20. Friendship Behind

249 38 2
                                    

Sebuah ruangan di gedung Arctic Golf baru selesai didekorasi ulang atas permintaan Tuan Muda. Alasannya mereka ingin melihat suasana baru di ruangan itu mengingat keduanya sama-sama sering menghabiskan waktu di sana untuk belajar---bagi Maven, atau untuk olahraga---bagi Noah.

Perubahannya berupa warna tembok yang tadinya putih tulang, kini dicat ulang dengan sentuhan warna abu-abu. Lantai keramik putihnya dilapisi vinyl kayu. Meja belajar kecil di sudut ruangan diganti menjadi sedikit lebih besar dengan tambahan rak buku di belakangnya mengikuti perintah Maven. Bagian kosong di samping kaca rolling door diisi dengan dua buah sofa bed yang ditata menyerupai huruf L, ditambah meja kayu rendah di tengah sudutnya. Sementara di area luar ruangan diletakkan sebuah boxing bag milik Noah yang memang sudah ada sejak tahun pertama laki-laki itu menggeluti olahraga kickboxing.

Quinn mengedarkan pandang, memindai ruangan yang tiba-tiba terasa asing di matanya. Aroma pengharum ruangan dan campuran parfum Noah dan Maven yang biasanya familier di hidungnya mendadak jadi aneh sebab aroma cat tembok yang masih tertinggal ikut mencemari udara di ruangan. "Kenapa kamu gak bilang kalau video itu kelakuan kamu, huh?" tembaknya langsung pada satu-satunya orang yang tengah duduk di sofa bed.

"W-what? Video apa?"

Perempuan itu ikut menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Dalam perjalanan ke sini Yssabelle menghubunginya untuk menyampaikan informasi penting berupa pemilik rekaman video itu yang ternyata berasal dari alamat ponsel Gabriel. "Gue cuma bisa ngasih tahu itu aja, selebihnya ... you know, I won't be able to do any more."

Yssabelle dimarahi habis-habisan setelah insiden penayangan video di Groovy Clues yang akan membuatnya kehilangan akses bebas di sekolah maupun di luar sekolah.

"Video kissing Rae-Belle di kelab itu dari kamu, kan? Kekacauan di Groovy Clues juga semuanya ulah kamu, kan? Kenapa gak bilang? Kamu mau bikin aku penasaran juga kayak mereka? Gak lucu, Ven. Sumpah gak lucu!" Quinn sudah tidak mampu lagi membendung rasa kesalnya hari itu. Kalau hanya adiknya, Quinn mungkin masih bisa menahan diri. Ia masih bisa menganggap bocah itu salah paham atau keliru. Tapi, Yssabelle dan orang kepercayaan gadis itu juga menemukan hasil yang sama. Mereka kompak mengatakan bahwa video itu diambil dari alamat ponsel Gabriel. Mana mungkin Quinn tak akan percaya.

"Wait wait wait, m-maksud kamu apa sih?Kamu nuduh aku?"

"Aku gak nuduh. Emang kenyataannya gitu, kan?"

Merasa dirinya dituduh tanpa alasan yang jelas, Maven yang tadi masih senyum-senyum menggulir video tiktok langsung memasang raut serius. Dia tidak tahu apa-apa sebelumnya, tetapi gadis itu bertindak seolah-olah ialah dalang di balik peristiwa itu.

Noah menggeser pintu kaca dan masuk dengan kondisi tubuh penuh keringat setelah memukuli boxing bag hampir tiga jam lamanya. Ia langsung menyambar air mineral di meja, meneguknya hingga tandas tanpa mengatakan apa-apa.

"Kamu salah paham," kata Maven beberapa saat kemudian.

Mata Noah ikut memicing. Berusaha memahami perseteruan di antara mereka.

"Kamu masih belum mau ngaku juga? Aku udah tahu, loh, Ven. Dan kejutan kamu itu sama sekali gak lucu buat aku."

"Kenapa?" Noah bertanya pada akhirnya. Gagal memahami situasi yang sedang terjadi antara dua orang yang masih memiliki hubungan tanpa status itu.

Quinn melengos enggan bertemu tatap dengan Maven. "Tanya aja sama kakak lo itu."

Maven menghela napas kasar. Tanpa pertanyaan itu keluar dari mulut adiknya, dia sudah lebih dulu menjelaskan. "Quinn nuduh gue jadi pemilik video yang lagi rame itu. Padahal hape itu sama-sama kita pegang, kan? Lo ada lihat gak video itu di sana, No? Enggak, kan?"

Who Killed My G? (END)Where stories live. Discover now