LAST CHAPTER - A SINCERITY

219 128 197
                                    

        Pernahkah kau kehilangan semangatmu untuk hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Pernahkah kau kehilangan semangatmu untuk hidup. Berputus asa hidup sampai menua dengan kondisi fisik yang jauh dari kata sempurna. Ia cacat, ia kehilangan kepercayaan diri yang selalu terikat erat pada dirinya.

        Membutuhkan ribuan tekad untuk bangkit, tapi hanya membutuhkan satu alasan untuk kembali runtuh. Merutuki diri sendiri, mengutuk takdir tidak lebih dari rentetan kata-kata yang selalu mengisi hari-harinya. Ia memang payah, pecundang, atau apa pun itu.

        Rasa peduli terhadap pandangan orang lain kepada dirinya telah lenyap digantikan oleh ketakutan yang meluap. Karena ia ingin terus bersembunyi, entah sampai kapan.

        Tepat setelah dua bulan pasca operasi dan kecelakaan, sosok itu tertangkap oleh mata gelapnya, sesuatu yang jauh lebih besar menghantam dadanya. Untuk pertama kali setelah dua bulan, ia dapat merasakan detak jantungnya berdebar tidak wajar dengan begitu kuat, menggedor tulang rusuknya hingga nyaris patah.

        Tapi dengan bodohnya mulutnya tidak mampu mengeluarkan satu kata pun, ia terlalu pengecut untuk mendapatkan keberanian menunjukkan dirinya, mengakui segalanya. Kata-kata kasar justru lepas melalui mulutnya saat Eve hendak menyentuh maskernya. Bodoh! Terkutuklah dirinya.

        Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak memarahi dirinya sendiri. Melihat gadis yang tidak berdaya itu seharusnya ia tidak menyakiti lebih lagi, egonya yang di luar kendali justru melukai Eve, padahal gadis itu telah banyak mendapatkan luka dan nyaris kehilangan akal… karena dirinya.

        Siapa yang tidak ingin mencurahkan kerinduan yang tertahan, tapi bagaimana bisa ia menampilkan dirinya yang cacat.

       Sampai sebuah pukulan bertubi-tubi menyerangnya ketika gadis itu mengucapkan omong kosong penuh keputusasaan dan nyaris saja menjatuhkan air mata di depannya. Tapi lagi-lagi ia dikalahkan oleh ketakutannya sendiri.

        Bagaimana jika gadis itu tidak sanggup menerimanya yang cacat?

        Entah keajaiban darimana. Hari dimana ia mematahkan hati Eve. Dorongan keras dari dalam dirinya, untuk kembali menarik ke permukaan semangatnya yang sempat tertelan bumi berhasil ia lakukan. Sebuah tekad besar untuk segera sembuh ia cengkeram kuat.

         Danny Cho tahu benar, membutuhkan waktu yang cukup lama bagi tulang-tulangnya yang patah untuk kembali menyatu. Mungkin empat bulan lagi, ia bener-benar akan sanggup berjalan secara normal.

***

        Ketika mendengar kenyataan pahit tentang Danny di Afrika. Orang tua Danny, dan Jonathan Cho bergegas pergi ke Afrika. Nyatanya memang banyak sekali kejanggalan yang didapati orang tuanya, jika memang Danny berada di dalam rombongan bus itu sudah pasti DNA-nya dapat di temukan pada salah satu korban.

        Karena hasil itu tidak cukup memuaskan keluarga Danny, sedangkan pencarian dihentikan begitu saja. Orang tua Danny tidak berputus asa dalam mencari keberadaan Danny Cho. Satu minggu kemudian usaha mereka terbayarkan, pencarian itu menemukan titik terang.

Hold My Hand in Summer (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang