convenience

1.4K 180 7
                                    

•••••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••••••

Setelah dokter memberitahu tentang kondisi lisa yang baik baik saja akhirnya lisa di pindahkan ke ruang rawat inap.

Pintu ruangan rawat lisa terbuka dan di depan pintu itu nampak seorang gadis perlahan mendekati brankar lisa.
"Lisa-ya kenapa kau bisa seperti ini? "  Tanya tzuyu dengan suara seraknya. Walaupun lisa belum sadar tapi tzuyu tetap mengajak lisa berbicara.

"Kau tau lisa-ya aku menunggu mu di kelas tadi, tapi sampai pulang sekolah aku tak melihat dirimu" Runtuh sudah pertahanan tzuyu, air matanya mulai membasahi wajahnya. Sejujurnya dia sangat menyayangi lisa, dari semua teman teman kelasnya hanya lisa yang bisa memahami keadaan tzuyu itulah mengapa tzuyu merasa beruntung menjadi sahabatnya.

"Aku menelepon mu, mengirim pesan untuk mu tapi kau tak membalas telfonku bahkan tak melihat pesanku. "

"Sebenarnya kau kenapa lisa? Kata dokter kau hanya pingsan, tapi dokter juga mengatakan bahwa kaki mu terkilir, bukan hanya itu.. " Tzuyu menyentuh salah satu lebam di wajah lisa perlahan.

"Luka di wajahmu.. Dokter bilang jika dirimu adalah korban kekerasan, siapa yang melakukan ini padamu? Kenapa kau menyembunyikan semua ini lisa? Kau membuat ku merasa bahwa diriku tak layak menjadi sahabat mu"

Tzuyu menundukkan kepalanya ke bawah dan menangis sambil memegang tangan lisa, saat tzuyu ingin membuka mulutnya lagi pintu ruangan lisa terbuka.
"Sayang ayo kita pulang.."

"Aniyo appa, kalian pulanglah duluan aku masih ingin di sini" Woon bin menghela nafas panjang, dia tau saat ini tzuyu sangat khawatir tapi dia tak mungkin membiarkan tzuyu di rumah sakit sendiri.

"Sayang kita akan kemari lagi besok.. Untuk sekarang biarkan dia beristirahat kau liat wajahnya? Dia benar-benar kelelahan jadi biarkan dia beristirahat malam ini oke? "

Terlihat tzuyu seperti menimbang nimbang perkataan woon bin, dan setelah memilih pilihannya akhirnya dia menatap woon bin.
"Arra.. Tapi besok kita harus kesini lagi"

"Ne kita akan kesini.. "

Setelah itu tzuyu menatap lisa yang masih enggan membuka matanya.
"Aku akan kembali besok untuk itu bukalah matamu saat aku datang kembali"

Tzuyu mengusap tangan kurus lisa dan setelah itu dia keluar dari ruangan rawat lisa. Tak seperti tzuyu yang keluar, Woon bin malah mendekati brankar lisa dan setelah itu menatap wajah lisa yang penuh dengan lebam.

"Aku tak tau siapa dirimu tapi rasanya aku tak bisa melihat mu seperti ini. Maka dari itu bangunlah dan ceritakan apa yang terjadi nanti " Setelah itu woon bin keluar dari ruangan rawat lisa.

endless loveWhere stories live. Discover now