☆ SSZ 1 ☆

15 3 1
                                    

Holla! Aku kambek! Vote dan koment ya bunda-bunda sekalian 😋😋😋

💌🎀🍰💌🎀🍰

Gadis berambut jelita itu masuk ke dalam rumah minimalis yang berada tak jauh dari rumahnya dengan senyuman licik, bagaimana tidak? Ia mengendap-endap seperti maling hanya untuk melihat pujaan hatinya yang sedang workout.

"Sumpah ya, Zuzu bener-bener berasa kayak maling tapi yaudalah ya yang penting bisa ketemu Kizo! Ihihi!" benar, gadis yang nekat sekali itu adalah Zuzu.

"Tante Zoey lagi nggak ada, pas banget! Keberuntungan nggak akan datang dua kali, Zu! Manfaatkan berkali-kali untuk liat Kizo yang lagi shirtless!" lanjutnya sambil terkikik geli karna membayangkan tubuh rupawan Kizo.

Dengan bermodalkan taktik yang sudah ia pelajari dari menonton film detektif, ia berhasil menirukan cara mengendap-endap yang bagus dan tidak ketahuan, pada akhirnya Zuzu berada di depan kamar Kizo yang alhamdulillahnya pintu kamar laki-laki itu terbuka sedikit. Zuzu menahan teriakannya, ternyata Tuhan sudah memperlancar semuanya. Termasuk acara mengendap-endapnya pagi ini.

Dengan hati yang dag-dig-dug menahan jeritan kegirangan, kaki jenjang nan mulusnya itu melangkah mendekat, tangannya yang putih halus itu berhasil memegang knop pintu. "Lah? Kok Kizo nggak ada? Bukannya hari ini jadwalnya Kizo workout ya?" seingatnya, jadwal Kizo workout memang hari ini. Tetapi kemana laki-laki itu?

"Hah! Kena lo!" tiba-tiba dari arah belakangnya, suara yang amat kencang berteriak, dan itu berhasil membuat Zuzu kaget bukan kepalang.

Zuzu melotot kaget sekaligus malu karena kepergok. Sementara Kizo bersedekap dada sambil menatap tajam gadis yang tingginya hanya mencapai dadanya itu tersenyum kikuk lantaran malu kepergok olehnya. "Lo bener-bener ya! Kenapa bisa masuk ke dalam rumah gue?! Lo duplikatin kunci rumah gue ya?!" serang Kizo.

Zuzu menggeleng cepat-cepat, membuat helaian anak rambutnya kesana-kemari dengan indahnya. "Nggak kok, Zo. Zuzu tadi masuk lewat pintu belakang, kebetulan pintunya lupa Kizo kunci kan? Hehehe..." jawab gadis itu sembari menggaruk pipinya yang tak gatal sama sekali.

Kizo menggeleng, menyesali perbuatannya yang teledor. Makhluk seperti Zuzu ini tidak bisa diberikan kesempatan barang sedikit, buktinya tak ada lima menit Kizo keluar lewat pintu belakang lalu masuk kembali dan lupa mengunci pintu tau-tau gadis itu sudah mengendap-endap masuk. Untungnya Kizo berhasil memergokinya.

Melihat Kizo yang tampak sangat kesal dan sedang tak melihatnya, berhasil membuat Zuzu mempunyai kesempatan untuk kabur sesegera mungkin. Jadi dengan ancang-ancang yang sudah ia lafalkan dalam hati, Zuzu berniat berlari secepat mungkin.

Satu... Dua... Tig...

"Berani coba-coba lari, gue aduin nyokap lo." seketika saja tubuh gadis ini lemas, bibirnya cemberut dan jangan ditanya ekspresi wajahnya.

Zuzu menunjuk wajah Kizo, "Jangan bawa-bawa bunda dong! Ini kan antara Zuzu sama Kizo doang! Nggak asik ah mainnya bawa-bawa ortu."

Kizo menepis jari telunjuk Zuzu yang mengarah padanya. Lalu maju selangkah lebih dekat. "Dih seterah gue dong, mulut-mulut gue kenapa lo yang ribet?"

"Gitu-gitu tuh mulut pernah nyium Zuzu ya..." lirih Zuzu, namun dapat didengar Kizo membuat laki-laki itu naik pitam.

"Apa kata lo?!"

Zuzu gelagapan, ia langsung ngacir menuju pintu depan namun sialnya pintu itu dikunci. "Aaah! Dikunci?!" pekik Zuzu, nyaris menangis.

Kizo menyeringai, "Nangis aja nangis. Nggak ada yang bisa denger. Ini kan yang lo mau? Berduaan sama gue? Sekarang gimana? Udah puas?" kata Kizo yang berhasil menohok Zuzu.

Zuzu menggigit bibir bawahnya, ia masih menghadap belakang. Enggan menanggapi ucapan Kizo karena ucapan laki-laki itu seratus persen benar adanya.

"Ayo kenapa malah diem? Lo mau ngapain sama gue heum?" Kizo bersuara lagi. Kali ini suaranya jauh lebih halus dan tenang.

Keadaan semakin memojokkan Zuzu, jadi mau tidak mau Zuzu mengeluarkan jurus andalannya. Membalas godaan Kizo dengan godaan kembali.

Oke Zo! Jangan kira godaan Zuzu kecil ya! Godaan Zuzu segede angin topan!

Dengan hati dan juga jiwa yang sudah mantap, Zuzu membalikkan tubuhnya. Memasang wajah selugu mungkin, menyibak rambut keemasannya dengan anggun lalu mendekati Kizo yang mulai terlihat gentar.

"Ngapain ya enaknya? Kizo suka main apa sama Zuzu?" tanyanya, lirih namun mematikan.

Ya tuhan ampuni Zuzu, Zuzu nggak berniat jadi kayak gini kok. Keadaan yang memaksa jadi Zuzu ngikut aja. Batinnya, berteriak.

Kizo melirik sebentar gadis yang tengah menatapnya begitu lugu dan polos. Tapi Kizo tau itu hanyalah cover belaka, ia menatap lurus ke depan lalu berkata, "Gimana kalo mainnya di kamar? Lebih enak kan?"

Damn it! Shit!

Zuzu seketika kehabisan separuh oksigennya, atmosfernya juga ikut berubah menjadi panas dalam waktu singkat. Agaknya Kizo benar-benar bersungguh-sungguh kali ini membalas godaan darinya.

Dengan perasaan gugup, Zuzu menjawab sebisanya. "Em... Karna Zuzu ngerasa ini udah terlalu... Terlalu..."

Kizo mengalihkan pandangannya ke arah Zuzu. "Terlalu apa? Terlalu panas?"

Zuzu menggeleng. "Terlalu... Jauh?"

Kizo mengangkat satu alisnya, kini keduanya bertatapan. Zuzu bisa pingsan berdiri kalau Kizo masih menatapnya seperti itu.

"Bukannya lo duluan yang mulai, Zuzu?" sialannya Kizo masih melanjutkan sesi yang terbilang cukup membuat jantung Zuzu terpecut.

"Fine! Zuzu ngaku Zuzu salah! Zuzu ngaku kalo Zuzu udah nggak sopan sama Kizo, maaf ya!" pada akhirnya Zuzu mengalah, kalau tidak hatinya lah yang akan melemah karena kena sasaran empuk Kizo.

Kizo tersenyum sengak, betul prediksinya. Gadis itu harus dibalas, kalau tidak ia tidak akan kapok. "Yaudah! Hari ini lo gue bebasin. Tapi kalo lo ngelakuin sekali lagi, jangan harap bisa kaluar sebelum main-main sama gue!" cetus Kizo, sadis.

"....Huft iya-iya, dimaafin nggak?"

"Dimaafin, sono lo keluar! Jadi panas tau nggak disini." ucap Kizo lagi-lagi yang berhasil membuat Zuzu mengerucutkan bibirnya.

"Dikata Zuzu setan kali ya?" gumam Zuzu, kesal.

"Nih tangkep kuncinya, buka sendiri. Males gue bukain buat lo." dengan tak berperasaan Kizo melemparkan kunci rumahnya tepat di wajah Zuzu, untung tidak melukai wajah Zuzu yang jelita itu.

"Huh! Untung sayang, coba kalo enggak? Udah Zuzu laporin ke Komnas HAM!" gerutu Zuzu sepanjang jalan menuju pintu utama.

Namun sebelum sempat memasukan kunci kedalam lubang kunci, suara ketukan di pintu membuat Zuzu kaget bukan main.

"Assalamualaikum! Bu Zoey? Apa ibu di dalam? Saya pak RT, mau ngasih undangan, bu." ucap pengetuk pintu dari luar.

Kizo dan Zuzu bertatapan sebentar, sebelum Zuzu menjawab Kizo sudah lebih dulu berlari membekap mulut ember Zuzu dan menyeret gadis itu ke dalam kamarnya.

"PAK RT!!! NIKAHIN KITA PAK!! KITA LAGI BERDUAAN DI RUMAH!" teriak Zuzu, sengaja.

☆☆☆

Yang punya crush tarik-ulur kayak Kizo bisa banget nih tips dari Zuzu dipraktekkan 😆😆😆😆

Vote dan comentnyaaa bestiee 🤙🤙🤙💗🎧💗🎧

Gimana? Seru nggak sih??? Akhirnya part 1 keluar juga hehehe. Mungkin cerita Serba-serbi Zuzu bakalan lebih lama tamatnya gess, karna aku mau nyelesain ceirta Catatan Sayang Untuk Haira dulu yaa, abis itu baru ke SSZ deh 💗🍰💗🍰💗🍰🍰💗

FOLLOW!
@cahyadimedina (Ig)
@wp.cahyaadellaa (Ig)
@cahyaadellaa (Tiktok)

PAI PAIIII 👋🤩👋🤩👋🤩👋

Serba-serbi ZuzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang