" Apa maksud anda? kalian memfitnah putriku, begitu? " ujar Anthony dengan rahangnya yang sudah mengetahui.

" Kami tidak memfitnah, tapi jelas-jelas putri anda yang bersalah, " ucap Ning Kirana menyahuti pertanyaan yang dilontarkan oleh Anthony.

" Anda jangan bercanda dengan saya! tidak mungkin Xavia melakukan hal yang rendahan seperti itu, " ujar Anthony dengan menahan emosinya.

" Saya tau anda tidak percaya. tapi kami sendiri yang melihat bahwa putri anda yang telah mendorong putri saya kedalam danau. bahkan sebelumnya ia juga telah merundung seorang santri perempuan disini, " jawab Ning Kirana tidak mau kalah.

" Begitu ya? apa ada bukti bahwa Xavia yang melakukan hal ini? bagaimana jika semua kejadian itu telah dimanipulasi? kalian tidak berpikir sampai disitu? " desis pria itu tidak terima akan mereka yang menyudutkan putrinya.

" Kurasa kalian tidak akan sanggup untuk berpikir sejauh itu, " ucap Anthony menyindir.

" Aku ingin bertemu dengan putriku. bawa dia kesini! dan aku sendiri yang akan bertanya kepadanya, " titah Anthony dengan tegas.

" Tidak perlu! kami sudah bertanya kepada putri anda. tetap saja dia tidak mengaku mengenai perbuatan buruknya, " tolak Ning Kirana.

" Benarkah? tentu saja dia bersikap seperti itu. karena putriku tidak bersalah, " ucap Anthony dengan kekehan kecilnya.

" Mana ada maling yang mengaku, " cetus Ning Kirana.

Tatapan Anthony menajam. berani sekali ada orang yang menuduh putri nya sebagai seorang kriminal.

" Anda tidak berhak berkata seperti itu kepada putri saya, " sahut Anthony dengan menekankan setiap kata-katanya.

" Sudah cukup. hentikan pertengkaran kalian sampai disini! "

" kita tidak memiliki bukti apapun untuk memperkuat argumen mereka semua. hal ini akan selesai jika ada saksi mata, " sahut kyai Alif.

Sementara itu, diluar sana terdapat seorang gadis yang menguping pembicaraan mereka.

Memang terdengar tidak sopan. tapi gadis itu sendiri memiliki alasan dalam melakukan hal seperti itu.

Disaat ia mendengar perkataan terakhir yang dilontarkan kyai Alif, ia merasa bimbang. haruskah ia masuk kedalam sana atau tetap diam disini dan terus mengunci mulutnya.

Kembali ke beberapa orang dewasa ini. setelah beberapa menit hanya terdiam, tak disangka suara seorang gadis terdengar ditelinga mereka.

" Assalamualaikum "

" Waalaikumussalam, " jawab mereka dengan serentak.

" Ada keperluan apa kamu disini? " tanya Gus Arsha.

" Maaf jika saya terlihat ikut campur dalam masalah ini. tapi saya tidak bisa diam saja dan terus menutup mulut saya disaat kebenaran telah ada didepan mata saya, " ucap gadis itu.

" Apa maksud kamu? kamu menguping pembicaraan kami, begitu? " tanya Gus Mahen.

" Saya meminta maaf sekali lagi Gus. tapi saya ingin mengatakan sesuatu yang akan menyelesaikan semua masalah kalian, " jawab gadis itu.

" Kamu tau tentang masalah ini? " tanya kyai Alif.

" Saya tahu. dan saya minta jika saya menjelaskan semua kronologi nya. saya minta kalian semua jangan ada yang memotong nya! maaf jika saya terdengar seperti memerintah, " pinta gadis itu.

" Jelaskan semuanya! " ujar Anthony tanpa basa-basi.

Sementara itu, disisi lain seorang gadis tengah berkeringat dingin. tubuhnya sedikit bergetar karena ketakutan. bahkan ia sampai meremas gamis nya untuk menyalurkan kegugupan nya.

Guliran Tasbih Aldevaro [Open PO]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora