part 12 mulai berubah

3.1K 59 1
                                    

Hari ini elena datang ke kantor revan bekerja, hanya untuk membawakan sekotak makanan.

Hal ini elena lakukan setelah revan menyinggung bahwa dia sudah lama tidak datang ke kantor membawa makanan seperti biasa.

"Akhirnya kamu datang sayang"

"Mm" sambil meletakkan kotak berisi makan siang.

"Masakanmu emang paling enak" sambil menyantap makanan dengan lahap.

Elena hanya diam duduk di hadapan revan, tanpa berbicara.

"Sayang, apa aku berbuat salah?" Tanya revan tiba-tiba.

"Kenapa bertanya seperti itu"

"Hanya akhir-akhir ini aku ngerasa kamu sedikit berubah"

"Nggak, perasaan kamu aja"

"Iyakah? Mungkin karena kita jarang ketemu akhir-akhir ini mungkin"

"Oh iya, aku ke kamar mandi dulu, sekalian mau ketemu rima di bagian produksi apa boleh??" Izin ellena.

Rima salah satunya teman elena yang bekerja di tempat revan.

"Bolehlah, bawa dia makan di kantin sekalian ngobrol juga nggak paapa"

Dengan senang hati ellena pergi, dia meninggalkan tas sekaligus hp di dalam tas, dia memiliki rencana aneh saran dari fanny.

Sebelum pergi elena mengaktifkan perekam suara di hpnya, kemudian pergi menemui rima.

Rima senang karena dia bisa mendapat jam istirahat lebih lama dari biasanya. Tidak ada pembicaraan apapun, hanya percakapan-percakapan biasa yang dilakukan keduanya.

Saat kembali keruangan revan, ellena bisa melihat secretaris regan yang bernama keysa.

Kali ini penampilan gadis itu juga tetap nyentrik dengan pakaian hitam dan jas berwarna maroon, rok pendek dan sepatu hak tinggi, make upnya cukup tebal dengan balutan lipstik cukup terang, dan mungkin agar terlihat sexy di mata lelaki.

"Gimana? Udah puas ketemu rima?"

"Iya.."

Keysa segera pergi keluar, elena sengaja tidak menyapa.

Revan membuka laci mengeluarkan sebuah kotak.

"Saat keluar kota kemarin aku melihat kalung cantik, sepertinya cocok untukmu"

Elena bisa melihat kalung itu, memang indah, ini adalah pemberian revan ke sekian kali. Terlalu sering hingga terasa sangat biasa, untuk seukuran revan membeli barang seperti itu sangat mudah, dia hanya mengeluarkan uang dan memberikannya, tanpa revan elena bisa membelinya sendiri.

"Aku mau balik dulu"

"Secepet itu?"

"Aku ada piket malem"

Revan mendekati elena "nanti kalau kamu udah jadi istri aku, kamu bisa berhenti kerja, dari sekarang juga gak paapa"

"Kamu tau, aku suka kerja"

"Apa nggak capek? Ngurusin orang sakit terus, akunya aja sampek gak keurus"

"Kamu udah gede lagian sehat"

"Hmmm okelah, coba fikirin lagi ya sayang"

Elena berdiri "eh tunggu kiss dulu"

Elena langsung mengecup pipi revan secepat kilat.

"Bibir donk"

"Ini dikantor revan"

"Hehe okeoke, hati-hati di jalan sayang"

Elena segera kembali ke mobil, walaupun sangat penasaran dia menahan untuk tidak membunya lebih dulu.

Karena dia harus kerumah sakit unruk tugas malam. Tugas malam adalah bagian yang cukup sulit, perawat yang berjaga jauh lebih sekit, sehingga elena harus lebih waspada, dia akan kembali minum kopi untuk menghilangkan rasa ngantuk.

Lebih sial lagi ketika pasien tawuran datang, itu bukan hal yang mengagetkan karena kerap terjadi diperkotaan lagi.

"Luka tusuk?" Tanya elena.

Elena menahan nafas dalam dan mengeluarkannya, dia harus menahan kesal karena sering sekali pihak penolong melakukan tindakan yang membahayakan korban.

Contohnya dengan menarik pisau yang tertancap pada tubuh korban, alhasil pendarahan semakin terjadi, korban semakin kehilangan banyak darah.

My Gigolo My Young Brother (Cerita Dewasa)Where stories live. Discover now