S2: Kantor

14 4 0
                                    

BRAK !

suara pintu tebuka kasar membuat yang di dalam terkejut sedangkan pelakunya menghampiri dirinya dan meletakan tas di meja menatap dirinya tajam.






Wanita muda itu meletakan makanan di meja makan lalu bergegas menaiki tangga untuk membangunkan anak anaknya, sesampainnya wanita itu di depan pintu lalu mengentuk beberapa kali dan membukannya. Dilihatnya anak itu masih tertidur lelap membukus badanya dengan selimut tebal karna hawa dingin pagi hari wanitu itu duduk di tepi kasur dan mengelus rambutnya guna membanggunkan, badan anaknya mengeliat sebentar lalu menghadap kebelakang dan mencoba duduk. wanita itu tersenyun lalu berdiri tak lupa menyuruh anaknya itu bangun dan turun ke bawah. setelah keluar dari kamar anaknya wanita itu menuju kamar satunya sama seperti tadi mengetuk beberapa kali dan masuk tapi saat masuk kamarnya kosong wanita itu pikir anaknya mandi tapi saat dipanggil tidak ada jawaban membuat wanita itu mengecek dan kosong. Binggung kenapa kamar anaknya kosong pergi kemana anaknya pagi pagi begini, wanita itu langsung keluar saat menutup pintu bersamaan dengan anak keduanya yang baru keluar juga.

"Mah, kok muka mamah marah gitu ?" Tanya mia menghampiri mamahnya.

"Kakak kamu gk ada di kamarnya gak tau kemana" jawab mamahnya langsung meninggalkan mia dan turun ke bawah sedangkan mia diam berusaha mencerna jawaban mamahnya. setelah sadar langsung bergegas turun menemuin mamahnya.

"Mah maksud mamah kakak pergi dari pagi gitu ?!! Tanya mia setelah sampai di sana.

"Iya" jawab singkat mamahnya.

"Udahlah bun mungkin kakak ada urusan yang gak bisa di tunda" bela suaminya sedang duduk di sana sembari meminum kopi.

"Papah belain kakak ?!! " marah mamah.

"Kan bener kakak lagi di kantor ngurus miting penting" jawaban suaminya.

"KENAPA GAK DI JEGAH DULU ANAKNYA !!" bentak mamahnya membuat suami dan anaknya diam tak berani bersuara.

Sedangkan seorang lelaki muda itu diam dan ketakutan pemuda itu berencana untuk turun karna tidak enak jika berlama lama di kamar, mamahnya mengantur nafar karna emosi lalu matanya tak sengaja melihat pemuda itu terdiam dihampiri pemuda itu untuk di ajak makan.

"Kamu kenapa sayang, kok diem di sini aja kenapa gak ke meja makan" tanya mamah tapi pemuda itu diam.

Disentuhnya badan pemuda itu saat tanganya menyentuh badan itu bergetar seperti ketakutan apa karna suara bentakan tadi.

"kamu ketakutan karna suara tadi, hm ?" Tanya mamahnya pemuda itu langsung menggangguk. Wanita itu langsung memeluk badannya dan mengelus punggung guna menenagkannya.

Setelah dirasa tenang mamahny langsung melepas pelukan itu dan menggenggam tangan pemuda itu untuk ke meja makan didudukan badan pemuda itu lalu lalu mamahnya ikut duduk disusul yang lain. Setelah selesai suaminya berpamitan ke kantor dan hanya tersisa mia,kun, dan mamahnya yang sedang menaruh makanan di wadah.

"Mamah mau nyamperin kakak di sana ?" tanya mia memperhatikan pergerakan mamahnya.

"Iya, kakak kamu tuh suka lupa waktu makan saking sibuk kerja" jelas mamahnya.

"Kamu sama kun di rumah aja kalau ada apa apa kabari mamah" perintah mamahnya langsung bergegas pergi.


Menempuh perjalan 3 jam untuk sampai di kantor putrinya dan untungnya tidak macet jadi cepat sampai, wanita itu turun dari mobil dan masuk untuk ke ruangan putrinya kariyawan disana tak lupa menyapa sekedar basa basi. Sesampainya di depan pintu wanita membuka pintu keras membuat yang didalam terkejut tak menghiraukan saat anaknya melihat wanita itu menghampirinya dan meletakan tasnya di meja menatap putrinya tajam.

"Mah, mamah bisa buka pintu pelan pelan nggak ? Nggak enak kedengaran sama orang." nasihat haura. Iya, wanita itu menghampiri putri keduanya yang sendari pagi menghilang beruntungnya suaminya memberitau.

"Kamu nasihati mamah ?!!" Marahnya.

"Iya tap-"

"Udah. jangan ngomong lagi !! ini mamah bawain makanan harus kamu makan, sekarang !" Potong mamahnya.

Terpaksa haura menuruti kemauan mamahnya kalau enggak bisa habis dia diamuk, dirinya dan mamahnnya sedang duduk mengbrol sembari dirinya makan.

"Mah, aku curiga sama pemuda itu" saat haura mengatakan itu pergerakan mamahnya tertenti.

"Kun maksud kamu ? Curiga kenapa." tanya mamahnya.

Haura bangkit sebentar  lalu mengampil leptopnya dan kembali duduk dan mengutak gantik seperti mencari sesuatu setelah ketemu dirinya menyerahkan leptop itu kepad mamahny. Dirasa sudah melihat mamahnya memandang wajah putrinya binggung akan maksud vidio ini.

"Mamah tau ? di rumah kita banyak cctv dan semalam saat hendak melihat aku penasaran kepadanya dan aku mendegar dia bilang begitu. entah itu pertanda buruk atau dia hanya asal bicara." jelas haura.


"Kalau mamah nanya takut dia tersinggung  tapi mamah juga penasaran kenapa dia bilang begitu" jawab mamahnya.



















"Sebenarnya ada apa ini"




























Penghianatan Dan Takdir Tuhan || END ✅ [ S2 ]Where stories live. Discover now