BAB 2 - THE SUICIDE WOMAN

449 280 424
                                    

Evelyn Young melangkah dengan bahu yang tegak, leher yang tegak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evelyn Young melangkah dengan bahu yang tegak, leher yang tegak. Melangkah dipenuhi rasa percaya diri seperti hari-hari biasanya ketika ia memasuki bagian ruangan yang dikhususkan untuk staf yang berhubungan dengan Engineering

Meskipun daerah itu bukan wilayahnya, ia sudah sangat terbiasa melenggang santai pada ruangan itu. Begitu pun orang-orang yang berada di sana, pemandangan di mana Eve berderap masuk untuk menemui Keanu Lawrence sudah tidak mengejutkan bagi mereka.

Rasa sakit hati kemarin yang ia rasakan saat kedua manik matanya menangkap bayangan Ken, bersama seorang wanita sudah ia buang jauh-jauh sebelum memutuskan untuk menemuinya. 

Bukan sekali, dua kali ia melakukan hal yang sama. Dan ia selalu mampu untuk kembali bangkit dari hatinya yang bergejolak.

Memangnya apa yang ia harapkan dari hubungan mereka yang tidak lebih dari seorang teman? 

Ia selalu membuang rasa sakitnya jauh-jauh dan kembali hadir seperti biasanya di depan Keanu Lawrence seperti tidak ada perkara apa pun yang mengganggu. Bisa dibilang ia cukup mahir dalam perkara menyembunyikan isi hatinya.

Beberapa staf disana menyapa Eve seramah hari-hari biasanya. Evelyn Young cukup dihargai di daerah itu, bagaimana pun orang-orang di sana menganggap Eve sebagai teman dekat Ken.

Keanu Lawrence cukup beruntung bisa mendapatkan posisi sesuai dengan jurusan yang ia ambil sewaktu ia kuliah. Laki-laki itu adalah lulusan mahasiswa Teknik Elektro.

Mungkin karena di situlah passion-nya, ia dapat mudah beradaptasi dengan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya selama bekerja di perusahaan Multinasional. 

Dan dalam waktu singkat. Yang semula ia menjadi staf Engineering, kini telah naik ke posisi asisten manajer divisi Engineering.

Jangan tanya betapa banyaknya pekerjaan dia, namun laki-laki itu masih selalu sempat meluangkan waktunya bagi Eve. Jadi apakah salah jika Eve menyematkan harapan besar terhadap laki-laki yang cukup memprioritaskan dirinya?

"Di mana Ken?" Ia melontarkan sebuah pertanyaan kepada salah satu karyawan yang ditenggelamkan oleh laptopnya.

"Sepertinya dia ada di pantry," jawabnya ramah sambil mengulas senyum sebelum kembali menautkan matanya pada layar laptop.

"Terimakasih ...," sahut Eve, tungkainya pun ia dorong menuju ke pantry yang letaknya tepat di ujung ruangan.

Semula ia berniat untuk membuka pintu secara langsung demi mengejutkan Ken, tapi ia harus mengurungkan niat disebabkan segerombolan rekan kerja Ken turut memenuhi pantry, pun terlibat perbincangan yang nampak seru melebihi hebohnya seorang gadis yang sedang bergosip.

Ketukan pertama di pintu hendak jarinya jatuhkan sebelum celetukan itu menghalau niatannya.

"Sepertinya Evelyn Young belum hadir untuk menemuimu?" tanya seorang laki-laki bertubuh gembul yang tidak henti-hentinya memasukkan kentang goreng ke dalam mulutnya. Ia mengatakan itu seolah pernyataan itu adalah sebuah lelucon yang sangat konyol.

Hold My Hand in Summer (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang