EPILOG

134 17 7
                                    

Hari-hari berlalu. Malam pengakuan itu adalah saat terakhir aku bertemu dengan Finn. Aku tak bertemu lagi dengan dia besoknya. Dia berangkat pada pukul empat pagi, dan dia baru memberitahu itu pada siang harinya.

Kini, sudah lima hari berlalu sejak malam itu. Alias, hari ini adalah hari keenamku tanpa Finn.

Nomor Finn tak aktif. Ada kemungkinan handphone nya rusak, atau bagaimana. Jujur aku merasa khawatir, namun aku percaya dia baik-baik saja. Dia sudah berada di Jepang berhari-hari. Batang hidungnya pun tak pernah tampak lagi di sekolah.

"Hei, By," Ava mengetuk pintu kamarku yang terbuka dan masuk ke dalam. "Lo kenapa manggil gue tadi?" tanya Ava kepadaku yang sedang berdiri di samping tempat tidurku.

Aku menoleh. "Oh," gumamku. Aku mengambil sebuah box berukuran sedang dengan warna silver. Aku kemudian membuka kotak itu dan mengeluarkan isi demi isinya.

"Ini. Lo mau bantuin gue hias wire grid itu gak?" tanyaku pada Ava. Ava memandang sebuah wire grid yang tergantung di dindingku. Tepat di hadapanku.

"Mau," jawab Ava. "Pakai apa aja?"

"Ini semua," jawabku, sambil memandang isi-isi dari kotak yang kubuka. Ada poster polaroid film-film dan series kesukaanku, foto idolaku, dan tak lupa, foto-foto favorit ku.

Foto dengan Millie dkk, foto dengan Aidan, foto dengan Johnny, foto dengan Sasha, Ava, Andrew, dan tak lupa, foto dengan Finn.

"Wih, ada gue!" Ava mengambil selembar foto yang terpampang wajahnya.

"Kalian semua ada," ujarku dengan tersenyum. "Ayo. Bantuin gue," ajakku.

"Siaapp!!"

━ ━ ━

Hari ketujuh. Sudah seminggu aku tak melihat batang hidung Finn secara langsung. Bukan hanya dari foto.

Setiap hari dalam seminggu ini, aku selalu mendengarkan playlist yang dibuat oleh Finn. Ternyata lagunya random. Kemarin, aku bahkan menemukan sebuah lagu dangdut.

Kehidupan sekolah kembali seperti biasa. Acara sudah selesai, dan kami kembali belajar seperti biasanya. Banyak yang berubah akhir-akhir ini. Seperti Aidan dan Ava yang selalu bersama, Jaeden dan Wyatt yang masih sering latihan di ruang band, dan yang paling penting, aku tak lagi dicemooh oleh beberapa murid.

Selepas dari latihan band dan sebagainya, aku kembali memfokuskan diri ke klub badminton ku. Beberapa hari terakhir ini juga, aku mengikuti kelas tambahan setiap pulang sekolah. Akibat materi-materi yang tak kumengerti, aku pun disarankan mengikuti kelas tambahan itu.

Aidan, Sadie, dan Noah juga mengikuti kelas tambahan itu. Kami pulang sekolah lebih lama, yakni pada pukul lima sore. Tapi tak apa. Kelas tambahan itu seru juga bagiku. Bertemu banyak teman baru.

Walaupun kehidupan sekolahku seru dan lebih baik dari sebelumnya, entah mengapa aku tetap merasa hampa.

Bagaimana tidak? Yang biasanya selalu membuatku kesal, tak ada lagi di sampingku.

Aku lagi-lagi gengsi untuk mengakuinya, tapi...

I miss him.

━ ━ ━

Sepulang sekolah.

  Hari ini, tak ada kelas tambahan. Waktunya kami semua menyambut akhir pekan dengan beristirahat di rumah.

𝐌𝐎𝐓𝐈𝐕𝐄, 𝖿𝗂𝗇𝗇 𝗐𝗈𝗅𝖿𝗁𝖺𝗋𝖽 ✓Where stories live. Discover now