part 19 sial

5.5K 57 2
                                    

Ellena berdiri di depan jendela yang tebuka, foni rambutnya bergerak tertiup angin malam.

Iya langit sudah mulai gelap, dan hp ellena dipenuhi beberapa panggilan tidak terjawab dari revan dan anggota keluarganya.

Tubuh hangat memeluk ellena dari belakang "sepertinya akan turun hujan"

Ellena menoleh ke langit yang dangat gelap tanpa cahaya bulan dan bintang.

"Sepertinya begitu"

Lucas meletakkan dahunya di bahu elena yang lebih pendek dari dia. "Dalam hidupku, aku menyesali banyak hal, kali ini aku tidak ingin menyerah agar tidak menyesal, aku sungguh jatuh hati padamu, aku tidak pernah merasakan hal seperti ini"

Ellena mendengarkan, dia juga merasakan hal yang sama, jatuh cinta untuk kedua kalinya, perasaannya pada revan hilang tidak tersisa.

Ellena membalikkan badannya dan memeluk tubuh kekar dan hangat itu cukup erat.

"Hhh" menarik nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan. Banyak beban fikiran yang menumpuk di kepala ellana. "Sejujurnya aku takut"

"Takut untuk?"

"Takut patah hati untuk kedua kali" jawab elena.

"Aku tidak akan menyakitimu"

Apapun yang dikatakan oleh lucas, mata ellena dipenuhi oleh ketidak percayaan.

Saat elena melepas pelukannya, lucas langsung mengecup bibirnya.

"Lucas" sambil menatap langsung mata lucas

"Iya"

"Kamu sungguh menyukaiku dari hati" sedikit menekan dada lucas dengan jari telunjuk. "Atau karena hawa naf.." lucas segera menutup bibir ellena dengan jarinya.

"Sssttt jangan berkata seperti itu, aku.. sungguh menyukaimu dari hati.. aku akan membuktikannya"

"Tapi lucas wanita mana yang tidak akan sakit hati jika memiliki seorang kekasih yang melayani wanita lain"

"Aku akan berhenti, aku akan mencari pekerjaan lain"

"Sungguh? Bagaimana jika pekerjaan lain tidak menghasilkan cukup banyak uang"

"Laku aku akan bekerja lebih keras, jika perlu aku akan mengambil beberapa pekerjaan sekaligus"

"Sungguh?"

"Sungguh"

Kali ini hp ellena kembali berdering kencang, bukan revan melainkan orangtua ellena yang hawatir.

"Kamu angkat telfonnya, orang tuamu nanti khawatir"

Ellena mengangkat telfon, dimana semua orang memintanya untuk menghubungi revan kembali.

"Telfon dia, dan pergilah malam ini"

"Tidak apa-apa?"

"Tentu saja, jika tidak dia akan menganggumu terus, disisi lain aku akan menunjukkan ketulusanku, kemudian nanti kamu bisa memilih, antara aku atau dia"

Sesuai ucapan lucas, ellena akhirnya pergi dijemput oleh revan. Sementara lucas menunggu dirumah ellena, dia merasa lega sudah berkata jujur kepada ellena tentang apa yang dia rasakan.

###

Hari demi hari telah terlewati, ellena sementara pindah ke rumah sakit cabang yang baru diresmikan, setidaknya 1 bulan, sebagai dokter muda sekaligus dokter senior yang membantu mengawasi dokter dokter baru yang baru dipekerjakan di rumah sakit.

Disela kesibukan ellena, selalu ada lucas yang datang sesekali untuk menyemangatinya.

"Kali ini aku membawakanmu puding dingin"

Ellena senang, cuaca panas membuatnya tidak berselera untuk makan nasi sebagai makan siang.

Akhir akhir ini lucas berpenampilan rapi, sesuai dengan selera fashion laki-laki idaman ellena.

"Kamu nyaman dengan pakaianmu?"

"Ini? Kenapa? Kamu nggak suka?"

"Bukan gitu"

"Aku akan menggantinya, pakaian apa yang cocok untukku"

"Lucas... maksudku, jika kamu menggunakan kemeja setiap hari untukku, tapi kamu tidak merasa nyaman kamu tidak perlu melakukannya, kamu tidak harus mengubah dirimu seperti apa yang aku inginkan"

"Aku tau, tapi aku merasa nyaman jika membuatmu terus terpesona oleh penampilan dan ketampananku setiap hari" dengan penuh percaya diri.

Ellena tertawa "terserah, yang penting aku mau jadi diri aku sendiri, gak mau ngikutin style cewek idamanmu loh ya"

"Ini udah persis"

"Apanya"

"Persis sesuai style cewek idamanku"

"Gini? Aku cuman pakek kemeja sama seragam dokter"

"Kan styleku cewek idamanku itu kayak nona ellena, dokter keren, cantik dan mempesona"

Ellena langsung mencubit kedua pipi lucas. "Lemes banget ya lidahnya"

"Lemes kalo ketemu kamu doang"

Alarm di saku ellena berbunyi pertanda jam istirahat selesai dan dia harus segera kembali.

"Kalo gitu, aku pergi dulu nona cantik"

Ellena mengangguk "nanti malem dateng ke rumah, ada yang mau aku bicaraan"

"Oh pasti siap nyonya" sambil mengangkat tangan meniru haya hormat anggota polisi.

Lucas pergi, saat akan beranjak dari posisi elena melihat dompet lucas yang tertinggal.

"Pasti.. ceroboh" mengambil dompet.

Ellena iseng membuka dompet yang tidak terlalu tebal itu, hanya ada beberapa lembar uang kertas, kartu identitas dan satu kartu ATM, ellena melihat foto lucas saat kecil bersama sang ibu, ellena mengeluarkan hp untuk memotret foto di dompet.

Namun hasil kamera hpnya kurang fokus karena ada plastik dompet menutupi foto itu, ellena memutuskan mengeluarkan foto itu, saat dia ambil ada sebuah lipatan di foto.

Ellena membuka lipatan itu, dia terkejut ketika lipatan itu dibuka, terlihat seorang pria yang dia kenal berdiri di sambil lucas yang masih kecil.

"Ayah"

Panggilan masuk mengagetkan ellena, sebuah panggilan darurat kedatangan pasien.

Ellena tetap fokus pada pasien untuk beberapa waktu, saat senggang dia langsung menelfon ayahnya di balkon rumah sakit lantai atas.

Ayah: "Halo anakku"

"Ayah berselingkuh?"

Ayah""Apa maksudmu?"

"Ayah memiliki anak lain selain aku?"

Ayah: "Kamu bicara apa?"

"Jawab.."

Ayah: "Kita harus bertemu"

"Jawab sekarang juga, atau aku akan bertanya pada mama"

Ayah: "Tunggu, jangan menelfon mamamu"

"Jadi benar? Itu alasan ayah takut?"

Ayah: "itu dulu, waktu ayah masih muda, kamu masih kecil"

"Apa anak itu seorang laki laki?"

Ayah: "bagaimana kamu tau?"

"Jawab"

Ayah: "iya, anak laki-laki, lebih muda darimu beberapa tahun, tapi ayah sudah menyelesaikannya, ayah sudah memutus hubungan dengan wanita itu dan.."

Hp ellena terjatuh, dia merasa tidak memiliki tenaga. Berulang kali mencoba tenang, tapi gagal, pada akhirnya ellena terduduk dilantai dan menangis





JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT, komentar kalian menentukan seberapa cepat cerita update karena author mengutamakan update cerita yang paling banyak diminati.

My Gigolo My Young Brother (Cerita Dewasa)Where stories live. Discover now