BAB 28 - GIVE UP

241 165 547
                                    

        Aneh… semenjak ia mendapatkan kabar menyakitkan tentang Danny semua mendadak berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Aneh… semenjak ia mendapatkan kabar menyakitkan tentang Danny semua mendadak berubah. Dirinya, hatinya, apa yang ia rasakan, dan cara pandangnya terhadap sekitar.

        Tidak seperti biasanya, berdiri di jembatan menara dan memandangi sungai Thames tidak lagi memberikan kedamaian bagi dirinya.

        Pada awalnya ia mendatangi tempat ini untuk berpikir, menyegarkan pikirannya yang dipenuhi oleh kabut tebal, menenangkan hatinya, meredakan rasa sakitnya. Tapi tidak semudah itu. Rasa sakit ini telah menggerogoti dirinya terlalu banyak. Sampai jalan pikirnya nyaris terhenti. Pikirannya terasa kosong, dan berkabut sepanjang waktu.

        Selama hampir satu jam ia berdiri di sana hanya memandangi sungai Thames dengan tatapan tanpa arti.  Merasakan angin musim panas yang menyesakkan, terasa sangat pengap dan menghimpitnya. Ia nyaris tidak bergerak maupun tidak bernapas. Ia membeku.

        Hanya membutuhkan sedikit keberanian. Tidak… mungkin lebih banyak dorongan dan keberanian.

        Ia hanya perlu merasa ingin mengambil sesuatu yang berharga di dalam sana. Seperti malam itu saat di musim dingin. Ketika benaknya di banjiri oleh kekecewaan, dan ponselnya terjatuh di dalam sungai Thames. Tanpa ia sadari kaki-kakinya telah memanjat pagar dan berniat melompat kesana. Eve hanya membutuhkan ketidaksadaran seperti waktu itu.

        Malam ini setitik harapan rapuh yang tersisa hancur berkeping-keping bersamaan dengan hatinya yang melebur menjadi satu. Sebagian dirinya telah menghilang. Seharusnya rasa kalut itu jauh lebih besar melebihi malam musim dingin itu. Seharusnya ia kehilangan kesadaran dan mempunyai alasan lebih besar untuk melompat kesana.

        Ia tidak akan mati membeku ketika memutuskan untuk melompat. Air sungai Thames pasti akan terasa sangat menyegarkan di musim panas. Selanjutnya ia hanya perlu menahan sakit selama beberapa menit saja. Saat ia kehabisan napas. Saat air memasuki paru-paru dan mengalir ke seluruh tubuhnya sampai memenuhi dirinya.

        Setelah itu rasa sakit akan hilang sepenuhnya. Benar… ia harus menahan rasa sakit yang menusuk di dadanya tanpa henti sedikit lebih lama lagi.

        Gadis itu mencengkeram pagar jembatan dengan kedua tangannya yang gemetaran. Kaki-kakinya menaiki pagar. Perlahan ia mencondongkan punggungnya ke depan. Ia tidak takut lagi… keberanian telah ia membanjiri dirinya.

        Syukurlah… ia bisa segera melompat tanpa beban. Gadis itu menahan napas, memejamkan matanya, bersiap untuk terjun bebas…

        “Astaga Eve, apa yang kau lakukan… dasar gadis bodoh!”

        Tiba-tiba saja ada yang mencengkeram kedua lengannya dan menariknya dengan kuat menjauhi pagar jembatan.

        “Ken…” suaranya terdengar seperti tercekik. Matanya terbelalak terkejut. Untuk sesaat ia seolah kehabisan kata-kata, mulutnya terbuka hendak menerjangkan kata-kata. Tapi kepalanya yang terlalu kacau untuk dibuat berpikir sama sekali tidak menemukan apapun di dalam sana.

Hold My Hand in Summer (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang