"jessica lagi?" tanya jimin yang duduk bersandar di sofa ruangan jungkook.
"ya, dia datang bersama namjoon hyung dan hoseok hyung, dia meledak dan membuatku tanpa sengaja menampar rosie, dan sekarang gadisku minta keluar dari perusahaan ini. jesssica mengacaukan semuanya" jelas jungkook dengan memijit pangkal hidungnya.
jimin menyunggingkan senyumnya, "aku sudah menebaknya sedari awal dia akan menjadi duri dalam hubunganmu dan gadis pirang itu" ujarnya
"hah! dia bilang dia menyukaiku, padahal jelass, dari awal aku hanya menganggapnya seperti nunaku saja, aku tak memiliki seddikitpun perasaan suka padanya, aku menyayanginya seperti selayaknya adik dan kakak"
"tapi dia menganggapnya lebih kan?" tanya jimin, "lalu sekarang maumu bagaimana? rencana A dan rencana B sudah gagal" lanjutnya.
jungkook menggeleng, "aku tidak tau hyung, aku bingung, aku pusing, bahkan tadi aku tak menjawab permintaan rosie untuk keluar, aku menyuruhnya pulang"
"aku turut bersedih dengan kegagalan rencanamu jung, tapi ini juga cukup menggelikan bagiku. bagaimana bisa, seorang jeon jungkook rencananya gagal sampai dua kali, dan digagalkan oleh satu orang yang sama" kekeh pemuda park itu sembari menyesap secangkir kopi yang sudah di sediakan jungkook.
"ya, aku juga bingung hyung. apa aku memang tidak di takdirkan bersama rosie, sampai semua rencanaku gagal seperti ini? apa aku harus menyerah saja hyungg?"
"lalu kau akan memulai hubungan dengan jessica begitu?"
sontak jungkook menggeleng, "tentu saja tidak, mungkin aku akan sendiri sampai akhir hayatku" jawabnya
mendengar itu jimin tertawa terbahak, "dan sisa hidupmu akan tersiksa melihat gadis pujaanmu hidup bahagia dengan lelaki lain? sudahlah, sekarang begini saja, karena kedua rencana itu gagal, mau tak mau kita harus menjalankan rencana C"
"membunuh sumber kekacauannya begitu?" tebak jungkook
jimin hanya tersenyum
"ya, tapi dengan perlahan."
rosie menunduk memainkan jari jarinya di bawah sana saat jungkook datang ke rumahnya setelah jam pulang kantor.
"aku tidak bisa menyetujui pengunduran dirimu saat ini, karena masih ada beberapa proyek yang belum selesai, dan aku masih membutuhkan kontribusimu disana" ucap jungkook dengan menatap serius rosie "tapi, jika kau tak nyaman dengan posisimu saat ini, aku bisa meminta manager jung untuk menempatkanmu kembali di devisi sebelumnya" lanjutnya dengan berat hati.
sontak rosie menegakkan kepalanya menatap jungkook
" soal pernikahan itu, aku ikut maumu saja bagaimana "
rosie mengangguk, "saya akan mencoba membicarakan hal iini dengan daddy. dan soal--"
"soal jessica, itu akan menjadi urusanku. aku minta maaf dia sudah berkata seperti itu tentangmu, dan semua yang dia ucapkan tadi tidak sepenuhnya benar" potong jungkook.
rosie menggeleng, "tidak tuan, noona jesssica tidak salah berkata seperti itu. beliau benar, saya salah saya seharusnya tidak merebut anda"
"kau tak merebut siapapun rosie" lirih jungkook yang meraasa sangat bersalah saat melihat sudut bibiir gaisnya membiru.
gadis pirang itu menggeleng lalu kembali menatap jungkook sendu, "untuk menghindari ha hal yang tidak di inginkan, lebih baik kita tidak saling interaksi dulu tuan, anda lebih baik fokus memperbaiki hubungan anda dengan noona jessica" suruhnya
jungkook menghela nafas panjang lalu mengangguk, "benar, aku akan menjaga jarak denganmu, aku juga berpikir untuk memperbaiki hubunganku dengan jessica. mengingat kami sudah bersahabat cukup lama. bukankah ini hal yang konyol jika persahabatan kami harus hancur hanya karena masalah ini?" jawabnya
![](https://img.wattpad.com/cover/337663034-288-k791047.jpg)
YOU ARE READING
OBSESSION [M] Rosekook
Fanfiction21+ Karena saking cintanya, jungkook sampai tak sadar jika dirinya sedang terobsesi dengan gadis cantik yang bekerja di kantor barunya. "Kau ini ingin bekerja atau bermain?" "Apa hati anda itu terbuat dari batu tuan?" "Apa yang kau lakukan? Kenapa...