"Berhenti membahas Haein,Mom!"

"Putuskan hubungamu dengan Kai, atau kau tidak akan pernah lagi bertemu dengan Lili ataupun Aku!!"bagaimana cara aku menghubungi Kai? Ponsel ku sudah hancur, aku juga tidak hapal dengan Nomor pria itu.

Aku mendekati putriku, kemudian aku berjongkok menyamakan tinggi badanku dengan tinggi badannya. Aku melihat kesedihan dan kekecewaan dimata Putriku. Apa ini alasan Lili marah kepadaku?"Lili tidak suka Mommy pacaran?"Lisa mengangguk, matanya mulai berkaca kaca.

"Ndak Cuka, Baby ndak au puna Appa Balu. Nanti Mommy ndak Cayang Baby lagi"Lili ku menahan tangisnya, rasa bersalah mulai hinggap dihatiku. Aku sangat tidak suka kalau hati mungil putriku tersakiti.

Ku usap kepala Lisa dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Aku akan melakukan apapun demi anakku"Jangan marah lagi, Mommy akan memutuskan hubungan dengan Uncle Kai. Maaf yah kalau keputusan Mommy menyakiti hati Lili"kupeluk tubuh anakku itu.

"Mommy puna Baby, butan puna Olang"

Aku merasakan Bahu Lisaku bergetar, isakannya membuat hatiku tercubit. Yatuhan, aku sangat merasa bersalah kepadanya"Don't Cry, Mommy hanya milik Lili"

"Cepat putuskan hubunganmu dengan siKai itu!!"teriakan Mommy membuat Liliku terkejut. Aishhh wanita tua ini benar benar menyebalkan.

"Nanti saat aku pulang keKorea! Ponselku rusak,aku tidak ingat nomornya!!"

"Kenapa kau jadi Miskin setelah berpacaran dengan SiKai itu?!!"ejek Mommyku dengan wajah menyebalkannya itu"putuskan hubungamu dengan pria itu sekarang juga atau Mommy akan benar benar menjauhkanmu dari Lili!!"

Oh ayolah, aku baru saja tiba beberapa Jam yang Lalu, aku bahkan belum mengistirahatkan tubuhku yang terasa sangat pegal ini"biarkan aku beristirahat disini selama beberapa Hari,Mom. Aku sangat lelah"

"Sekarang!!"Mommy ku sangat kejam. Kucium dahi anakku sebelum aku pergi. Kuseret paksa koperku, aku tidak perduli kalau koper itu rusak, aku bisa membeli pabriknya.

Diruang keluarga, ada Daddyku yang sedang duduk santai sembari membaca korannya. Daddy benar benar tidak perduli lagi kepadaku, dia bahkan tidak mau memeluk ataupun menyapaku. Ingin rasanya aku mengadu kepada Daddyku itu, tapi dia saja tidak perduli lagi kepadaku.

Jennie Pov End

_____

Daddy Kim menatap sendu kepergian Jennie. Ingin rasanya dia memeluk putri semata wayangnya itu tapi egonya sangatlah tinggi.

"Kenapa kau melihat Jennie? Kau merindukannya?"Daddy Kim melihat kearah Mommy Kim yang tiba tiba saja muncul disampingnya sembari menggendong Lisa.

"Mau kemana dia?"Daddy Kim balik bertanya.

"Pulang kekorea, aku mengusirnya"jawab Mommy Kim tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Kenapa kau mengusir Jennie?"lirih Daddy Kim.

"Tidak ada urusannya dengan dirimu"ketus Mommy Kim sembari meletekan Lisa kepangkuan Daddy Kim.

"Kenapa lagi kau meletakan bocah ini kepangkuanku? Bukankah kau sudah selesai memasak?"Daddy Kim memandangi Lisa tak suka.

"Aku mau mandi, kau buat Cucuku menangis, kupenggal kepalamu"ancam Mommy kim lalu pergi begitu saja menuju kamarnya.

Lisa turun dari pangkuan Daddy Kim,dia memandangi Daddy Kim dengan tatapan penuh permusuhan.

Daddy Kim melihat sekeliling memastikan kalau tidak akan ada yang memperhatikan apa yang akan dia lakukan.

Grep...

Tiba tiba Daddy Kim memeluk tubuh Lisa dengan gemas, dia sudah tidak tahan lagi dengan keimutan Lisa. Hidung Lisa yang kemerahan karena baru saja selesai menangis, membuat keimutan Lisa berkali kali lipat. Kalau sekedar tidak menanyakan kabar Jennie, Daddy Kim bisa menahannya. Tapi keimutan Lisa, Daddy Kim benar benar tidak bisa menahannya.

Daddy Kim sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak terpengaruh dengan Keimutan Baby Lili, tapi akhirnya benteng pertahanan Daddy Kim mulai runtuh. Lisa mengingatkan Daddy Kim akan Jennie kecil, kalau Jennie sangat imut saat masih kecil, maka Lisa Jauh lebih sangat sangat imut. Tubuh Lisa yang berlemak, mata bulat,Pipi berisi seperti bakpau, serta poni Lisa yang sangat lucu, membuat Daddy kim tidak tahan untuk mencium pipi gembul Lisa berkali kali.

"Lepas ihhh dasal plia tua!!"Lisa memukuli bahu Daddy Kim, tapi Daddy Kim tidak perduli. Dia terus menguyel uyel pipi Lisa hingga memerah.

"Kau Cucuku!! Penerus kekayaan keluarga Kim!! Oh my god!! Kenapa putriku bisa membuat anak selucu dirimu!!"Daddy Kim mencubit pelan Pipi Lisa.

Plak...

Lisa menyingkirkan tangan Daddy Kim dari pipi gembulnya"dasal plia tua aneh!! Pipi Baby cakit nih!!"Lisa mencebikan Bibirnya."iuuh dalah!!"pekik Lisa histeris saat melihat hidung Daddy Kim yang mengeluarkan cairan merah kental.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jennie berjalan sempoyongan, dia sudah seperti mayat hidup. Tubuhnya benar benar lelah dan membutuhkan istirahat. Tapi dia belum mau pulang keDorm sebelum memutuskan hubungannya dengan Kai.

Mata Jennie berbinar saat melihat Kai yang sudah menunggunya disalah satu meja restoran yang dia datangi. Jennie bukannya senang karena bertemu dengan kain, dia hanya tidak sabar untuk memutuskan hubungannya dengan Kai.

"Ayo putus"ucap Jennie dengan semangat.

Kai menatap Jennie tak percaya, dia ingin menyentuh tangan Jennie tapi Jennie langsung menghindar"Jangan sentuh aku"

Kai menatap Jennie sendu"apa kesalahanku? Apa kau memutuskanku karena Fans kita?"

"Kau tidak punya salah, kita memang tidak sejalan"jawab Jennie.

"Aku tidak mau!! Setidaknya kau berikan alasan yang jelas!"bentak Kai.

"Karir ku lebih penting"jawab Jennie bohong"sudahlah Kai, aku lelah dan ingin cepat cepat pulang. Bye, jangan hubungi aku lagi"Jennie pergi begitu saja tanpa memikirkan perasaan kai.






Tbc
























Jung family(Haein x Jennie)Where stories live. Discover now