Chapter 12

2.3K 77 4
                                    

Setelah kejadian malam itu, Ilham dan Jojo semakin dekat, sehingga orang benar-benar menganggap mereka berhubungan.

Seperti halnya saat ini, Ilham dan Jojo yang sedang makan di kantin menjadi pusat perhatian beberapa siswa-siswi.

Ada yang mendukung hubungan mereka ada juga yang menyayangkan atas apa yang mereka jalin, seperti halnya siang dan malam yang menyertai tiap harinya.

"Tuhkan kamu kalo makan belopotan" Ilham mengulurkan tangannya, mengusap sudut bibir Jojo dengan ibu jari.

"Bisa ngga sih kalo lagi banyak orang sikap kamu biasa aja?" Jojo yang merasa risih dengan tatapan semua orang berusaha menghentikan Ilham.

"Emang kenapa?" Ilham memasukan ibu jarinya ke dalam mulutnya, mengecap makanan yang tadi ada di sudut bibir pujaan hatinya.

"Ya.. emang kamu ngga risih diliatin orang-orang?" Tanya Jojo sambil meletakkan sendok yang ia gunakan untuk makan.

Ilham hanya menggeleng cepat, ia tak peduli apa yang orang lain pikirkan atau lakukan asal tak berhubungan dengan Jonathan tercintanya ini.

Sedangkan Jojo, ia menghela nafas panjang. Dirinya tak mengira bahwa hubungan mereka akan secepat itu didengar publik, atau– ada yang sengaja menyebarnya.

Siapa lagi kalau bukan Putri, si kampret memang.

Jojo belum terbiasa dengan tatapan mereka, meski ia seorang ketua OSIS dimana pusat perhatian selalu tertuju padanya. Tapi jelas ini berbeda, tatapan mereka terkesan seakan tak suka dengannya.

Ya, dengannya. Bukan dengan mereka berdua. Jojo tak melihat tatapan itu diberikan kepada Ilham, memang tak semua, tapi banyak yang menatapnya seakan dirinya adalah seorang iblis dalam cerita.

"Aku kenyang" Jojo mendorong makanannya menjauh, dengan tatapan aneh sekitar tertuju padanya nafsu makannya kini menguap.

Ilham menatap Jojo sekilas, menggedikkan bahunya lalu mengambil makanan sisa Jojo.

"Eyyoww!" Putri datang tanpa salam, menggebrak meja membuat seisi kantin terkejut.

Kecuali Ilham dan Jojo yang kini sudah terbiasa dengan jumped scared dari sahabat gaibnya itu.

Dibelakangnya ada Indah serta Surya yang ikut duduk dikursi meja Jojo dan Ilham.

"Kekantin ngga ngajak– wuuu–" sorak Putri.

”Sengaja, lo gangguin quality time gua soalnya" Ilham menyeruput minumnya dengan sedotan setelah menghabiskan makanan Jojo.

"Tjih dasar pengantin baru" Putri memutar bola matanya sedikit lelah dengan kebucinan ini.

"Ngomong-ngomong, itu mereka kenapa pada liatin gue? Emang gua secakep itu?" Tambahnya menghadap Jojo dengan raut wajah polosnya.

"PD lo!" Jojo menjejal mulut Putri dengan gorengan yang ada di meja lalu beranjak pergi.

"Nah kan.. ngamuk" Surya terkekeh melihat Putri yang menatap bingung Jojo dengan mulut penuh gorengan.

"Sayah gueh afah?" Tanya Putri dengan mulut yang masih mengunyah.

"Nih, tolong bayarin sisanya ambil, gua susul dia" Ilham meletakkan uang makanan diatas meja kemudian beranjak pergi.

"Waaah– eh.. ini mah kurang anjing!" Teriak Indah melihat jumlah uang yang tidak setara dengan apa yang mereka pesan.

"Lo talangin dulu, ntar gua ganti pas ekskul" Ilham berlari menyusul Jojo meninggal mereka bertiga.

"Yah sepupu kampret, tombok lagi gua" Indah mengambil uang tersebut dan menempelkannya dijidatnya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

About You (BL 18+)Where stories live. Discover now