" CUKUP! JANGAN MENGHINA PUTRI SAYA! "

" ANDA MENGATAKAN PUTRI SAYA TIDAK BERKUALITAS? SAYA YANG SUDAH MENDIDIKNYA! BAHKAN DIDIKAN SAYA SENDIRI MELEBIHI DIDIKAN IBUNYA! "

" DENGAN SEENAKNYA ANDA MERENDAHKAN PUTRI SAYA. ANDA BILANG BAHWA PUTRI SAYA TIDAK MENDAPATKAN KASIH SAYANG SEORANG IBU BUKAN? "

" YA! KARENA IBUNYA SENDIRI TELAH MENCAMPAKKAN NYA! "

" KALIAN SENDIRI YANG TELAH MEMBUANGNYA! "

" MEMBUANG PUTRI KALIAN SENDIRI! " teriak Anthony dengan nafas yang sudah tidak beraturan.

" Disaat seorang anak mendapat kehangatan keluarga nya saat masih kecil, Xavia tidak mendapatkan itu, " gumam Anthony berubah lirih namun bisa terdengar oleh semua pasang telinga disana.

" Disaat semua bayi menyusu kepada ibunya, Xavia tidak merasakan itu, " lanjut Anthony dengan begitu pilu.

Semua orang terdiam memikirkan perkataan Anthony.

" Apa maksud anda? " tanya Gus Mahen dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

" Saya sangat bersyukur Xavia tidak tinggal bersama keluarga ini. kalian sendiri bahkan sudah melupakannya, " sahut Anthony alih-alih menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Gus Mahen.

" Saya mohon katakan maksud dari perkataan anda? kenapa anda berbicara tentang gadis rendahan itu? " ujar Ning Kirana dengan ketus walau sempat tertegun dengan perkataan Anthony sebelumnya.

" DIAM! SAYA BILANG JANGAN MERENDAHKAN PUTRI SAYA! "

" SEORANG GADIS YANG ANDA RENDAHKAN ITU ADALAH PUTRI KALIAN SENDIRI! " ujar Anthony mengungkapkan rahasia yang ada disembunyikan olehnya selama ini.

Bagaikan tersambar petir, semua orang yang berada disana berubah menjadi tegang. kebenaran apalagi yang harus mereka ketahui. seorang putri tunggal dari keluarga Alber ternyata putri kandung dari Gus Mahen dan Ning Kirana?

Pikiran mereka berkelana kemana-mana. mereka pun mulai berasumsi di dalam batin mereka.

" Apa? " lirih Ning Kirana terpaku tidak percaya.

" Ghaziya Xavia Maisyara, putri dan cucu pertama dari keluarga pesantren Al hafiz, " ujar Anthony yang mendapat tatapan terkejut dari semua anak Adam di ruangan sana.

" Ziya? " tanya Gus Mahen dengan sedikit terbata-bata.

" Ya, dia putri kalian bukan? putri pertama kalian yang telah hilang puluhan tahun yang lalu. tapi kurasa kalian tidak berusaha mencarinya. bahkan kalian sendiri yang mengatakan bahwa putri kalian satu-satunya adalah Amara bukan? " sindir Anthony.

" Tidak mungkin. mimpi itu? jadi mimpi itu benar adanya? " gumam Ning Kirana karena teringat dengan mimpinya yang semalam dimana perempuan bernama Ziya berkata bahwa ia membenci dirinya. dan perempuan di dalam mimpi itu tak lain adalah Xavia.

" Katakan bahwa itu bohong. mana mungkin "

" Lihatlah bahkan disaat kebenaran telah terungkap, kalian tetap saja tidak mempercayainya, " sahut Anthony dengan nada yang terdengar mengejek.

" Tuan Anthony katakan yang sebenarnya, " ucap Gus Mahen terlihat menuntut jawaban.

" Apa yang harus saya katakan? semua nya sudah saya katakan. Xavia bukanlah putri kandung saya. Xavia adalah anak yang sudah saya angkat dan saya perlakukan bagaikan darah daging saya sendiri, " ujar Anthony.

Semuanya kembali terdiam. mereka berada dalam pikiran mereka masing-masing.

Jadi, Xavia Alber adalah Ghaziya Xavia Maisyara seorang Ning dari pesantren Al hafiz. ternyata Gus Mahen memiliki tiga orang anak, pikir kedua orang tua Gus Varo, Gus Varo, Wenda, dan juga ustadz Damar yang pada dasarnya tidak mengetahui apa-apa.

" Jadi, mbak Xavia adalah kakak perempuan ku yang dimaksud ummah dulu, " batin Gus Arsha.

" Dia kakak pertama ku? kak Ziya? " batin Ning Amara bergumam.

" Kalian pasti berpikir bagaimana bisa Xavia sampai berada ditangan saya. biar saya jelaskan "

Perkataan Anthony memecahkan lamunan mereka dan akhirnya semua pasang mata mengalihkan perhatian mereka kepada Anthony.

" Sebelumnya, aku ingin bertanya kepada anda, " ujar Anthony sembari sejenak menatap kearah Ning Kirana.

" Apa? " sahut Ning Kirana.

" Anda tidak mengingat saya? " tanya Anthony kepada Ning Kirana.

" Apa maksud anda? memang siapa anda? kita tidak saling mengenal sebelumnya, " jawab Ning Kirana dengan terheran-heran.

" Begitu ya. sayang sekali, padahal saya sendiri masih mengingat anda, " balas Anthony tersenyum tipis.

" Apa maksud dari ucapan anda tuan Anthony? apakah anda sebelumnya telah mengenal istri saya? " tanya Gus Mahen ikut menyahuti.

" Baiklah, biar saya perjelas. saya adalah putra tunggal dari tuan Haidar, Ghifari "

" Aku adalah Ghifari, kakak. kau ingat? kau dulu selalu memanggilku dengan nama itu, " ucap Anthony mengubah cara bicaranya menjadi lebih santai.

" Ghifari? " tanya Ning Kirana dengan ragu dan begitu terkejut mendengar pengakuan dari Anthony.

" Yes, it's me "

" Ghifari, adikku, " gumam Ning Kirana lirih.

" Benar, ini aku kak. adikmu. lebih tepatnya adik sepersusuan mu, " ujar Anthony menatap penuh kerinduan kepada sang kakak.

Benar apa yang ada dipikiran mereka. mereka akan mendapatkan banyak ungkapan kebenaran diwaktu yang sama.

Dan kebenaran apalagi ini? Anthony Alber adalah saudara sepersusuan dengan Ning Kirana?

.
.
.
.
.

Vote dan komen!!

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Guliran Tasbih Aldevaro [Open PO]Where stories live. Discover now