanaya agar duduk di pangkuannya, seakan terkejut Kanaya sampai memeluk leher Pria itu.

"Dengan kamu duduk di sini, itu akan menghapus jejak wanita itu. Hanya kamu yang berhak atas semuanya." ucap Atar dengan suara baritonnya, pasokan udara Kanaya tiba-tiba habis mendengar penuturan Suaminya.

ATARFA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang