slowly

561 102 15
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Rosé masuk kedalam kamar tapi bukan kamarnya. Melihat orang yang ia butuhkan sedang membaringkan badannya, rosé segera berlari dan memeluk tubuh kakaknya sangat erat.

"Unnie"

Tentunya jisso terkejut tapi dia mempunyai refleks yang baik sehingga dia dengan cepat langsung mendekap tubuh adiknya juga.

"Apa yang terjadi rosé?"

Rosé tetap saja menangis. Dia masih belum bisa menjawab pertanyaan jisso karena masih sakit dengan perkataan lisa.

"Dia menyakiti ku unnie"

Jisso bingung. Dia? Dia siapa? Siapa yang sudah menyakiti adiknya sampai menangis seperti ini.

"Siapa yang menyakiti mu? Biar unnie yang memberinya pelajaran agar tak menyakiti adikku"

Tentunya itu bukan hanya sekedar kata kata saja. Jisso pernah berjanji di hadapan adik adiknya bahwa dia adalah orang pertama yang akan membela adik adiknya bahkan jika itu harus mengorbankan dirinya sendiri.

"Li-lisa..." Jawab rosé dengan dia yang masih memeluk tubuh kakaknya.

"Bagaimana lisa menyakiti mu? Dia tak mungkin setega itu"

Rosé akhirnya memilih menatap jisso dan kembali menangis.

"Dia mengatakan aku mempersulit dirinya karena aku memohon untuk menerima kita yang ada keluarganya"

Jisso menggeleng pelan kepala dan berusaha meraih tisu yang ada di nakasnya dan kemudia menghapus airmata rosé sambil berusaha untuk membuat rosé mengerti.

"Sayang...dia mengatakannya karena memang benar. Setelah unnie pikirkan lagi Dia adalah orang yang paling tersulitkan saat ini. Dia tau dia adalah anak appa dan eomma tapi di sisi lain dia berusaha untuk menutupnya karena dia punya alasan"

"Alasan? Alasan apa lagi.. harusnya dia bahagia saat tau bahwa dia adalah anak appa dan eomma" mendengar ucapan rosé, jisso menggeleng kepala dan tersenyum tipis.

"Tzuyu alasannya rosé. Tzuyu adalah sahabatnya tak mungkin dia melakukan hal yang menyakiti sahabatnya."

"Kau bisa lihat sendiri keadaannya setelah lisa di sini tzuyu merasa terancam dan akhirnya memilih menjauhi lisa bahkan membencinya."

"Maka semua perlu waktu. Lisa butuh waktu untuk bisa menerima semuanya jadi kita harus memberikannya. Jangan memaksanya untuk menerima rosé karena itu akan lebih menyulitkan dia, perlahan-lahan oke?"

Melihat rosé yang terdiam jisso yakin rose akan mengerti.

"Astaga unnie..."

Jisso ikut terkejut saat rosé dengan tiba tiba langsung bangkit dari kasur.

"Yaa..bisakah jangan kagetkan aku?"

Kesal jisso Karena sedari tadi dia selalu terkejut saat rosé melakukan sesuatu dengan tiba tiba.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

endless loveWhere stories live. Discover now