"Bukannya gitu. Ini klien penting dari luar kota. Katanya dia mau kerja sama sama restoran aku. Lagipula kamu kan belum pernah aku ajak ke restoran. Jadi sekarang mumpung ada waktu yang pas, kita kesana, ya?"
Kiara tidak menjawab ucapan Pak Taeha. Dia menatap ke lain arah untuk menghindari tatapan Pak Taeha.
"Kalo kamu nggak mau, yaudah di rumah aja. Atau mau ke rumah mama juga boleh"
Kiara seketika melirik Pak Taeha tajam. Dia sangat dongkol dengan suaminya itu. Apakah Pak Taeha tidak ada usaha sedikitpun untuk membujuk supaya dirinya tidak merajuk?
"Bukannya dibujuk malah suruh diem di rumah" gumam Kiara.
"Sekarang maunya gimana? Kalo mau ikut ya ayo. Kalo mau di rumah juga silahkan"
"Kamu kok nggak ada usahanya banget buat bujuk aku?" Tanya Kiara.
"Kamu dibujuk nggak dibujuk juga sama. Endingnya pasti bakal ikut aku"
"Ya kan aku mau lihat usaha kamu"
"Usaha apa?"
"Ckkk.. Tau, ah. Aku mau pulang. Cape banget ngadepin kamu" ucap Kiara sembari berjalan meninggalkan Pak Taeha.
"Mau kemana, Ki?"
"Cari suami baru"
...............
13.00
Saat ini, Pak Taeha sudah duduk diam didalam restoran miliknya untuk menunggu kedatangan Pak Arkan. Siapa Pak Arkan? Dia adalah seorang pengusaha muda sekaligus pemilik restoran terkenal yang baru launching di luar kota. Dan dia akan berkerja sama dengan restoran milik Pak Taeha kedepannya.
Sedangkan Kiara, gadis itu lebih memilih untuk duduk di taman kecil yang berada tepat di depan restoran milik Pak Taeha. Dia masih dongkol dengan Pak Taeha karena kaki-kaki itu tidak mau menemaninya untuk pergi ke mall.
Tidak berapa lama kemudian, Kiara melihat seorang laki-laki yang sepertinya seumuran dengan Pak Taeha. Laki-laki itu terlihat turun dari mobil Range Rover putih dengan jas hitam yang melekat di tubuh tingginya.
Kiara menatap laki-laki itu tanpa berkedip sedikitpun. Dalam hatinya dia benar-benar kagum melihat ketampanan dari laki-laki yang berdiri tidak jauh darinya saat ini.
"Ganteng banget tuh cowo" gumam Kiara.
Setelah laki-laki itu masuk ke dalam restoran, Kiara segera bangkit dan ikut masuk ke dalam sana. Kiara sempat kehilangan jejak karena restoran ini sangat luas dan penuh dengan pelanggan. Hingga kemudian, sorot matanya tidak sengaja melihat seseorang yang sangat familiar untuknya. Tidak lain dan tidak bukan, dia adalah Pak Taeha.
Tapi yang membuat Kiara lebih terkejut adalah seseorang yang duduk membelakanginya saat ini. Kiara ingat sekali jika itu adalah laki-laki yang ia lihat saat di depan tadi.
Baru saja Kiara akan bersembunyi, Pak Taeha terlebih dahulu melihat dirinya dan kemudian laki-laki itu berjalan mendekatinya. Kiara bisa menebak jika Pak Taeha pasti akan mengajaknya kesana.
"Ngapain berdiri disini?" Tanya Pak Taeha ketika sampai di depan Kiara.
"Kenapa? Nggak boleh?"
"Ayo ikut kesana. Biar aku kenalin ke klien aku"
"Nggak mau"
"Kamu itu istri aku loh, Ki. Apa kata orang kalo lihat istri yang punya restoran ini malah nyungsep disini"
"Nggak peduli"
Tanpa menunggu lama, Pak Taeha langsung saja menarik tangan Kiara dan membawa istrinya itu untuk duduk bersamanya dan juga Pak Arkan. Pak Arkan menganggukkan kepalanya sebagai isyarat untuk menyapa setelah melihat Kiara yang berdiri tepat di depannya saat ini.
YOU ARE READING
Mr.Taeha Dirgantara [on going]
Humor"Pak" "Hm" "Jangan mau ya, di jodohin sama saya" ujar Kiara memelas. "Kenapa harus nggak mau?" Tanya Pak Taeha dengan tatapan lurus ke depan. "Kan saya ngeselin. Nanti Pak Taeha pasti cape kalo punya istri yang nggak bisa di atur kaya saya" Pak Tae...
Part 44
Start from the beginning
![Mr.Taeha Dirgantara [on going]](https://img.wattpad.com/cover/309031932-64-k131758.jpg)