🥜 Persiapan Lingkungan Baru ✔

Mulai dari awal
                                    

"Sudah Yah" jawab salah satu dari ketiga anaknya. Ya ia Ardisa Farta Harsa

"Leno, apa kau sudah membuat cocard?" Ya ia adalah Ayah ketiga saudara kembar Zero Harsa

"Sudah Ayah" jawab seorang remaja laki-laki. Ya ia Arleno Farta Harsa

"Cilla, kau juga sudah mempersiapkan semuanya?" tanya Ayah Zero kepada Putri bungsunya yang belum selesai makan

"Sudah semua Ayah" jawab Cilla menghentikan tangannya

"Bagus, semangat untuk besok pagi" ucap Ayah Zero tersenyum lebar dengan menatap ketiga putra putrinya bergantian

"Terimakasih Ayah" pekik senang ketiga saudara itu menatap sang Ayah

"Kalian jaga sikap disana, kalian itu baru" nasihat Bunda Zakira sedangkan mereka menyerngit

"Maksudnya lingkungan SMP sama SMK itu beda sayang, kalian sudah remaja yang artinya harus bisa membawa nama baik diri sendiri, keluarga dan sekolah di mana pun kalian berada. Bersikap sopan jika di sana karena bagaimana pun kalian baru dan jika kita menghormati orang lain maka orang itu akan menghormati kita juga. Paham sayang?" jelas Bunda panjang lebar dengan suara yang lembut nan lugas

"Kita paham Bunda" jawab ketiga si kembar bersamaan dengan tangan memperagakan orang hormat

"Bagus, pinternya anak Ayah dan Bunda" ucap Ayah dan Bunda bersamaan


___




Siang, hari yang panas dan cerahnya. Masyaallah. Terlihat jelas ketika kita berada dibawahnya, tapi malah kita memilih bersembunyi di bawah naungan untuk berlindung dari cahayanya.

Ya, sama halnya seperti trio kembar yang satu ini. Siang-siang? Minggu? Nonton Tv aja. Minumnya es teh, sambil merengkuh camilan berukuran besar untuk menemani melihat bus yang bisa bicara.

Ets- atau mungkin hanya salah satu dari mereka saja yang dapat menikmati dengan santai.

"Cill ganti napa" ucap salah satu dari mereka dan berusaha merebut remote yang ada digenggaman sang adik

"Betul, ganti napa. Bosen tau" seorang gadis perempuan ikut menimpali dengan nada kesalnya

"Nih remotnya, gantian ya" jawab gadis dengan nama Cilla adik bungsu mereka

"Gitu dong Cill" ucap leno tertawa lebar dan mengambil remote dari adiknya

"Manggilnya Cilla, jangan Cill napa" ucap Cila sebal ya meskipun itu memang namanya

"Cill, Cill, bocil" ucap Disa dan Leno bersamaan dengan tawa lebar

"Hahaha ... "

Cilla mendengus kesal tapi ... ya meskipun begitu apa susahnya memanggil La atau Cilla. "Lahir aku bareng ya sama kalian" ucap Cilla

"Memang sama tapi Aku dan Leno beda lima menit saja" jawab Disa dan menghentikan bicaranya sebentar.

"Kalau kamu sama kita, BEDA LIMA JAM" lanjut Disa dan Leno bersamaan. Mengusili adik bungsunya adalah hobi mereka.

"Nangis nih" ucap Cilla memelas dan menunjuk bola matanya

"Nggak percaya aku tuh" jawab Disa. Mereka tahu jika Cilla tidak akan mudah nangis kecuali sesuatu hal yang  membuat hatinya sesak.

"Wlee ... aku makan semua" ucap Cilla yang berhasil menghentikan tawa mereka

"Jangan dong, kan pengen juga" ucap Disa dan diangguki Leno

"Kabuuur" ucap Cilla berlari meninggalkan mereka berdua

Tanpa basa-basi, Disa dan Leno langsung berlari mengejar Cilla dan berusaha merebut camilan yang dipegang adiknya. Karena bagaimana pun camilan itu tinggal satu. Jadi harus dibagi bukan?

___



Malam yang gelap, tapi itu diluar kalau didalam rumah? Terang. Banyak keluarga yang memanfaatkan malam untuk berkumpul bersama keluarga mereka. Namun ada juga yang rela terus bekerja karena aturan disana.

Keluarga Harsa? Tentu, mereka sekarang sedang berkumpul di ruang keluarga dengan tiga tas yang berada disana. Ya itu tas si kembar, mereka melakukan pengecekan dari Ayah dan Bundanya supaya tidak ada yang tertinggal.

Pengecekan adalah hal biasa bagi mereka karena itu sangat berguna supaya pada akhirnya tidak ada yang kelupaan.

Hari Sabtu kemarin mereka sudah diberitahukan melalui group untuk membawa beberapa hal yang diperlukan.

Seperti tali rafia kecil, pita merah putih, gunting, cocard dan lainnya.

"Siap mengikuti MPLS kids" ucap Ayah Zero lantang

"Siap Ayahh" pekik trio kembar semangat







Sampai jumpa di part selanjutnya. Saya ucapkan terima kasih telah bergabung cerita 'Mengalah? Gak papa'

Semoga kita bisa bersilaturahmi disini.

Dukung penulis dengan memberikan Vote dan Follow juga.

"Semangat menjalani hari-hari yang melelahkan" Author Ian

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang